Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Pengawasan dan bentuk protes

Pengawasan dan bentuk protes, sebagai dua fungsi yang saling melengkapi.

Saling menjaga dan melindungi itu sudah menjadi maklum disemua komunitas. Lingkungan kerja yang baik memang seperti itu, dengan tujuan untuk meningkatkan semangat kerja, kualitas dan lainnya dalam nilai positif.
Dampak buruknya jika ada peluang untuk dimanfaatkan sebagai sarana saling menutupi kesalahan. Menjadi masalah jika pihak yang dilindungi akan merasa nyaman dan terus berbuat, mengulangi karena merasa di zona nyaman.

Hal ini yang akan membuat lambat laun muncul konflik internal dalam lingkungan kerja.
Dan kesalahpahaman akan membuat masalah-masalah baru dan semakin meruncing.

Fungsi pengawasan menjadi mutlak dari senior-senior atau pun atasan, tetapi itupun tidak maksimal. Karena sebatas apa yang dilihat tidaklah sama dengan yang mempunyai masalah.
Disinilah perlu masukan dari bawah, dalam bentuk kritikan atau protes.
Protes jangan dianggap tabu, apalagi menjadi sinis dengan mengadili terlebih dahulu, menuduh sebagai bentuk “selalu mengeluh”, “iri dengan rezeki orang lain atau apapun.

Padahal perlu diingat, bahwa keberhasilan lingkungan membangun etos kerja tinggi tidaklah langsung mulus terbentuk tanpa adanya saran kritik ataupun protes.
Jangan sampai ada pihak yang bertahun-tahun berbuat salah dan dibiarkan, dimaklumi tanpa adanya sanksi. Kemudian menjadi penyakit akut menggeroti lingkungan kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas