Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Bersyukur hidup di Indonesia

Kepulauan Indonesia
Membaca Kepulauan Indonesia dari sudut pandang ilmu sejarah, Geologi, Biologi dan percabangan/turunan ilmu dari yang tersebut diatas, sungguh bisa membuat diri ini bersyukur hidup di Indonesia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Bagaimana tidak bisa bersyukur, kalau sekarang dapat dilihat fungsi dan manfaat dari kondisi alam Kepulauan Indonesia yang begitu beragam, mulai dari keaneka ragaman hayati:flora dan fauna.
Berikut aneka suku budaya bahasa dan ciri lainnya ...."Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Walau Sebagian wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempeng lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan lempeng ke atas), obduksi (pergerakan lempeng ke bawah) dan kolisi (tumbukan lempeng).
Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang.
Perbenturan lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Namun semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu.

Walau Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Utara. Pembentukan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen (1,8 juta tahun lalu).
Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun tektonis.

Tetapi semua itu tidak akan membuat pikiran untuk tidak bersyukur dilahirkan, dibesarkan, hidup tumbuh sebagai masyarakat...bangsa yang berdaulat Tumpah Darah Indonesia.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Maka, ketika bersenda gurau dengan siswa,"Jika kamu dilahirkan di Zaman Praaksara, bagaimana sikap dan pendapat kamu?".....Mereka semua tertawa.....
Sebagian beranggapan bahwa akan sangat sengsara dan lucunya semua dihubungkan dengan kondisi sekarang yang begitu mudah dalam memakai teknologi.
Padahal semua zaman, kapanpun itu, pasti ada hikmah dan nilai kebaikan dan buruknya (penjelasan ini sudah disampaikan kepada siswa).

Karena setiap mendapat kesempitan (kesusahan), kepastian peluang untuk keluar dan mendapatkan kelapangan selalu ada dan terbuka luas.
Ini sebenarnya akan menjadi pondasi dasar dan menjadi karakter bangsa yang kokoh, tahan banting beriringan dengan kondisi struktur alam Kepulauan Indonesia yang dikelilingi berpuluh gunung api, diapit 3 lempeng yang cenderung labil dan rawan gempa.

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
yang memberatkan punggungmu?
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Sumber:
QS.Alam Nasyrah:1-8.
QS. Ar-Rahmaan:13
Buku Sejarah Nasional Indonesia
(Sebagai media Pembelajaran dan Pendidikan siswa dalam materi Sejarah)

7 komentar:

  1. indo negri yang sangat luar biasa, kita patut bersyukur

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, dan tidak perlu mencari pembanding untuk bisa bersyukur. Cukup dari dalam sebagai awal.
      Terimakasih vina atas kunjungannya...salam blogwalk...

      Hapus
  2. tinggal bagaimana kita dan para pemerintah aja ya mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe ^__^ kalau bicara kemasalah/menyangkut "pemerintah" hm..konteksnya sudah lain lagi.

      Hapus
    2. karena pemerintah tidak ada hubungannya dengan kondisi alam indonesia.....terimakasih Mas Agus atas kunjungannya....hm o ya..blog anda punya tampilan yang beda dan menyegarkan....

      Hapus
  3. harus dong bersyukur hidup di Indonesia :) apa kabar pak?

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas