Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Kemampuan berpikir sejarah

Dalam pembelajaran sejarah Indonesia perlu juga dikembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking). Kemampuan berpikir sejarah ini terkait aspek atau kemampuan berpikir kronologis, memperhatikan prinsip sebab akibat dan prinsip perubahan dan keberlanjutan.

1. Kronologis
Istilah kronologis sangat familier di lingkungan masyarakat.Kronologis, berasal dari sebuah kata dari bahasa Yunani,chromos yang berarti waktu dan logos diterjemahkan ilmu, jadi kronologis adalah ilmu tentang waktu. Kata kronologis ini kemudian menjadi istilah yang terkenal dalam sejarah.
Salah satu sifat dari peristiwa sejarah itu kronologis.
Kronologis merupakan rangkaian peristiwa yang berada dalam setting urutan waktu.
Dalam pembelajaran sejarah setiap peserta didik dilatih untuk memahami bahwa setiap peristiwa itu berada pada setting waktu yang berurutan.
Misalnya dalam peristiwa sekitar Proklamasi kita susun: tanggal 15 Agustus 1945, tanggal 16 Agustus 1945, dan tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal 15 Agustus diketahui Jepang menyerah, tanggal 16 Agustus peristiwa Rengasdengklok, tanggal 17 Agustus, terjadi peristiwa Proklamasi.
Dalam konsep waktu sejarah di kenal juga ada “waktu lampau” yang bersambung dengan “waktu sekarang” dan “waktu sekarang” akan bersambung dengan “waktu yang akan datang”.
Dengan berpikir secara kronologis akan melatih hidup tertib dan bekerja secara sistematis.

2. Konsep sebab akibat
Di dalah sejarah juga dikenal prinsip kausalitas atau hukum sebab akibat dari sebuah peristiwa. Kosep sebab akibat ini merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan penjelasan tentang peristiwa sejarah.
Setiap peristiwa sejarah terjadi tentu ada sebabnya. Begitu juga peristiwa itu akan menimbulkan akibat.
Akibat dari peristiwa itu akan menjadi sebab pada peristiwa yang berikutnya demikian seterusnya. Coba lihat diagram berikut ini.
diagram kausalitas

Mengenai sebab dari peristiwa sejarah itu bisa langsung dan sangat dekat dengan peristiwa sejarah.
Tetapi sebab itu juga dapat ditarik jauh dari waktu peristiwanya. Sebagai contoh
peristiwa datangnya bangsa Barat ke Indonesia karena ingin mendapatkan rempah-rempah dari negeri asalnya agar lebih murah (sebab yang dekat/langsung dengan peristiwa datangnya ke Indonesia).
Mengapa mereka harus datang ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah yang lebih murah? rempah-rempah sulit didapat di Eropa dan kalau pun ada harganya sangat tinggi karena perdagangan di Laut Tengah dikuasai Turki Usmani setelah berhasil menguasai Bizantium/Konstantinopel (sebab yang tidak langsung dengan peristiwanya).
Pertanyaan berikutnya juga ditampilkan misalnya mengapa Turki Usmani menduduki Konstantinopel dan menguasai Laut Tengah, dan begitu seterusnya.

3. Perubahan dan keberlanjutan

Perubahan merupakan konsep yang sangat penting dalam sejarah. Sebab suatu peristiwa yang terjadi pada hakikatnya adalah sebuah perubahan, minimal perubahan dari segi waktu.
Perubahan merupakan hal perbedaan, yang bergeser atau beralih dari suatu keadaan atau realitas yang satu dengan keadaan yang lain.
Perubahan merupakan perbedaan dari suatu keadaan atau realitas yang satu dengan keadaan yang lain, dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari waktu yang satu ke waktu yang lain.
Misalnya perubahan dari keadaan bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka setelah terjadi peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945. Tetapi sekalipun peristiwa tersebut telah berlalu ada aspek-aspek tertentu yang tersisa dan masih berlanjut.
Sebagai contoh peristiwa Proklamasi.
Status kita berubah dari bangsa terjajah menjadi bangsa merdeka, tetapi dalam bidang
hukum seperti UU Hukum Pidana kita masih banyak aspek yang melanjutkan UU Hukum Pidana zaman Belanda.
Dalam pembelajaran sejarah Indonesia peserta didik harus dipahamkan akan hakikat perubahan yang terjadi dalam peristiwa sejarah begitu juga yang terkait dengan keberlanjutan.
Dengan memahami konsep itu peserta didik akan lebih memahami setiap peristiwa sejarah yang dipelajarinya. Konsep ini juga memberikan pengalaman belajar bahwa hidup ini mengandung perubahan, perubahan itu diusahakan menuju yang lebih baik. Tugas guru bagaimana mengantarkan pemahaman ini kepada peserta didik.

Sumber: BG Sejarah XI

3 komentar:

  1. saya suka pelajaran sejarah apalagi kalau guru yg mengajarkan seperti bercerita

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, tetap untuk menjadi bahan pembelajaran guru agar selalu dapat menyenangkan.

      Hapus
  2. Sejarah akan mengingatkan kepada kita tentang kehidupan di masa lalu

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas