Dengan maksud menjadi orang tua atau menjelang hendak meresmikan hubungan yang membentuk pasangan calon orang tua, hendaknya mempedulikan masalah kecerdasan ESQ Parenting/ESQ orangtua sebagai bekal bagi calon-calon tesebut.
Kecerdasan ESQ orangtua sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak-anaknya kelak. Mungkin tanpa disadari selama ini kita telah menghambat potensi anak, dengan melihat keluhan para orangtua mengenai anaknya, rewel, disuruh belajar susah, malas shalat, tidak punya motivasi dan sebagainya.
Pada umumnya mereka mengeluhkan sikap anak yang tidak mematuhi kehendak orangtua. Dan kalau ini terjadi,cap nakal atau anak yang gagal akan diberikan kepada si anak. Atau jika yang bermasalah si sulung,kemudian membanding-bandingkan dengan si bungsu yang teladan dimata orangtuanya. Hal ini bukan malah memotivasi, berbalik akan menjadi masalah baru nantinya.
Bahkan kalau si anak semakin menjadi, tidak lain orangtua biasanya berlanjut dengan membentak-bentak sebagai upaya anak menuruti apa yang diinginkan orangtua.
Tanpa sadar hal ini menjadi tradisi dalam gaya mendidik anak pada suatu keluarga.Kenakalan anak dianggap sebagai keburukan. Padahal bisa jadi sikap anak yang nakal tersebut,sebenarnya manifestasi dari potensinya, sesuatu yang mestinya dapat dikembangkan dan dibimbing menjadi hal yang lebih baik.
Cara-cara mendidik dengan benar yang seringkali tidak diperhatikan orangtua. Walau bagi orangtua bahwa itu untuk kebaikan si anak dan tidak mungkin hendak menjerumuskan pada hal yang tidak baik. tetapi cara yang dipergunakan untuk mendidik bisa dikatakan kurang tepat.
Pada dasarnya pendidikan anak dimulai dari dalam kandungan, bahwa kepribadian anak tumbuh sejak dalam janin adalah hal yang dapat dipertanggung jawabkan, dialog orangtua dengan anak diperlukan sebagai stimulasi pikiran yang mengarah pada Tauhid. stimulasi orangtua yang dimulai sejak janin dalam kandungan sampai masa sebelum puber sangat penting. bahkan ada yang disebut efek maternal stress, dimana stress ibu saat hamil dapat mempengaruhi janin.
Pentingnya pendidikan anak sejak dini harus ditanamkan untuk calon-calon orangtua. "Kesalahan dalam mendidik anak seringkali dimulai dari awal pernikahan, dalam arti pola pikir untuk mendapatkan anak tergantung nanti.Padahal ketika awal menikah dan menginginkan mempunyai anak, maka orangtua sudah harus memikirkan segala sesuatunya.
Dengan belajar menjadi orangtua sejati lewat ESQ, dapat membentengi generasi masa depan. Menuju pernikahan bukan seperti mengejar-ngejar cinta, rela berkorban dengan menanggalkan kaidah-kaidah norma, etika, moral ( itu yang sering terjadi pada generasi muda sekarang).
Menikah bukan cuma menumpahkan sperma, punya anak, punya harta atau apalagi ?
Bukan menafikan tetapi yang lebih penting sebagai dasar adalah aspek spritual, emosional dan fisikal.
salam damai selalu friends ^_-^
Kecerdasan ESQ orangtua sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak-anaknya kelak. Mungkin tanpa disadari selama ini kita telah menghambat potensi anak, dengan melihat keluhan para orangtua mengenai anaknya, rewel, disuruh belajar susah, malas shalat, tidak punya motivasi dan sebagainya.
Pada umumnya mereka mengeluhkan sikap anak yang tidak mematuhi kehendak orangtua. Dan kalau ini terjadi,cap nakal atau anak yang gagal akan diberikan kepada si anak. Atau jika yang bermasalah si sulung,kemudian membanding-bandingkan dengan si bungsu yang teladan dimata orangtuanya. Hal ini bukan malah memotivasi, berbalik akan menjadi masalah baru nantinya.
Bahkan kalau si anak semakin menjadi, tidak lain orangtua biasanya berlanjut dengan membentak-bentak sebagai upaya anak menuruti apa yang diinginkan orangtua.
Tanpa sadar hal ini menjadi tradisi dalam gaya mendidik anak pada suatu keluarga.Kenakalan anak dianggap sebagai keburukan. Padahal bisa jadi sikap anak yang nakal tersebut,sebenarnya manifestasi dari potensinya, sesuatu yang mestinya dapat dikembangkan dan dibimbing menjadi hal yang lebih baik.
Cara-cara mendidik dengan benar yang seringkali tidak diperhatikan orangtua. Walau bagi orangtua bahwa itu untuk kebaikan si anak dan tidak mungkin hendak menjerumuskan pada hal yang tidak baik. tetapi cara yang dipergunakan untuk mendidik bisa dikatakan kurang tepat.
Pada dasarnya pendidikan anak dimulai dari dalam kandungan, bahwa kepribadian anak tumbuh sejak dalam janin adalah hal yang dapat dipertanggung jawabkan, dialog orangtua dengan anak diperlukan sebagai stimulasi pikiran yang mengarah pada Tauhid. stimulasi orangtua yang dimulai sejak janin dalam kandungan sampai masa sebelum puber sangat penting. bahkan ada yang disebut efek maternal stress, dimana stress ibu saat hamil dapat mempengaruhi janin.
Pentingnya pendidikan anak sejak dini harus ditanamkan untuk calon-calon orangtua. "Kesalahan dalam mendidik anak seringkali dimulai dari awal pernikahan, dalam arti pola pikir untuk mendapatkan anak tergantung nanti.Padahal ketika awal menikah dan menginginkan mempunyai anak, maka orangtua sudah harus memikirkan segala sesuatunya.
Dengan belajar menjadi orangtua sejati lewat ESQ, dapat membentengi generasi masa depan. Menuju pernikahan bukan seperti mengejar-ngejar cinta, rela berkorban dengan menanggalkan kaidah-kaidah norma, etika, moral ( itu yang sering terjadi pada generasi muda sekarang).
Menikah bukan cuma menumpahkan sperma, punya anak, punya harta atau apalagi ?
Bukan menafikan tetapi yang lebih penting sebagai dasar adalah aspek spritual, emosional dan fisikal.
salam damai selalu friends ^_-^
semoga saya bisa terus belajar untuk memperoleh kecerdasan ESQ
BalasHapusterimakasih infonya.
BalasHapusSegera ubah blogspot/wordpress Anda dengan domain pribadi!
Harga boleh diadu!
www webcanggih com
Salam sahabat
BalasHapusDalam pesawat saya mendarat go to shanghai lagi
Maaf oot jadinya tadi telp keputus karena ditanya pramugari xixi
Ternyata ESQ pada orang tua tidak pelak ESQ pada remaja
dengan jujur aku blm ngerti apa kepanjangan dari"ESQ "
BalasHapusESQ ...Emotional and Spiritual Quotient...thanks alot sahabat semua...
BalasHapusyg penting didikannya jeng...
BalasHapus