Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Dedikasi dan ketulusan

Masih Ingat laskar pelangi ?, tentu karena karya yang diangkat dari kisah nyata itu telah menggugah ratusan ribu pembaca dan jutaan penonton di Tanah air. Dan sampai sekarang pun aroma inspirasinya tetap membaui.
Menjadi inspirator bukanlah harus orang yang hebat. Dedikasi dan ketulusan, dua hal inilah yang penting.
Berbicara mengenai anak-anak terutama anak kecil adalah bagai tanah liat yang siap dibentuk. Seorang bayi lahir dengan jauh lebih banyak neuron daripada seorang manusia dewasa dengan tujuan untuk mempersiapkan otak
menyesuaikan diri dalam lingkungan apapun. Anak kecil belajar bahasa asing jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Menyerap segala macam kata yang didengar seperti halnya spons, meniru segala macam kelakuan baik atau buruk. Mereka membutuhkan edukasi dan khususnya lagi inspirasi.
Negara maju tampaknya menyadari benar betapa pentingnya generasi muda dan pendidikan untuk kelangsungan hidup masa depan.
Amerika, khususnya, bahkan seperti terobsesi dalam menjejali anak dengan inspirasi.
Di dunia TI, negara-negara Barat sanalah yang merupakan pemasok dominan para pahlawan dan inspirator. Mulai dari jendral-jendral Industri seperti Bill Gates, Steve Jobs, Larry Page dan Sergey Brin, hingga pasukan software gratis/bebas seperti Linus Torvald dan Richard Stallman, hingga tokoh nyentrik seperti Robert Morris atau Kevin Mitnick.
Keberhasilan akan terlihat jika mampu membuat orang lain menjadi lebih baik dari si inspirator.

9 komentar:

  1. Maaf pak. Jujur, saya agak bingung dengan artikelnya. Judulnya Dedikasi dan Ketulusan, kok tiba-tiba kalimat penutupnya berkesimpulan dan berbincang ttg keberhasilan.
    Maksudnya isi ttg makna Dedikasi dan Keytulusannya gak tergambar dalam wacan. jadi tlisan jadiberasa gak seimbang gitu.

    Maaf jika koment saya salah ^___^

    Tp walau demikian, saya setuju dg kalimat bahwa keberhasilan akan terlihat jika mampu membuat orang lain menjadi lebih baik dari si inspirator.

    Nice post

    BalasHapus
  2. Mendidik anak untuk senantiasa menjaganya dalam jalan yang lurus merupakan tanggung jawab yang sulit memang, tapi jika berhasil, sungguh buahyang dipetik begitu manis rasanya.

    kalau saya nanti punya anak sih, saya bakal mendidik anak saya biar dia nginspiratori guru saya. Hehehe

    BalasHapus
  3. melihat dari lasykar pelangi, para pencetus open source, teladan pendidik, rata-rata berasal dari orang yang sederhana...ya mungkin kalimat penutupnya lebih tepat begini:
    Dari dedikasi dan ketulusan inspirator akan berhasil jika orang lain menjadi lebih dan mengembangkannya.

    BalasHapus
  4. mmhhh..ketulusan memang bener2 menempati urutan teratas dalam aktivitas kita sehari2...

    BalasHapus
  5. Dedikasi dan Ketulusan..yuppz itu yang sekarang mulai berkurang.

    BalasHapus
  6. Teramat jarang sekarang ini orang yang mau bekerja dan mengabdi dengan tulus, kadang sesuatu hanya diukur dengan uang dan uang. Saya salut dengan orang-orang seperti anda yang masih mementingkan dedikasi dan ketulusan. Luar biasa!
    Salam kenal dan sukses selalu.

    BalasHapus
  7. Kalau di negara maju, anak-anak muda dipandang jadi aset masa depan jadi beanr-beanr diperhatikan

    BalasHapus
  8. yup
    di jepang setahu chika
    anak-anak dari kecil dah mulai dijuruskan sama bakat mereka
    sehingga mereka bisa focus dan gx bingung memilih saat besarnya
    ^^

    BalasHapus
  9. wah inget bahasa inggris saya yg payahh

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas