Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Sejarah pengukuran Inteligensi

Sir Francis Galton
Kurun waktu konsep, ide dan teknis pengukuran Inteligensi/IQ berlangsung sangat panjang, sejarahnya berawal dari periode tahun 1800-an. Sir Francis Galton, sepupu dari Charles darwin yang terkenal dengan teori evolusinya, mengawali upaya untuk mengukur taraf kecerdasan manusia. Galton beranggapan bahwa inteligensi merupakan hasil evolusi.Selaras dengan pandangan sepupunya yang beranggapan bahwa manusia adalah perkembangan tertinggi dari kera. Galton pun beranggapan bahwa manusia pada status sosial yang lebih tinggi juga merupakan hasil evolusi yang lebih tinggi dari manusia pada status sosial yang lebih rendah.

Karenanya, inteligensi juga dianggapnya terkait dengan status sosial seseorang. Orang-orang dari kalangan tingkat sosial yang lebih tinggi dianggap memiliki inteligensi lebih tinggi daripada mereka yang tingkat sosialnya lebih rendah.
Akan tetapi upaya Galton untuk membuktikan hal ini ternyata GAGAL.
Upaya mengukur perbandingan taraf kecerdasan manusia berdasarkan perbedaan tingkat sosial dengan cara mengukur kecepatan reaksi, kemampuan mengingat, kemampuan pengindraan, dan berbagai kemampuan luarnya yang dilakukan di laboratorium di London yang didirikan pada tahun 1884 itu GAGAL membuktikan hipotesisnya bahwa orang kaya lebih cerdas dari pada orang miskin :D

Alfred Binet
Kemudian hal yang sama diteruskan oleh ilmuwan Prancis, Alfred Binet, ditahun 1904 mendapatkan tugas dari komisi pendidikan Prancis untuk menemukan cara tertentu menyeleksi anak-anak terbelakang dari anak-anak normal.
Bekerjasama dengan temannya Theodore Simon meneliti, kemudian memperkenalkan istilah usia mental (mental age=MA) yang merefleksikan skor atau nilai yang diperoleh anak karena ia mampu menyelesaikan persoalan dengan derajat kesulitan tertentu.
Skala pengukuran yang dikembangkan Binet ini kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dan direvisi oleh Lewis Terman dari Universitas Stanford di California pada tahun 1916.
Terman berupaya mengkuantifikasi kemampuan seseorang dan dari upaya ini lahirlah istilah IQ. Upaya Terman untuk mengkuantifikasikan inteligensi seseorang ini menghasilkan formula sebagai berikut:
IQ=(MA/CA) x 100
Sebagai contoh usia seorang anak adalah 10 tahun. Artinya CA (chronological age= usia kronologis atau usia kalender) anak tersebut adalah 10 tahun. Ia mampu mengerjakan persoalan yang sesungguhnya sesuai untuk anak berusia 12 tahun. Artinya, usia mentalnya (MA=mental age) adalah 12. Maka IQ anak tersebut adalah (12/10)x100=120

Setelah adanya penemuan ini berbagai upaya untuk memodifikasi pengukuran kecerdasan terus menerus dilakukan sampai sekarang.

Sumber:M.K.4.5
Gambar:http://en.wikipedia.org/

3 komentar:

  1. Sudah sangta panjang sejarahnya, ya. Mulai dari sepupunya Darwin, Sir Francis Galton di akhir abad 19.

    BalasHapus
  2. Wah saya baru tau nih sejarahnya lengkapnya begini B)

    BalasHapus
  3. ternyata cara pengukuran IQ itu mempunyai perjalanan yang begitu panjanyag

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas