Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Belajar menghargai proses

belajar menghargai proses
Untuk menempati kelas atas (bahasa para siswa- untuk naik kelas), tidak boleh setengah-setengah. Harus serius, baik dalam kehidupan sehari-hari, perilaku, kuliah, sekolah atau bidang lainnya, siswa mesti berpikir untuk menang, bukan sekedar tidak kalah! Kunci utama meraihnya adalah menjadi orang keras kepala, pokoknya gigih dan lebih gigih lagi, dalam artian positif.
Jangan lepaskan rasa menghargai proses, jangan menghalalkan segala cara untuk baik.
Jangan hanya mengandalkan (pasrah?) dengan bersyukur pada nilai yang tepat pada KKM (nilai Kriteria Ketuntasan Minimal)...nilai yang tepat pada limit. Mencoba, cobalah menghargai proses, belajar tidak hanya untuk teknologi tapi juga kepada perilaku.
Bukan kebetulan, angka tujuh menyimpan rahasia tersendiri ( Secret of Seven) dalam budaya Indonesia, Jawa, Islam, China, Barat, pokoknya semua kultur, nyaris tanpa kecuali. Lahirnya istilah tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi, tujuh hari, nujuh bulanan, tujuh keliling, ritual serba tujuh dalam ibadah haji, dan masih banyak lagi.
Apa esensinya? Salah satunya, merupakan isyarat agar setiap makhluk harus dan siap berproses. Minimal 7 kali usaha.
Thomas Alpha Edison maupun penemu yang lain pernah gagal, pailit, jatuh dicemooh orang, setidaknya di bidang tertentu. Persis seperti rollercoaster yg menukik di titik terendah. Tapi mereka tetap keras kepala! Gigih dan sangat gigih, dan kini mereka dikenang, dihargai dan dinobatkan dengan prestise yang membanggakan.
Jangan takut berproses, karena semua itu ada prosesnya. Kita semua terikat dengan hukum alam.
Sekali lagi jangan takut berproses, nikmati saja, soal gagal atau tidak itu mata rantai tak terelakkan dalam sebuah proses.
Tidak akan berubah potensi menjadi prestasi, tanpa persistensi.
Semangat untuk siswa! Belajar menghargai proses.

Gambar:http://lusciferre.blogspot.com

22 komentar:

  1. Sepertinya pembentukan mental yg sanga berperan di sini. Beberapa teman kita ada yang lebih suka cara-cara instan untuk mencapai sesuatu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. berbeda halnya kalau meneladani semangat...mencontek motivasi org lain....tp ini juga memerlukan proses

      Hapus
  2. sebenarnya kalau mau banyak siswa ga pantas naik kelas...

    tapi kalau itu dilakukan, akan banyak siswa yg menumpuk di satu kelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudut kelas media belajar siswa14 Desember 2012 pukul 07.54

      beda dengan sistem sks ya

      Hapus
  3. saya tahu KKM baru sekarang ini pak sejak Pascal sekolah

    BalasHapus
  4. Wah mantab nih opini nya.
    kunjungan perdana loh,kunjungan balik yaah
    jangan lupa juga follaback,blog si mbak sudah saya follow

    BalasHapus
  5. tapi kalau pelajar di indonesia lebih mementingkan hasil daripada proses.

    BalasHapus
  6. makasih banyak atas semua info nya ,,,,,,,

    BalasHapus
  7. salam kenal aja gan dan makasih banyak atas semua info nya ,,,,,,,,

    BalasHapus
  8. makasih banyak info nya gan,,,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  9. info yang sangat bagus nie gan .........

    BalasHapus
  10. salam kenal aja makasih banyak info nya .........

    BalasHapus
  11. info yang sangat bagus nie gan dan sangat menarik,,,,,,,,,,,

    BalasHapus
  12. makasih banyak atas semua info nya gan ,,,,,,,,

    BalasHapus
  13. Makasih banyak atas semua info nya gan ,,,,,,,

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas