Menurut teori the Five Factor model, kepribadian manusia dapat dibagi menjadi lima dimensi inti yang berbeda:
-Keterbukaan (memiliki imajinasi yang aktif, kepekaan estetika, dan rasa ingin tahu).
-Kesadaran (menjadi teratur dan berorientasi prestasi).
-Extraversion (sosial, tegas, dan banyak bicara).
-Keramahan (senang membantu, kooperatif, dan simpatik) dan ...
-Neurotisisme (cemas, iri, kecenderungan ada merasa bersalah, atau depresi).
Faktor-faktor tersebut, menggambarkan kepribadian seseorang secara keseluruhan dan menjadi petunjuk penting ketika seseorang berada dalam interaksi sosial.
Point penting diatas, tidak hanya berguna untuk para peneliti ilmu sosial, tetapi juga untuk para pendidik dan pelaku-pelaku sosial lainnya, secara keseluruhan.
Umumnya, dalam penelitian tentang kepribadian bisa diukur sesuai dengan informasi diri pribadi, melalui mekanisme seperti kuesioner. Tapi pandangan orang tentang diri pribadi sering bertentangan dengan cara orang lain melihat mereka, jadi kalau hanya berdasarkan pendapat tentang diri mereka sendiri dapat menyebabkan perbedaan dan hasil yang menyesatkan.
Sebuah tim peneliti di Asia telah melakukan percobaan mengenai kepribadian dengan metode berbeda: yaitu dengan menggunakan situs media sosial sebagai alat prediksi kepribadian.
Menurut Shuotian Bai dan Tingshao Zhu dari Beijing’s Graduate University of the Chinese Academy of Sciences, bersama dengan Li Cheng dari Singapura Bioinformatics Institute,
"Kepribadian manusia dapat diprediksikan melakui tingkah laku di situs media sosial mereka.."
Penelitian ini melibatkan responden lebih dari 200 siswa China pemilik akun di Renren (media sosial sekaliber Facebook di China), Mereka diikutkan dalam tes yang mengaitkan mereka dengan lima jenis kepribadian (teori the Five Factor model). Tim peneliti melakukan analisa pada laman personal Renren mereka, seperti usia, jenis kelamin, frekuensi update, kata yang paling sering dipakai, dan seterusnya.
Berbekal data yang didapat dan setelah dilakukan referensi silang antara data yang diperoleh dari hasil tes dan analisis isi Renren. Para peneliti menemukan korelasi kuat, bahwa perilaku di jejaring/media sosial sangat merefleksikan kepribadian mereka.
Meskipun ini merupakan temuan awal, dan perlu studi lanjutan untuk memastikannya.
Namun sudah terlihat bahwa kepribadian manusia dapat diukur dari kehadirannya di jejaring sosial. Implikasinya pada kita sebagai konsumen, baik secara psikologis maupun interaktif, sangat besar. Para pakar marketing kelak dapat memodifikasi teknik pendekatan mereka berdasar kepribadian. Para perusahaan media juga dapat menyesuaikan jenis konten mereka dengan perilaku si audiens, dan seterusnya.
Sumber:http://mashable.com/2012/04/26/personality-social-media-study/
Gambar:http://hminews.com/
-Keterbukaan (memiliki imajinasi yang aktif, kepekaan estetika, dan rasa ingin tahu).
-Kesadaran (menjadi teratur dan berorientasi prestasi).
-Extraversion (sosial, tegas, dan banyak bicara).
-Keramahan (senang membantu, kooperatif, dan simpatik) dan ...
-Neurotisisme (cemas, iri, kecenderungan ada merasa bersalah, atau depresi).
Faktor-faktor tersebut, menggambarkan kepribadian seseorang secara keseluruhan dan menjadi petunjuk penting ketika seseorang berada dalam interaksi sosial.
Point penting diatas, tidak hanya berguna untuk para peneliti ilmu sosial, tetapi juga untuk para pendidik dan pelaku-pelaku sosial lainnya, secara keseluruhan.
Umumnya, dalam penelitian tentang kepribadian bisa diukur sesuai dengan informasi diri pribadi, melalui mekanisme seperti kuesioner. Tapi pandangan orang tentang diri pribadi sering bertentangan dengan cara orang lain melihat mereka, jadi kalau hanya berdasarkan pendapat tentang diri mereka sendiri dapat menyebabkan perbedaan dan hasil yang menyesatkan.
Sebuah tim peneliti di Asia telah melakukan percobaan mengenai kepribadian dengan metode berbeda: yaitu dengan menggunakan situs media sosial sebagai alat prediksi kepribadian.
Menurut Shuotian Bai dan Tingshao Zhu dari Beijing’s Graduate University of the Chinese Academy of Sciences, bersama dengan Li Cheng dari Singapura Bioinformatics Institute,
"Kepribadian manusia dapat diprediksikan melakui tingkah laku di situs media sosial mereka.."
Penelitian ini melibatkan responden lebih dari 200 siswa China pemilik akun di Renren (media sosial sekaliber Facebook di China), Mereka diikutkan dalam tes yang mengaitkan mereka dengan lima jenis kepribadian (teori the Five Factor model). Tim peneliti melakukan analisa pada laman personal Renren mereka, seperti usia, jenis kelamin, frekuensi update, kata yang paling sering dipakai, dan seterusnya.
Berbekal data yang didapat dan setelah dilakukan referensi silang antara data yang diperoleh dari hasil tes dan analisis isi Renren. Para peneliti menemukan korelasi kuat, bahwa perilaku di jejaring/media sosial sangat merefleksikan kepribadian mereka.
Meskipun ini merupakan temuan awal, dan perlu studi lanjutan untuk memastikannya.
Namun sudah terlihat bahwa kepribadian manusia dapat diukur dari kehadirannya di jejaring sosial. Implikasinya pada kita sebagai konsumen, baik secara psikologis maupun interaktif, sangat besar. Para pakar marketing kelak dapat memodifikasi teknik pendekatan mereka berdasar kepribadian. Para perusahaan media juga dapat menyesuaikan jenis konten mereka dengan perilaku si audiens, dan seterusnya.
Sumber:http://mashable.com/2012/04/26/personality-social-media-study/
Gambar:http://hminews.com/
Keknya memang apa yang dilakukan di memdia sosial sedikit banyak bisa menjadi cerminan perilaku dan watak seseorang.
BalasHapusjarang2 update status ah ntar ketauan aku ini "seseuatu"...hahaha
BalasHapustapi kadang-kadang pribadi yg ditampil di jejaring sosial suka beda sama yg aslinya ..
BalasHapusmasih kurang kepribadian pemalu, krn banyak yg ga pasang foto asli di profilnya :D
BalasHapusmemang benar, aktivitas di media sosial bisa mencerminkan kepribadian kita. Sebuah ststus di fb / twitter bisa mencerminkan seperti apa kita sebenarnya..
BalasHapus