Keidealan dalam membina hubungan sekolah-keluarga dapat dilaksanakan dengan penggambaran langkah-langkah berikut:
a.Sediakan bantuan keluarga- Sekolah dapat menyediakan informasi penting bagi orangtua. Informasi tentang kemampuan anak, pentingnya dukungan keluarga, perkembangan anak, dan kondisi rumah yang dapat mendukung kegatan belajar anak.
Guru menjadi sumber informasi penting bagi keluarga. Untuk itu, guru harus yakin bahwa setiap peserta didiknya mendapatkan semua kondisi dasar yang mereka butuhkan dalam keluarganya.
b. Komunikasikan kepada orangtua program sekolah dan kemajuan putra-putri mereka- Hal ini melibatkan komunikasi antara guru dengan orangtua dan orangtua dengan guru. Orangtua perlu diundang untuk menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh sekolah atau program lainnya disekolah. Kehadiran orangtua secara tidak langsung menyampaikan pesan kepada anak mereka bahwa menaruh perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya. Untuk itu perlu dicari waktu yang tepat bagi para orangtua agar dapat menghadiri pertemuan tersebut.
Kebanyakan orangtua tidak bisa hadir karena kesibukan bekerja. Untuk itu, guru perlu memperhatikan persentase kehadiran orangtua pada pertemuan sekolah. Apabila kedatangan orangtua pada pertemuan sangat rendah, maka para guru dan pihak sekolah harus memikirkan strategi yang akan meningkatkan partisipasi orangtua. Dalam pertemuan ini ada baiknya bila orangtua diupayakan untuk saling mengenal dan bukan hanya mengenal guru putra-putrinya.
c. Dorong orangtua menjadi sukarelawan yang dapat memberi pelatihan ketrampilan tertentu di kelas. Untuk itu, susunlah jadwal untuk melibatkan orangtua sebagai sukarelawan. Selanjutnya, inventarisasi kemampuan dan ketrampilan para sukarelawan itu sesuai dengan kebutuhan kelas.
d. Libatkan orangtua pada kegiatan belajar anaknya dirumah- Untuk itu kirimkan keterangan kepada orangtua tentang apa yang sedang dipelajari anaknya di sekolah dan bagaimana caranya dapat memberi bantuan bila diperlukan. Orangtua sangat efektif menjadi "guru privat" bagi anaknya asalkan diberi tahu cara dan beberapa strategi yang dibutuhkan.
e.Libatkan orangtua pada setiap keputusan sekolah- Orangtua dapat diundang menjadi anggota-anggota badan bentukan sekolah, seperti Komite Sekolah yang sudah berjalan, dapat menjadi ketua, penasehat dan lainnya.
f. Jalin hubungan kerjasama dengan masyarakat- Dalam hal ini dengan perusahaan, lembaga pendidikan, Universitas dan kelompok yang dapat mendukung program sekolah, orangtua dan pusat-pusat pembelajaran, kursus yang dapat membantu mensukseskan program pendidikan.
Dibutuhkan upaya dari segala pihak untuk membantu peserta didik mampu belajar lebih efektif dan meminimalkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Baik keluarga maupun sekolah perlu bekerja sama demi membantu peserta didik mengatasi setiap kesulitan belajar yang dialami.
Sumber: M.K.139. Monty P.Satiadarma dan Fidelis E.Waruwu
a.Sediakan bantuan keluarga- Sekolah dapat menyediakan informasi penting bagi orangtua. Informasi tentang kemampuan anak, pentingnya dukungan keluarga, perkembangan anak, dan kondisi rumah yang dapat mendukung kegatan belajar anak.
Guru menjadi sumber informasi penting bagi keluarga. Untuk itu, guru harus yakin bahwa setiap peserta didiknya mendapatkan semua kondisi dasar yang mereka butuhkan dalam keluarganya.
b. Komunikasikan kepada orangtua program sekolah dan kemajuan putra-putri mereka- Hal ini melibatkan komunikasi antara guru dengan orangtua dan orangtua dengan guru. Orangtua perlu diundang untuk menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh sekolah atau program lainnya disekolah. Kehadiran orangtua secara tidak langsung menyampaikan pesan kepada anak mereka bahwa menaruh perhatian terhadap pendidikan anak-anaknya. Untuk itu perlu dicari waktu yang tepat bagi para orangtua agar dapat menghadiri pertemuan tersebut.
