Mujahadah an-Nafs, Husnuzzan, dan Ukhuwwah

Islam adalah agama yang luhur dan mulia, menuntun kita umat manusia dengan serangkaian aturan dan ajaran yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an dan hadits Rasulullah sallallahu'alaihiwasallam.
Semua itu ditujukan agar kita mampu mendapatkan kebahagiaan hakiki.
Oleh karena itu sudah sepantasnya manusia-manusia muslim/seorang muslim, sejatinya untuk memegang teguh Al-Qur'an dan sunnah Rasul (ber-Tauhid).
Bertauhid, mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Allah, Tuhan Rabbul Idzati-Tuhan pemilik Dzat. Memasang setinggi-tingginya rasa kesadaran diri, rasa tahu diri bahwa La ilahaillah-Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai perantara/utusan pembawa risalah Tauhid - tiada ada yang wujud selain Allah.

Mujahadah an-Nafs, Husnuzzan, dan Ukhuwwah, merupakan rangkaian diantara masalah mendasar dalam ber-Tauhid.
Manusia berusaha membersihkan segala penyakit hati, dengan mengendalikan segala hawa nafsu negatif untuk menjadi nafsu yang tenang (jiwa yang tentram), sehingga dapat meminimalkan berbagai prasangka negatif.

Dengan tidak menimbulkan tuhan-tuhan baharu didalam diri, tanpa tersadari. Menjalin persaudaraan dengan kesadaran bahwa manusia berasal dari satu "tubuh" (tubuh/maha ruang-->nur Muhammad-->nur Tuhan-->Tuhan yang Qadim), bahkan seluruh semesta ini pun-berasal dari satu pencipta.

Mujahadah an-Nafs, Husnuzzan rangkaian penyakit hati yang dapat merusakan perilaku manusia, termasuk diantaranya menjalin hubungan/persaudaraan (ukhuwwah).
Membersihkan hati merupakan keharusan yang indah (hati bersih laksana cermin yang mengkilap), tidakah manusia ingin bertemu Tuhan selama hidup, selama kesadaran penuh ini?

Tidak ada kenikmatan yang hakiki, selain dapat bertemu Tuhan.