Ide bahwa belajar bisa menyenangkan dan menyenangkan dapat mempromosikan belajar, juga dari sudut pandang “ hidup untuk belajar”.
Naluri manusia, baik itu sang dewasa maupun si anak, ada saja kecenderungan untuk “bermain” mencari hiburan. Terutama bicara untuk dunia pendidikan, sehingga pada akhirnya melahirkan kata baru yaitu Edutainment.
Dalam proses Edutainment, tindakan pembelajaran dapat dengan melalui media / cara yang baik, menghibur dan mendidik. Belajar adalah elemen kunci, bisa dilihat Edutainment sebagai hiburan yang berisi pendidikan. Yang keduanya sama penting dengan format hiburan dan pesan pendidikan.
Membiasakan pemahaman atau mengalih artikan kata “ belajar”, sebagai ajakan untuk bermain, bisa diterapkan pada proses pembelajaran.
Tidak sepenuhnya bergantung pada alat bantu yang modern, dalam berkreasi. Karena ketergantungan juga akan membuat “ mandeg”, matinya otak dalam mengolah cipta karya, inovasi dalam proses pembelajaran.
Beruntung jika disekitar kita sudah tersedia peralatan multimedia, komputer, software pendidikan, in-focus dan sebagainya.
Tetapi lebih beruntung lagi jika tidak ada itu semua, karena apa ?
Karena kita bisa lebih terpacu untuk berkreasi, mengatasi keterbelakangan, keterbatasan, menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Bisa dilihat pada tenaga pendidik teladan di pedalaman, dengan segala keterbatasan media, mereka tetap termotivasi untuk memotivasi anak didiknya untuk belajar, dengan melalui cara-cara yang tak lazim.
Membawa anak, langsung pada kenyataan, alam terbuka. Bersentuhan dengan situasi hukum alam, yang sejuk atau bisa juga membinasakan.
Manusia bisa sama dalam prosesnya, tapi tidak dalam “akhirnya”.
Sebaris terakhir, semua berpotensi, bertanggung jawab dalam hidupnya dan hidup mereka, tetapi siapa yang dapat menginspirasi dan terinspirasi, berhasil dalam penerapannya...itu yang berbeda.
Salam inspirasi. ..inovasi...... ^__*
Sumber : dari apa yang dilihat, dibaca, didengar dan diraba..e eh dirasa.
Jawaban secara umum untuk saudari Indri "The Nature Friendship"
Naluri manusia, baik itu sang dewasa maupun si anak, ada saja kecenderungan untuk “bermain” mencari hiburan. Terutama bicara untuk dunia pendidikan, sehingga pada akhirnya melahirkan kata baru yaitu Edutainment.
Dalam proses Edutainment, tindakan pembelajaran dapat dengan melalui media / cara yang baik, menghibur dan mendidik. Belajar adalah elemen kunci, bisa dilihat Edutainment sebagai hiburan yang berisi pendidikan. Yang keduanya sama penting dengan format hiburan dan pesan pendidikan.
Membiasakan pemahaman atau mengalih artikan kata “ belajar”, sebagai ajakan untuk bermain, bisa diterapkan pada proses pembelajaran.
Tidak sepenuhnya bergantung pada alat bantu yang modern, dalam berkreasi. Karena ketergantungan juga akan membuat “ mandeg”, matinya otak dalam mengolah cipta karya, inovasi dalam proses pembelajaran.
Beruntung jika disekitar kita sudah tersedia peralatan multimedia, komputer, software pendidikan, in-focus dan sebagainya.
Tetapi lebih beruntung lagi jika tidak ada itu semua, karena apa ?
Karena kita bisa lebih terpacu untuk berkreasi, mengatasi keterbelakangan, keterbatasan, menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Bisa dilihat pada tenaga pendidik teladan di pedalaman, dengan segala keterbatasan media, mereka tetap termotivasi untuk memotivasi anak didiknya untuk belajar, dengan melalui cara-cara yang tak lazim.
Membawa anak, langsung pada kenyataan, alam terbuka. Bersentuhan dengan situasi hukum alam, yang sejuk atau bisa juga membinasakan.
Manusia bisa sama dalam prosesnya, tapi tidak dalam “akhirnya”.
Sebaris terakhir, semua berpotensi, bertanggung jawab dalam hidupnya dan hidup mereka, tetapi siapa yang dapat menginspirasi dan terinspirasi, berhasil dalam penerapannya...itu yang berbeda.
Salam inspirasi. ..inovasi...... ^__*
Sumber : dari apa yang dilihat, dibaca, didengar dan diraba..e eh dirasa.
Jawaban secara umum untuk saudari Indri "The Nature Friendship"
saya pernah ngajar sebagai guru privat. karena basic bukan dari universitas keguruan ato pendidikan ternyata ngajar itu emang susah banget. gimana cara agar murid kita mengerti? dan setelah dia mengerti, duh rasanya seneng banget.
BalasHapussaya saat melatih teater, saya ajak temen" bermain petak umpet atau yang lainnya. dan membawa mereka ke alam bebas supaya ekspresinya bermain dan keluar bebas saat itu....
BalasHapusselamat mengajar pak guru...
belajar diartikan sebagai hal yang buat stress , kalau bermain lebih ke have fun, setujuu.. bermain sambil belajar.. :D
BalasHapusJalan2 pagi ,,,,sekalian baca2
BalasHapusMungkin berkreasi atau kreatif itu baik pak. Tapi, berbeda dengan sekolah yang saya asuh.
BalasHapusTerdapat sebuah larangan tak tertulis, dimana siswa harus 'dimanjakan' didalam kelas saja. Mereka tidak diizinkan untuk keluar dari kelas. Bahkan untuk hukuman pun, sudah tidak ada lagi hukuman seperti jaman saya sekolah. Seorang siswa diusir keluar dari kelas, atau hanya sekedar berdiri didepan pintu kelas.
Sepertinya kelas yang bapak ajar, dengan metode berdekatan langsung dengan alam bebas sangat menyenangkan =)
wah ada istilah baru nih "Edutainment" berarti semodel dengan play group kali ya Pak Guru ?
BalasHapussalam sobat
BalasHapussetuju mas, kalau hidup untuk belajar.
agar tahu segala yang belum diketahui.
wah jadi tahu istilah edutainment,ngga cuma infotainment.
berkunjung sambil menunggu pertandingan belanda melawan slovakia nih
BalasHapusBenar sekali pak. Tapi jangan sampai terlalu mementingkan hiburannya. Yang kemudian malah menghilangkan pembelajarannya.
BalasHapusselain itu menjadikan guru sebagai teman juga bikin semangat! hehe
BalasHapusbelajar dan bermain adalah 2 hal yang berbeda ya mas namun demikian sudah banyak dilakukan kolaborasi diantara keduanya dan justru bisa menghasilkan nuansa baru yang menyenangkan..
BalasHapussukses slalu!
trmksh byk atas pnjelasan scra umumnya :)
BalasHapussngat bermanfaat. jadi lbh smangat lagi nih.
tlong donk brikan contoh ngajar bhasa inggris yg edutainment untuk murid2 sd...
BalasHapus