Kebanyakan orangtua tidak bisa hadir karena kesibukan bekerja. Untuk itu, guru perlu memperhatikan persentase kehadiran orangtua pada pertemuan sekolah. Apabila kedatangan orangtua pada pertemuan sangat rendah, maka para guru dan pihak sekolah harus memikirkan strategi yang akan meningkatkan partisipasi orangtua. Dalam pertemuan ini ada baiknya bila orangtua diupayakan untuk saling mengenal dan bukan hanya mengenal guru putra-putrinya.
c. Dorong orangtua menjadi sukarelawan yang dapat memberi pelatihan ketrampilan tertentu di kelas. Untuk itu, susunlah jadwal untuk melibatkan orangtua sebagai sukarelawan. Selanjutnya, inventarisasi kemampuan dan ketrampilan para sukarelawan itu sesuai dengan kebutuhan kelas.
d. Libatkan orangtua pada kegiatan belajar anaknya dirumah- Untuk itu kirimkan keterangan kepada orangtua tentang apa yang sedang dipelajari anaknya di sekolah dan bagaimana caranya dapat memberi bantuan bila diperlukan. Orangtua sangat efektif menjadi "guru privat" bagi anaknya asalkan diberi tahu cara dan beberapa strategi yang dibutuhkan.
e.Libatkan orangtua pada setiap keputusan sekolah- Orangtua dapat diundang menjadi anggota-anggota badan bentukan sekolah, seperti Komite Sekolah yang sudah berjalan, dapat menjadi ketua, penasehat dan lainnya.
f. Jalin hubungan kerjasama dengan masyarakat- Dalam hal ini dengan perusahaan, lembaga pendidikan, Universitas dan kelompok yang dapat mendukung program sekolah, orangtua dan pusat-pusat pembelajaran, kursus yang dapat membantu mensukseskan program pendidikan.
Dibutuhkan upaya dari segala pihak untuk membantu peserta didik mampu belajar lebih efektif dan meminimalkan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Baik keluarga maupun sekolah perlu bekerja sama demi membantu peserta didik mengatasi setiap kesulitan belajar yang dialami.
Sumber: M.K.139. Monty P.Satiadarma dan Fidelis E.Waruwu
Di era modern seperti saat ini, cara diatas lbh mudah di praktekkan.
BalasHapusBeda dgn saya dl, hubungan siswa guru dan wali murid hampir tidak ada. Hikz
artikel yang menarik :)
BalasHapusdua-duanya harus selalu mendukung ya..
BalasHapusnice post gan! :)
BalasHapusYang pasti pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja. Masyarakat (di dalamnya termasuk orang tua) juga memegang peranan penting bagi tercapainaya tujuan pendidikan nasional.
BalasHapusjalinan hubungan yang selaras antara keluarga dengan sekolah banyak manfaatnya, untuk itu disetiap sekolahan pastilah dibentuk Komite Sekolah, paguyuban wali murid. itu semua karena adanya satu niat tuk saling membantu demi perkembangan anak didik
BalasHapusSekolah yang bagus itu memang sebenarnya sekolah yang juga menurutsertakan partisipasi keluarga khususnya orang tua dalam beberapa kegiatan sekolahnya :D
BalasHapusorangtua memang setiap tahun diundang kepertemuan disekolah, tapi hanya untuk mendengarkan pihak sekolah(yayasan) bicara tanpa bisa kita memberikan masukan atau apapun semua mental.akhirnya banyak yang tidak menghadirinya tahun berikutnya. oops jadi curhat. untung deh sebentar lagi lulus TK, cari SD tempat lain yang bisa mendengerkan keluh kesah orang tua
BalasHapusJika point-point diatas bener-bener dilakukan, alangkah indahnya dunia ini, Pak Guru....
BalasHapusjika benar terlaksanakan,,
BalasHapuspendidikan di negara kita akan berjalan dengan baik