Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Mengintegrasikan Seni

Mengintegrasikan seni
Mengintegrasikan seni
Ketika seni yang terintegrasi dalam kurikulum anak usia dini, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri secara visual pada masalah yang mereka kesulitan mengatakannya secara verbal. Anak-anak dapat mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, harga diri, dan ekspresi diri melalui ketrampilan tangan atau lainnya dalam belajar di lingkungan yang tentunya dapat merangsang kreativitas melalui seni.

Ketika bahan yang tepat digunakan untuk perkembangan anak, menjadi media dalam mengedepankan ekspresi verbal, nonverbal pada anak, perkembangan fisik, dan keterampilan sosial dan emosional.
Menurut Rabkin, penulis buku "Menempatkan Seni dalam Gambar " atau judul aslinya Putting the Arts in the Picture -Reframing Education in the 21st Century (2004), seni yang sangat kognitif, tidak hanya berisi emosi, juga seni menyediakan "alat pemikiran" untuk mengembangkan imajinasi dan meningkatkan pembelajaran di semua mata pelajaran.
Dia menulis,
"Yang terbaik, mengintegrasikan seni membuat mitra interdisipliner dengan mata pelajaran lain. Siswa menerima instruksi terkontrol dalam seni dan kurikulum terintegrasi yang membuat hubungan struktural mendalam antara seni dan mata pelajaran lainnya. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik.
Mengintegrasikan seni
Seni
Pendidikan seni terpadu bukan seperti pendidikan seni seperti yang biasanya kita pikirkan. Hal ini dirancang untuk mengedepankan transfer belajar antara seni dan mata pelajaran lainnya, antara seni dan kapasitas siswa menjadikan pembelajaran yang memanusiakan manusia.
Sebagai pendukung teori konstruktivisme sosial, saya percaya bahwa dukungan pembelajaran anak-anak dalam seni sama pentingnya dengan mendukung pembelajaran mereka dalam setiap disiplin ilmu lainnya. Seperti di semua disiplin ilmu, membangun sosial belajar dalam seni membutuhkan kepekaan terhadap anak-anak dalam pemahaman bahwa belum terlambat untuk yang berkompeten dalam bidang ini."
(Wright, 2003) ) Vygotsky’s Zone of Proximal Development digunakan untuk menggambarkan sensitivitas untuk kesiapan anak-anak dalam menghadapi tantangan baru. Guru masuk dalam proses dan harus membimbing siswa dalam membangun pengetahuan.
Ini menggarisbawahi sekali lagi bahwa pentingnya peran kita sebagai guru harus membimbing siswa melalui proses kreatif. Untuk melakukannya secara efektif, penting bahwa program seni harus multi-dimensi.

sumber: http://iteslj.org
Gambar-mengintegrasikan seni: softilmu.blogspot.co.id
Gambar-seni :sumberilmu.info
Helena Aletta Sophia Prins-helenaprins(at)gmail.com, Tainan, Taiwan

SALAM SENI !

1 komentar:

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas