Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Sufi Metro (pembuka)

sufi metro
Ketika hati gelisah mencari kebenaran...
berirama logika yang mencoba menusuk substansi ke-Tuhan-an.
Maka bisa ada dua percabangan, jika...
yang besar nafsu, maka rasa beriman akan tertolak. Karena Iman tidak bisa dilogiskan.
Sehingga akan menjadi ateis lah dia atau agnostik bisa.....???
Sufi Metro tergeleng, senyum mencoba pada dangkalnya hati yang diselimuti syahwat kelogikaan.
***
Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa Arab: تصوف) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagian yang abadi.
Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam.
Tarekat (pelbagai aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau kombinasi dari beberapa tradisi. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia.

Ada beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian.
Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan.

Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai asal usul ajaran tasawuf, apakah ia berasal dari luar atau dari dalam agama Islam sendiri. Berbagai sumber mengatakan bahwa ilmu tasauf sangat lah membingungkan.

Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakan paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah.
Dan orang-orang Islam baru di daerah Irak dan Iran (sekitar abad 8 Masehi) yang sebelumnya merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham-paham tertentu.
Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan.
Hal ini didorong oleh kesungguhannya untuk mengamalkan ajarannya, yaitu dalam hidupannya sangat berendah-rendah diri dan berhina-hina diri terhadap Tuhan.
Mereka selalu mengenakan pakaian yang pada waktu itu termasuk pakaian yang sangat sederhana, yaitu pakaian dari kulit domba yang masih berbulu, sampai akhirnya dikenal sebagai semacam tanda bagi penganut-penganut paham tersebut.
Itulah sebabnya maka pahamnya kemudian disebut paham sufi, sufisme atau paham tasawuf. Sementara itu, orang yang penganut paham tersebut disebut orang sufi.

Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Berasal dari kata "beranda" (suffa), dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan diatas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad.

Pendapat lain menyebutkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat Islam di zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, khususnya karena faktor politik.Pertikaian antar umat Islam karena karena faktor politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan ‘uzlah , yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi yang seringkali menipu dan menjerumuskan. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh Hasan Al-Bashiri pada abad kedua Hijriyah. Kemudian diikuti oleh figur-figur lain seperti Shafyan al-Tsauri dan Rabi’ah al-‘Adawiyah.
***
Jika sang ateis menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan bukti dan terbukti sehingga nampak kelogisannya.
Sehingga dengan sumringah ia akan melecehkan iman dengan berkata:"Iman itu tidak bisa dibuktikan sehingga tidak logis"

Sufi Metro pun menari-nari melihat semua....tertawa-tawa, bahwa ini kallamullah, mereka diberi peringatan ataupun tidak sama saja.
Karena mata hati, pendengaran dan penglihatan terkunci mati..tertutup.


gambar:http://qitori.wordpress.com

6 komentar:

  1. keep sharing dan posting yg berkualitas gan :)

    BalasHapus
  2. Contoh Islam yang bagus, adalah yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.. Islam tidak selalu mengajarkan untuk menjauhi semua hal duniawi, ada batas-batasnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebagian paham yang dipakai, ada yang begitu .."menjauhi duniawi"...tetapi ada juga yang mempunyai pemahaman berbeda dalam menghadapi kemajuan zaman....tetap berinteraksi dengan segala ke tawadhu' - annya...

      Hapus
  3. jangankan sufi metro, sufi aja saya kurang mengerti pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah enggak bu, sufi metro itu hanya ungkapan saya dalam mengeluarkan uneg. Berusaha tetap memakai pakaian yang Islami ditengah zaman yang semakin.

      Hapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas