Sebenarnya yang diandai-andaikan untuk profesi dan bidang kerja apa pun (bukan hanya jadi orang dewan/DPD), bisa dilihat dari konteks kepribadian sendiri. Apalagi jika bidang kerja tersebut menyangkut kepentingan orang banyak. Andai saya menjadi anggota DPD RI, maka langkah pertama adalah mematut diri, memantaskan perilaku ( mendudukan niat baik secara kokoh) yang bukan hanya semu.
Tetapi yang namanya andai, tentu bebas siapa saja, anak kecil, anak besar ^__^ (dewasa), siswa -siswi. Tidak perlu mematut matut (sebenarnya).
Walau sudah disyaratkan (untuk menjadi anggota DPD RI) melalui bertimbun peraturan-peraturan, tetap saja mereka yang terpilih menjadi "belum tentu".
Sekarang dengan kondisi baru bangun dari tidur malam, mata masih berat, bisa langsung melamunkan pengandaian diatas. Atau menjelang tidur, karena susah untuk tidur, jadilah lamunan melayang.. andai saya menjadi anggota DPD RI !
Untuk menggapai cita-cita, profesi apapun! !! Mesti penuh dengan perjuangan dan pengorbanan (walau lewat media apapun juga, halal atau haram). Jadi wajar jika seorang teman berpikiran agar hidup sukses, banyak duit banyak harta, potong kompas dengan aktif ikut pencalonan para wakil dewan tahun 2009, kemarin.
Cuma sayangnya, si teman bermodal dengkul (pengorbanannya berupa usaha kerja keras tanpa duit ditangan) dan mengandalkan aktif piawai di organisasi, hingga akhirnya dia hanya dimanfaatkan saja (kasihan).
Dan setiap anggota dewan mesti memegang kontrak yang harga mati, jika gagal menyuarakan aspirasi masyarakat daerahnya, wajib mundur tanpa bahasa-bahasa diplomasi yang hambar.
Berkaitan dengan amanah seorang pemimpin, jangan berharap menjadi kaya dengan menjadi anggota dewan, karena bisa jadi niat awal sudah bagus, tetapi dalam perjalanannya tergoda dan akhirnya menjadi amburadul.
Sistem pemerintahan bagus, mulai dari tingkat pemerintah terkecil sampai atas, ditambah pemegang mandat dan amanah juga bagus, itu yang sebenarnya diandai-andaikan.
Salam bermimpi yang tinggi sobat !!!
(dari mimpi bisa menjadi sukses....kan??!)
Tetapi yang namanya andai, tentu bebas siapa saja, anak kecil, anak besar ^__^ (dewasa), siswa -siswi. Tidak perlu mematut matut (sebenarnya).
Walau sudah disyaratkan (untuk menjadi anggota DPD RI) melalui bertimbun peraturan-peraturan, tetap saja mereka yang terpilih menjadi "belum tentu".
Sekarang dengan kondisi baru bangun dari tidur malam, mata masih berat, bisa langsung melamunkan pengandaian diatas. Atau menjelang tidur, karena susah untuk tidur, jadilah lamunan melayang.. andai saya menjadi anggota DPD RI !
Untuk menggapai cita-cita, profesi apapun! !! Mesti penuh dengan perjuangan dan pengorbanan (walau lewat media apapun juga, halal atau haram). Jadi wajar jika seorang teman berpikiran agar hidup sukses, banyak duit banyak harta, potong kompas dengan aktif ikut pencalonan para wakil dewan tahun 2009, kemarin.
Cuma sayangnya, si teman bermodal dengkul (pengorbanannya berupa usaha kerja keras tanpa duit ditangan) dan mengandalkan aktif piawai di organisasi, hingga akhirnya dia hanya dimanfaatkan saja (kasihan).
***
Idealnya jika menjadi anggota dewan, tentu harus paham dahulu dengan aspirasi masyarakat daerah yang diwakilinya. Mengerti dengan penyesuaian yang adil tentang perimbangan antara kontribusi daerah kepusat dengan imbal balik yang diterima untuk daerah. Dan setiap anggota dewan mesti memegang kontrak yang harga mati, jika gagal menyuarakan aspirasi masyarakat daerahnya, wajib mundur tanpa bahasa-bahasa diplomasi yang hambar.
Berkaitan dengan amanah seorang pemimpin, jangan berharap menjadi kaya dengan menjadi anggota dewan, karena bisa jadi niat awal sudah bagus, tetapi dalam perjalanannya tergoda dan akhirnya menjadi amburadul.
Sistem pemerintahan bagus, mulai dari tingkat pemerintah terkecil sampai atas, ditambah pemegang mandat dan amanah juga bagus, itu yang sebenarnya diandai-andaikan.
***
Dari tulisan diatas, ternyata isinya sudah melenceng (perasaan) dari yang disyaratkan pihak panitia lomba Andai Saya Menjadi Anggota DPD RI di http://lomba.dpd.go.id/, karena sudah bukan “andai saya menjadi" lagi tetapi menjadi saya menilai dan mengkritisi dengan modal pikiran otak kecil ini ^__^.....hehehe otak saya memang kecil...hehehehe jadi buah pikirannya juga kecil hehehehehe.Salam bermimpi yang tinggi sobat !!!
(dari mimpi bisa menjadi sukses....kan??!)
Yang sering memang amburadul di tengah jalan. Pada lupa pada niat semula :)
BalasHapus@Tarry KittyHolic: eh mba Tarry :) lama ga ketemu ...semoga baik aja ya mba
BalasHapus@Djangan Pakies: Terimakasih Pak Ies, hidup memang sebagian pengandaian, jadi selalu ada harapan.
BalasHapusSemoga anggota DPD RI membaca semua artikel peserta yang yahud2 ini ya mas.
BalasHapussemoga berjaya dan bisa wisata bareng saya.
Salam hangat dari Surabaya
"Jangan berharap jadi kaya dengan menjadi anggota dewan." <- Saya suka. Kalo niatnya udah begitu dari awal, bukan ngurusin rakyat jadinya, ngurusin duit. Salam kenal dan sukses.
BalasHapusMungkin niat awalnya emang bagus, Cik Gu. Tapi dalam perjalanan yang banyak godaan dan juga terpaan lingkungan, akhirnya niat yang mulia itu sedikit melenceng. Dari yang seidikit, lama -lama jadi bukit.... :)
BalasHapusMemang melawan godaan itu sangat sulit. tapi kalo memang niat udah bulat. yakin pasti bisa meluruskan niat awal. semangant trus gan.
BalasHapushmm...artikel yang menarik dan inspiratif, semoga menang kontesnya
BalasHapusintina klo anda jadi anggota DPR jngan dbuat main2 :D
BalasHapuspegang amant rakyat yg ditipkan oleh smua masyarakat :D