Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Strategi Menjalin Kerjasama

Home Visit
Ditinjau dari hubungan sekolah dengan keluarga ( masyarakat ).
Banyak cara yang efektif untuk menjalin hubungan sekolah dengan orangtua dan keluarga peserta didik (Strategi Menjalin Kerjasama).

Hubungan yang efektif dimaksudkan untuk membantu pengembangan pendidikan anak dalam lingkungan inklusif ramah terhadap pembelajaran. Hubungan efektif sekolah dan orang tua dapat dilakukan melalui program Home Visit.

Dengan berbagai aspek penerapan didalamnya. Seperti contoh :
Mengadakan pertemuan dengan keluarga untuk memperkenalkan diri
(guru / pihak sekolah). Jelaskan kepada mereka makna keragaman dalam kelas dan pelajaran yang ramah.

Menjadwalkan diskusi informal, satu atau dua kali dalam setahun dengan orang tua dan pihak sekolah untuk menggali potensi belajar anak mereka.

Tunjukan contoh hasil karya anak, tekankan bakat dan prestasi yang dimiliki anak, dan bicarakan bagaimana agar dapat belajar lebih baik jika anak dapat mengatasi hambatannya.

Mengirimkan hasil karya anak kerumah agar orang tua mengetahui perkembangan potensi anaknya kemudian meminta pendapat mereka.

Membiasakan anak membahas apa yang telah dipelajari di rumah dengan memanfaatkan informasi pelajaran yang diperoleh dari sekolah.

Juga komunikasikan dengan orang tua bagaimana dan apa yang telah dipelajari dikelas dengan mengaitkan kegiatan dan perannya di rumah.
Dengan kata lain, menunjukan bagaimana pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat digunakan di rumah dan di masyarakat.

Melakukan kunjungan ke sumber belajar di masyarakat atau minta anak mewawancarai orangtuanya, atau kakek-neneknya tentang kegiatan saat masa kanak-kanak dalam kehidupan bermasyarakat.

Minta anak menuliskan cerita atau karangan tentang “Kehidupan Masyarakat di Masa Lalu”.
Mengikut sertakan anggota keluarga dalam kegiatan kelas dan undang para ahli dari masyarakat untuk berbagi pengetahuan mereka di kelas.

Dan terdapat banyak lagi contoh aspek penerapan pengembangan dari program home visit ini. Tentunya dapat disesuaikan(inovasi) dengan situasi kondisi atau tingkat belajar anak (berhubungan juga dengan tingkatan pendidikan SD, SMP atau SMA).

6 komentar:

  1. home visit tidak diterapkan disemua sekolah ya sayang banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak semua, ...memang.
      Sebenarnya fungsi dasar dari guru dan bidang BK (Bimbingan Konseling) sudah terdapat.

      Hapus
  2. untuk sekolah di kota mungkin masih bisa home visit, sedangkan di desa kadang terkendala kondisi geografis

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, di perkotaan pun ada juga "keluhan" untuk masalah "ongkos transport" mengunjungi keluarga siswa.

      Hapus
  3. terima kasih buat share-nya ya

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas