Dalam perjalanan ia bertemu dengan salah seorang kawannya, lalu ditanya:"Kemana engkau hendak pergi?"
Ia menjawab:"Aku hendak pergi ke pasar untuk membeli seekor keledai."
Temannya lalu mengingatkan agar menambah jawabannya dengan kata-kata insya Allah.
Akan tetapi ia merasa tidak ada gunanya menambah kata-kata itu seraya menjawab:
"Bukan disini tempat kata-kata insya Allah. Sebab uang sudah ada di sakuku dan keledai ada di pasar."
***
Ketika ia sedang mencari dan memilih keledai yang cocok dengan keinginannya, uang yang ada disakunya dicopet orang.Lalu ia terpaksa pulang dengan tangan hampa.
Dalam perjalanan pulang ia bertemu lagi dengan temannya itu, lalu ditanya:"Mana keledai yang engkau beli?"
Ia menjawab:"Uangku dicopet orang insya Allah." :D :)
(Mendengarkan kisah atau membacanya memang sebuah aktivitas yang menarik, bukan hanya bagi anak kecil tetapi juga bagi orang dewasa, termasuk kita semua.
Juga tidak mesti kisah serius yang bisa diambil hikmah, kisah lucu, jenaka pun dapat menjadi suri tauladan. Sebagai pelajaran dan wawasan mencerdaskan)
Gambar: http://maskevet.com
jangan mengabaikan insya Allah karena Dia Maha berkehendak atas segala sesuatu
BalasHapuskonteks yang salah dalam penerapan Insya Allah ya
BalasHapusbenar apa kata Kang Rio, seringkali kita 'menyalah gunakan' kata Insya Alloh hanya untuk penekanan pembicaraan tanpa didasari kesungguhan dalam menepatinya.
BalasHapusseolah2 ikhlas yah uangnya dicopet.. hhahaahha
BalasHapusJarang ada orang yang bisa seperti itu
BalasHapus