Anda Seorang narsis? Pakailah Twitter, karena memang polanya memungkin untuk itu. Pengguna Twitter lebih narsis dibanding Facebook.
Sebuah studi yang dikeluarkan beberapa waktu yang lalu berusaha mengenali pola seberapa narsisnya pengguna jaringan sosial dengan membandingkan pengguna Facebook dan Twitter.
Untuk Twitter : Tingkat kenarsisan ditampilkan tidak dalam berapa banyak follower yang mereka miliki, tetapi lebih dihubungkan dengan berapa banyak mereka update status Tweets tentang diri sendiri (menurut penelitian Bruce C. McKinney, Lynne Kelly, & Robert L. Duran; dimuat dalam jurnal akademik Communications Research Reports).
Sedang di Facebook, sebaliknya: kenarsisan berhubungan langsung dengan jumlah teman yang dimiliki, dan tidak berhubungan dengan jumlah update status tentang kehidupan pribadi.
"Temuan ini menunjukkan bahwa Facebook tidak didominasi oleh para narsisme, dan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yaitu:
Mereka yang narsis cenderung mengumpulkan lebih banyak teman," tulis para peneliti. "Hasil menunjukkan bahwa Twitter dapat menjadi pilihan untuk para narsis, itu juga sebabnya jumlah pengguna Facebook lebih rendah dari pengguna Twitter".
Studi ini tidak hanya menyoroti bagaimana kita berperilaku online, tetapi juga pada perbedaan tujuan dalam menggunakan Facebook dan Twitter. Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa, sebagai generasi muda yang sering dikaitkan dengan perilaku narsis dalam media sosial, (kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah menghasilkan hasil yang beragam tentang hubungan antara penggunaan jaringan sosial dan kenarsisan).
Selain menjadi studi akademis pertama pada hubungan antara narsisme dan penggunaan media sosial, didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan kesediaan orang untuk berbagi informasi di Facebook lebih berkaitan dengan tingkat kenyamanan mereka pada masalah privasi. Memang, pada penelitian awal menemukan bahwa responden melaporkan kemungkinan untuk mengungkapkan informasi pribadi di Facebook lebih besar daripada tatap muka.
Pada akhirnya, hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial oleh mahasiswa tidak selalu untuk narsis, bahwa menampilkan foto diri sendiri dan update status, lebih merupakan cerminan dari orientasi kedewasaan orang muda, untuk keterbukaan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, tampak bahwa bukan teknologi yang menciptakan narsisme tetapi kepribadian narsistik itu sendiri yang mencari bentuk (teknologi) yang memungkinkan seseorang untuk menjadi pusat perhatian.
Sumber: http://www.readwriteweb.com
Sebuah studi yang dikeluarkan beberapa waktu yang lalu berusaha mengenali pola seberapa narsisnya pengguna jaringan sosial dengan membandingkan pengguna Facebook dan Twitter.
Untuk Twitter : Tingkat kenarsisan ditampilkan tidak dalam berapa banyak follower yang mereka miliki, tetapi lebih dihubungkan dengan berapa banyak mereka update status Tweets tentang diri sendiri (menurut penelitian Bruce C. McKinney, Lynne Kelly, & Robert L. Duran; dimuat dalam jurnal akademik Communications Research Reports).
Sedang di Facebook, sebaliknya: kenarsisan berhubungan langsung dengan jumlah teman yang dimiliki, dan tidak berhubungan dengan jumlah update status tentang kehidupan pribadi.
"Temuan ini menunjukkan bahwa Facebook tidak didominasi oleh para narsisme, dan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yaitu:
Mereka yang narsis cenderung mengumpulkan lebih banyak teman," tulis para peneliti. "Hasil menunjukkan bahwa Twitter dapat menjadi pilihan untuk para narsis, itu juga sebabnya jumlah pengguna Facebook lebih rendah dari pengguna Twitter".
Studi ini tidak hanya menyoroti bagaimana kita berperilaku online, tetapi juga pada perbedaan tujuan dalam menggunakan Facebook dan Twitter. Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa, sebagai generasi muda yang sering dikaitkan dengan perilaku narsis dalam media sosial, (kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah menghasilkan hasil yang beragam tentang hubungan antara penggunaan jaringan sosial dan kenarsisan).
Selain menjadi studi akademis pertama pada hubungan antara narsisme dan penggunaan media sosial, didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan kesediaan orang untuk berbagi informasi di Facebook lebih berkaitan dengan tingkat kenyamanan mereka pada masalah privasi. Memang, pada penelitian awal menemukan bahwa responden melaporkan kemungkinan untuk mengungkapkan informasi pribadi di Facebook lebih besar daripada tatap muka.
Pada akhirnya, hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial oleh mahasiswa tidak selalu untuk narsis, bahwa menampilkan foto diri sendiri dan update status, lebih merupakan cerminan dari orientasi kedewasaan orang muda, untuk keterbukaan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, tampak bahwa bukan teknologi yang menciptakan narsisme tetapi kepribadian narsistik itu sendiri yang mencari bentuk (teknologi) yang memungkinkan seseorang untuk menjadi pusat perhatian.
Sumber: http://www.readwriteweb.com
follow twit saya pak, dijamain gak bosen deh hehehe wong gak pernah berkicau hehehe
BalasHapusiya bu...
Hapusdi twitter memang banyak narsisnya, aku sampai "gila" makanya aku jarang buka twitter
BalasHapuskecuali sekedar cek trending Topic atau hal2 yg berhubungan dgn riset
kecuali juga untuk link url blog..itu pasti..penambah backlink...
Hapusaku bikin twitter, buat kontes ajah..
BalasHapustapi sekarang lumayan agak eksis,
fb sama twitter buat publish blog doank
pagi pak guru
hepi wiken
pagi mba....sama kalau begitu hanya untuk publish blog..
Hapusjarang buka twiter nih.......
BalasHapussama jeng, sy juga jarang....sesekali buka untuk cek publish blog aja
BalasHapusgak tau ya orang-orang kok bisa rajin berkicau, sampe ada istilah twitwar segala. Kalo aku blogwar kali... hahaha
BalasHapustapi semakin ditekan malah inspirasi tambah banyak tuh. Sampe mikir, kapan aku berhenti ngeblog fokus cari duit aja, hahaha... suka capek juga ganjalan pengen dikeluarin ada dorongan kuat untuk itu
dan dari ngebloga aku banyak belajar, justru dari tekanan lalu mencoba survive walaupun awalnya ngamuk dulu. sekarang Alhamdulillah mulai lebih tenang
terimakasih mba Ami ^__^ :D atas kunjungannya
HapusKalau aku jarang buka twitter nih.. Nggak bakat narsis he he..
BalasHapus:D hahaha iya kembali pada pribadi dan karakter masing-masing mas...
Hapuskalau saya twitter digunakan buat ngadain kuis yg bhubungan dgn blog saya + share update article, lumayan buat nambah visitor.
BalasHapussalam kenal, jika berkenan mampir ke boomberita.blogspot.com dan info-kesehatan-kita.blogspot.com
hasil teknologi bisa dibuat apa saja....kreatifitas pengguna diperlukan.... terimakasih mas
Hapuswaaahh ternyata gitu ya, kalau saya bikin akun twitter hanya untuk share postingan artikel blog saja
BalasHapuskebanyakan blogger begitu ya....sy juga :D
Hapushayooo ..mari kita bernarsis mania di twittter ya follow @gurubelajar
BalasHapusTerima kasih infonya ya,,,
BalasHapussaya punya twitter mungkin membosankan juga pak karena nggak pernah ngetweet cuma untuk promosi blog saja dengan tweetfeed
BalasHapus.. widichhhhhhhh,, namun aq gak narsiezZz kok disana. tapi,, kalo aq numpank narziezZz disini boleh gak pak guru?!? he..86x. pizZz,, ..
BalasHapusberikan sentuhan yang fenomenal, macam kasus akun ..pocong.....dijamin...ga apa apa ^__<
BalasHapus