Pembangunan watak - Untuk menjadi pribadi efektif, seseorang harus mampu memadukan kompetensi dan karakter atau watak. Sebagai pribadi, ia dapat berperan secara efektif bila mampu menampilkan dengan baik dan benar siapa sesungguhnya dirinya dan apa yang dapat ia lakukan.
Sebagai acuan, dengan menggunakan asumsi berbagai krisis yang melanda tanah air kita - politik, ekonomi, hukum, kepercayaan, moral dan lain sebagainya - sesungguhnya bermuara pada krisis identitas. Ulangan peristiwa memalukan dari bangsa ini - seperti pembunuhan, pemerkosaan, penjarahan - disamping yang bahaya laten yaitu KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), dari yang dilakukan kelompok atau pribadi manusia Indonesia, mengisyaratkan adanya ketidakseimbangan antara penampilan kompetensi dan karakter (pembangunan watak), yang erat kaitannya dengan faktor akhlak, moral dan integritas.
Kemerosotan moral seperti yang tengah kita hadapi menunjukan hilangnya faktor-faktor mendasar seperti tersebut diatas. Dan itu pula yang menyebabkan negara ini terpuruk. Kalaupun sebagian menyebut penyebabnya adalah faktor-faktor eksternal, dengan selalu menimpakan kesalahan kepada orang lain, kita tidak akan terbantu dalam mencari jalan keluarnya.
Kalaupun penyelesaian masalah politik, ekonomi, hukum dianggap mendesak untuk dicarikan jalan keluar dan penting untuk diberi prioritas perhatian, yang perlu ditanyakan adalah bagaimana tentang perilaku kita sebagai pribadi?...bagaimana perilaku kita sebagai bangsa?...
Siapa sebenarnya kita ini sebagai pribadi dan sebagai bangsa?
Jawaban atas pertanyaan diatas baru akan didapatkan bila pribadi kita mampu menjawab pertanyaan berikut: siapa sebenarnya saya ?
Sebagai acuan, dengan menggunakan asumsi berbagai krisis yang melanda tanah air kita - politik, ekonomi, hukum, kepercayaan, moral dan lain sebagainya - sesungguhnya bermuara pada krisis identitas. Ulangan peristiwa memalukan dari bangsa ini - seperti pembunuhan, pemerkosaan, penjarahan - disamping yang bahaya laten yaitu KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), dari yang dilakukan kelompok atau pribadi manusia Indonesia, mengisyaratkan adanya ketidakseimbangan antara penampilan kompetensi dan karakter (pembangunan watak), yang erat kaitannya dengan faktor akhlak, moral dan integritas.
Kemerosotan moral seperti yang tengah kita hadapi menunjukan hilangnya faktor-faktor mendasar seperti tersebut diatas. Dan itu pula yang menyebabkan negara ini terpuruk. Kalaupun sebagian menyebut penyebabnya adalah faktor-faktor eksternal, dengan selalu menimpakan kesalahan kepada orang lain, kita tidak akan terbantu dalam mencari jalan keluarnya.
Kalaupun penyelesaian masalah politik, ekonomi, hukum dianggap mendesak untuk dicarikan jalan keluar dan penting untuk diberi prioritas perhatian, yang perlu ditanyakan adalah bagaimana tentang perilaku kita sebagai pribadi?...bagaimana perilaku kita sebagai bangsa?...
Siapa sebenarnya kita ini sebagai pribadi dan sebagai bangsa?
Jawaban atas pertanyaan diatas baru akan didapatkan bila pribadi kita mampu menjawab pertanyaan berikut: siapa sebenarnya saya ?
Krisis moral memang PR besar untuk bangsa kita ya mas :f
BalasHapusMoga kita bisa bijak ya mas dalam bersikap
*huuuaaa kenapa jadi serius ginii...
Pembangunan Watak tak kan bisa jika tidak diawali dari diri pribadi masing''.. hidup dalam keseharian tak kan bisa lepas dari Akhlaq. Semoga bangsa ini cepat bangkit dari keterpurukan ini.. dari sinilah akan muncul pemimpin yang besar.
BalasHapusNgadeeeemmm lg akh,, disini...
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan. Langkah terkecil......mulai dari pribadi masing2.....Salam Kenal!!
BalasHapus@jasa arsitek:sama-sama mengingatkan...thanks teman..salam kenal juga :)
BalasHapus