Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Antara siswa dan guru

Antara siswa dan guru adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa di kelas ada siswa tertentu yang kurang senang atau tidak senang dan mungkin anti terhadap seorang guru. Tidak melihat dari konsekwensi bidang studi yang dipegang, karena bukan menjadi patokan senang atau tidaknya siswa terhadap guru dari materi yang diemban.
Tetapi lebih pada karakter seorang guru. Mendekati sosok seorang guru dari pendekatan manusiawinya, ada sensitifitas, harga diri, orang yang sudah tua dan sebagainya.
Dari pengalaman pribadi, selama proses pembelajaran selalu menampilkan kondisi kesamaan posisi, dalam arti guru tidak memandang siswa sebagai orang yang dari sisi umur lebih dibawah, pengalaman kurang dan lain-lainnya menyangkut situasi kondisi "ke-materi-an". Tetapi lebih kepada sisi kemanusiaan yang didalamnya terdapat sisi saling harga menghargai,berbagi saling mengisi dan hal-hal yang menyangkut kesamaan dalam posisi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Dalam proses pembelajaran, tidak ada kata-kata yang mendoktrin sesuatu menjadi hal yang harus, tetapi selalu diawali dengan himbauan dan saran, diberikan gambaran tentang baik dan buruknya sesuatu masalah.
Karena siswa seperti sesuatu yang tumbuh di halaman hati Tuhan yang dari Sang Penciptanya sendiri sudah diberikan hak otonomi untuk bebas berkreasi mengisi hidupnya.
Pilihan cara seperti ini, tentu disesuaikan dengan level umur peserta atau siswa didik. Dimana mereka bukan anak Taman Kanak-Kanak ( TK ), yang mesti dituntun dalam arti yang sebenarnya, dan bukan pula seorang manusia yang buta, tuli, pincang dan cacat lainnya, dan mesti dilakukan pelayanan berbeda dengan manusia normal...tidak dan bukan, mereka adalah rata-rata manusia yang sehat pikiran dan fisik !
Pengakuan kegagalan, bukan sesuatu yang tabu untuk didengarkan oleh siswa dari gurunya.
Siswa dan guru boleh secara lugas menampilkan kondisi jiwanya, jika memang ada yang bersinggungan dengan kemapanan etika dan pemahaman tentang kemanusiaan.
Walau bukan pada esensinya, tetapi boleh saja seorang siswa melampiaskan "amarahnya" (prosesi akumulasi dari kritis siswa ) dengan terbuka didepan guru atau sebaliknya. Tetapi sekali lagi ini bukan esensi dari proses pembelajaran, hanya untuk memperjelas keadaan masalah, yang jika ditampilkan akan semakin nampak dan tidak ada prasangka yang keluar jalur.
Itu lebih baik dari memendam rasa, didepan diam, patuh walau tidak sesuai dengan pemahaman, karena ada semacam keharusan mengikuti adab kesopanan....katanya. Sehingga akan berlarut...adem ayem....menciptakan kebiasaan yang diam-diam kronis menghanyutkan.
Seperti melempar batu sembunyi tangan, ghibah, didepan tersenyum hormat tetapi dibelakang menusuk.
Antara manusia guru dan manusia siswa, memang sama dan harus menjunjung saling harga menghargai...tidak ada keterpaksaan.

4 komentar:

  1. betul sekali memang tidak semua siswa akan merasa senang dengan guru yang mengajarnya begitu pula sebaliknya

    BalasHapus
  2. salam sahabat
    jadi diperlukan keseimbangan dengan baik aja antara guru dan siswa mas

    BalasHapus
  3. pagi pak guru....
    membaca artikel ini mengingatkan saya pada novel karya Tere Liye yang berjudul Pukat dan Burlian. serial anak-anak mamak.
    dalam novel tersebut ikut dikisahkan bagaimana seorang guru yang dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada tapi masih mampu memberikan pelajaran dan pendidikan yang baik kepada anak didiknya. duh sampai terharu saya. :)

    BalasHapus
  4. sebenarnya itu hanya luapan separuh pengalaman dari sy....thanks alot untuk :
    @ Dhana/戴安娜...
    @ bintangair.....

    dan @ warsito.....

    salam hangat selalu ^_-^

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas