Hasil riset dari Gartner mengemukakan 3 teratas tren teknologi di Tahun 2013 yaitu Mobile, HTML5 dan Cloud. Hasil ini bisa diterjemahkan sebagai perangkat mobile yang mendayagunakan HTML5 dan berbasis Cloud Computing.
Memang tidak ada yang baru, ini sudah ada dan berjalan ditahun lalu, ibarat bola salju, tahun ini gumpalannya kian besar dan membawa potensi lebih dahsyat.
Saat ini, infrastruktur Internet di Indonesia sedang giat-giatnya dibenahi. Pembangunan jaringan serat optik nasional, Palapa Ring, ditargetkan selesai tahun 2014. Setelah infrastruktur siap, lalu apa?
Sayang, belum ada program yang jelas. Kapasitas jalur komunikasi semakin besar dan luas. Tentu bukan sekedar Facebook yang kian kencang dan Youtube yang semakin lancar.
Membangun konten yang bermanfaat, baik itu berupa aplikasi maupun informasi, membutuhkan perencanaan yang matang dan proses panjang.
Kita ambil contoh sederhana, e-Government. Apakah integrasi sistem informasi dikalangan pemerintah sudah berjalan?
Secara obyektif, masih jauh dari selesai. Ego sektoral dari masing-masing instansi masih mendominasi dan pengerjaan sistem dilakukan secara individual. Dewan TIK Nasional (DetikNas) mengeluhkan ini berulang-ulang: lupa ditengok majikan. Meskipun dibentuk dan diketuai Presiden, belum pernah sekalipun didengar suaranya. Koordinasi hanya tinggal mimpi.
Survei PBB pada tahun 2012 menempatkan Indonesia di peringkat 97 dalam indeks penerapan e-Government. Naiknya lumayan, 12 tingkat dibanding tahun 2010, tapi masih jauh dari membanggakan.
Apalagi ditingkat ASEAN, Indonesia berada di peringkat 7, dibawah negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Apalagi dibanding Singapura yang peringkat 10 dunia. Perlu upaya lebih keras untuk melewati negara-negara lain, satu demi satu, tahap demi tahap.
Maraknya praktek korupsi di negeri ini menjadikan tekanan publik untuk pemerintah yang bersih semakin besar. Cara paling realistis, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Korupsi akan terkikis seiring dengan gencarnya transparansi di kalangan aparat pemerintah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok, mempraktekan hal ini dengan cara sederhana, meng-upload rapat-rapat dinas ke Youtube. Rakyat mengawasi langsung penggunaan anggaran, memaksa aparatur negara lebih bertanggung jawab.
Apapun tren teknologi yang ada, masyarakat menunggu manfaat bagi mereka. Bila teknologi dapat membuat pemerintah menjadi lebih bersih, diharapkan kesejahteraan bangsa ikut meningkat.
Begitulah, tren Mobile dan Cloud jelas tak terbantahkan lagi. Bukan berupa jargon-jargon kosong, melainkan meresap ke dalam pola hidup manusia. Ketika perangkat siap, jaringan siap, kreativitasnya pemakainya menjadi titik kunci. Inisiatif pemerintah, seperti penerapan e-Government secara baik, menjadi pemicu peran aktif masyarakat.
Sumber tulisan dikutip dari: PCMedia; Maykada Harjono.
Gambar:http://cloudtimes.org
Memang tidak ada yang baru, ini sudah ada dan berjalan ditahun lalu, ibarat bola salju, tahun ini gumpalannya kian besar dan membawa potensi lebih dahsyat.
Saat ini, infrastruktur Internet di Indonesia sedang giat-giatnya dibenahi. Pembangunan jaringan serat optik nasional, Palapa Ring, ditargetkan selesai tahun 2014. Setelah infrastruktur siap, lalu apa?
Sayang, belum ada program yang jelas. Kapasitas jalur komunikasi semakin besar dan luas. Tentu bukan sekedar Facebook yang kian kencang dan Youtube yang semakin lancar.
Membangun konten yang bermanfaat, baik itu berupa aplikasi maupun informasi, membutuhkan perencanaan yang matang dan proses panjang.
Kita ambil contoh sederhana, e-Government. Apakah integrasi sistem informasi dikalangan pemerintah sudah berjalan?
Secara obyektif, masih jauh dari selesai. Ego sektoral dari masing-masing instansi masih mendominasi dan pengerjaan sistem dilakukan secara individual. Dewan TIK Nasional (DetikNas) mengeluhkan ini berulang-ulang: lupa ditengok majikan. Meskipun dibentuk dan diketuai Presiden, belum pernah sekalipun didengar suaranya. Koordinasi hanya tinggal mimpi.
Survei PBB pada tahun 2012 menempatkan Indonesia di peringkat 97 dalam indeks penerapan e-Government. Naiknya lumayan, 12 tingkat dibanding tahun 2010, tapi masih jauh dari membanggakan.
Apalagi ditingkat ASEAN, Indonesia berada di peringkat 7, dibawah negara-negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Apalagi dibanding Singapura yang peringkat 10 dunia. Perlu upaya lebih keras untuk melewati negara-negara lain, satu demi satu, tahap demi tahap.
Maraknya praktek korupsi di negeri ini menjadikan tekanan publik untuk pemerintah yang bersih semakin besar. Cara paling realistis, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Korupsi akan terkikis seiring dengan gencarnya transparansi di kalangan aparat pemerintah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok, mempraktekan hal ini dengan cara sederhana, meng-upload rapat-rapat dinas ke Youtube. Rakyat mengawasi langsung penggunaan anggaran, memaksa aparatur negara lebih bertanggung jawab.
Apapun tren teknologi yang ada, masyarakat menunggu manfaat bagi mereka. Bila teknologi dapat membuat pemerintah menjadi lebih bersih, diharapkan kesejahteraan bangsa ikut meningkat.
Begitulah, tren Mobile dan Cloud jelas tak terbantahkan lagi. Bukan berupa jargon-jargon kosong, melainkan meresap ke dalam pola hidup manusia. Ketika perangkat siap, jaringan siap, kreativitasnya pemakainya menjadi titik kunci. Inisiatif pemerintah, seperti penerapan e-Government secara baik, menjadi pemicu peran aktif masyarakat.
***
Jangan sampai berulang, kelatahan para aparat/pejabat, memanfaatkan perangkat tidak sesuai dengan "nilainya", bermain game, menonton video syur atau malah mengabadikan rekaman syur sendiri....astaghfirullah.Sumber tulisan dikutip dari: PCMedia; Maykada Harjono.
Gambar:http://cloudtimes.org
halo mas..apa kabar..? semoga sehat selalu yaa.. maaf baru berkunjung sekarang.. :)
BalasHapusteknologi jika dimanfaatkan dengan bijaksana akan membawa sesuatu yang berharga bagi kehidupan kita..
salam hangat..
salam hangat pula mba ^__^..mendadak ada angin semerbak datang...........mmm segarnya..wusss wuus wuuuuuuuuuuuuusssssssssssss..
HapusMasihkah menulis puisi mba?
saat ini masih ada yang membeli gadget tapi tidak memaksimalkan penggunaannya ya pak hanya untuk bersenang-senang :)
BalasHapuskarena banyak pilihan juga, mungkin ada yang sedikit bngung dan latah...membeli gadget bukan kepada peruntukannya...
HapusTeknologi makin kesini makin canggih..
BalasHapusbelom punya yang itu, udah muncul lagi yang terbaruu..
tapi masih memaksimalkan yang lama juga....inovasi dan visi kedepan yang mewarnainya...mobile dan cloud...
Hapuslama lama dunia ini semakin canggih aja dengan inovasi yang ada saat ini hingga seperti kayak di film film nantinya
BalasHapusgadget semakin canggih saja...namun bagaimana pemanfaatan tergantung kepada orang yang memakainya, apakah memanfaatkan untuk kebaikan atau untuk keburukan....dan itu adalah pilihan kehidupan....salam :-)
BalasHapustugas kita sebagai pemuda bangsa untuk selalu kritis menghadapi kondisi pemerintah tersebut.
BalasHapusdengan adanya teknologi mobile yang semakin berkembang Saya yakin kita sebagai kaum muda bisa ikut membantu memperbaiki keadaan bangsa ini.