Pendekatan dalam belajar (approach to learning) dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan belajar siswa. Sering terjadi seorang siswa yang memiliki ranah cipta ( kognitif ) yang lebih tinggi daripada teman-temannya, ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama dengan yang dicapai teman-temannya itu. Bahkan, bukan hal yang mustahil jika suatu saat siswa cerdas tersebut mengalami kemerosotan prestasi sampai ke titik yang lebih rendah daripada prestasi temannya yang berkapasitas rata-rata.
Sebaliknya, seorang siswa yang sebenarnya hanya memiliki kemampuan ranah cipta rata-rata atau sedang, dapat mencapai puncak prestasi (sampai batas maksimal kemampuan) yang memuaskan, karena menggunakan pendekatan dalam belajar yang efisien dan efektif. Konsekuensi positifnya ialah harga diri (self esteem) siswa tersebut melonjak hingga setara dengan teman-temannya, yang beberapa orang diantaranya mungkin berkapasitas kognitif lebih tinggi.
Bagaimana efisiensi belajar tersebut ?
Pada umumnya orang melakukan usaha atau bekerja dengan harapan memperoleh hasil yang banyak tanpa mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang banyak pula. Atau dengan kata lain efisien, efisiensi sendiri sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya. Dengan demikian, ada 2 macam efisiensi dalam belajar yang dapat dicapai siswa, yaitu Efisiensi usaha belajar dan Efisiensi hasil belajar.
Kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan seperti tenaga ,waktu, peralatan dan lain-lain hal yang relevan dengan kegiatan belajar. Jadi usaha keras apa pun tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan jika tidak diiringi dengan strategi dan pendekatan belajar yang efisien.
Selanjutnya, sebuah kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.
Sebaliknya, seorang siswa yang sebenarnya hanya memiliki kemampuan ranah cipta rata-rata atau sedang, dapat mencapai puncak prestasi (sampai batas maksimal kemampuan) yang memuaskan, karena menggunakan pendekatan dalam belajar yang efisien dan efektif. Konsekuensi positifnya ialah harga diri (self esteem) siswa tersebut melonjak hingga setara dengan teman-temannya, yang beberapa orang diantaranya mungkin berkapasitas kognitif lebih tinggi.
Bagaimana efisiensi belajar tersebut ?
Pada umumnya orang melakukan usaha atau bekerja dengan harapan memperoleh hasil yang banyak tanpa mengeluarkan biaya, tenaga dan waktu yang banyak pula. Atau dengan kata lain efisien, efisiensi sendiri sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya. Dengan demikian, ada 2 macam efisiensi dalam belajar yang dapat dicapai siswa, yaitu Efisiensi usaha belajar dan Efisiensi hasil belajar.
Kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal. Usaha dalam hal ini adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan seperti tenaga ,waktu, peralatan dan lain-lain hal yang relevan dengan kegiatan belajar. Jadi usaha keras apa pun tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan jika tidak diiringi dengan strategi dan pendekatan belajar yang efisien.
Selanjutnya, sebuah kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.
Ooo jadi begitu ya Pak guru..
BalasHapusMakasih ya dah share..nanti aku coba ..
bukan untukku tapi buat anakku hehhe..
met malem pa guru,,
salam sejahtera selalu
BalasHapusmungkin yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita bisa memperoleh cara belajar anak-anak yang efisien