Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan," Agama itu hanya bagi orang yang berakal dan tiada agama bagi orang yang tidak menggunakan akalnya".
Dari keber-akal-an itu dapat diyakini (keimanan) bahwa ada akibat jika ada sebab, dari tiada menjadi ada, berlanjut ada menjadi tiada.
Mustahil semua ini ada dengan sendirinya. tentu ada yang mencipta...dengan melihat bukti "misal" di alam.
Dan apakah dalam keimanan itu manifestasinya dapat teruraikan semua dalam logika manusia ? ..tentu tidak.. karena akalpun menerima bahwa ada sesuatu yang berjalan diluar logika manusia yang menopang semua ini.
Kemudian jika bagi pemeluknya berbuat diluar dari tuntunan agama, apakah masih bisa disebut berakal ? tanpa disadari banyak yang telah keluar dari agama,.sesuatu yang telah (lumrah) terjadi. Sejatinya tampilan luar suatu agama tidak boleh mengekang rohnya. Kalau roh kehidupannya terbelenggu, ia akan bergerak sebagai mayat hidup.
Manakala subtansi agama dihilangkan maka yang ada bukanlah rahmat tapi malah bencana. Islam datang untuk membebaskan dari belenggu kebodohan. Islam datang untuk membangkitkan kesadaran manusia akan ilusi dunia yang menyelimuti dirinya.
Ternyata dunia itu adalah kesenangan yang menipu, hanyalah harta benda yang bersifat maya ( karena baharu dan akan musnah ).
Mungkin ini rumit, tapi sungguh ilmu ( pemahaman )itu bukan terletak dilangit atau dibumi...tetapi terdapat didalam hati manusia. Tinggal manusianya yang mau berpikir dan berusaha akan tetap memegang adab dan tuntunan dalam Islam.
Sumber: Tuan Guru Zaini Abdul Ghani (Martapura)
Dari keber-akal-an itu dapat diyakini (keimanan) bahwa ada akibat jika ada sebab, dari tiada menjadi ada, berlanjut ada menjadi tiada.
Mustahil semua ini ada dengan sendirinya. tentu ada yang mencipta...dengan melihat bukti "misal" di alam.
Dan apakah dalam keimanan itu manifestasinya dapat teruraikan semua dalam logika manusia ? ..tentu tidak.. karena akalpun menerima bahwa ada sesuatu yang berjalan diluar logika manusia yang menopang semua ini.
Kemudian jika bagi pemeluknya berbuat diluar dari tuntunan agama, apakah masih bisa disebut berakal ? tanpa disadari banyak yang telah keluar dari agama,.sesuatu yang telah (lumrah) terjadi. Sejatinya tampilan luar suatu agama tidak boleh mengekang rohnya. Kalau roh kehidupannya terbelenggu, ia akan bergerak sebagai mayat hidup.
Manakala subtansi agama dihilangkan maka yang ada bukanlah rahmat tapi malah bencana. Islam datang untuk membebaskan dari belenggu kebodohan. Islam datang untuk membangkitkan kesadaran manusia akan ilusi dunia yang menyelimuti dirinya.
Ternyata dunia itu adalah kesenangan yang menipu, hanyalah harta benda yang bersifat maya ( karena baharu dan akan musnah ).
Mungkin ini rumit, tapi sungguh ilmu ( pemahaman )itu bukan terletak dilangit atau dibumi...tetapi terdapat didalam hati manusia. Tinggal manusianya yang mau berpikir dan berusaha akan tetap memegang adab dan tuntunan dalam Islam.
Sumber: Tuan Guru Zaini Abdul Ghani (Martapura)
salam sahabat
BalasHapusbagus sekali...hati memang tidak bisa ngapusi seperti halnya lidah..so keep heart its very silinced
terimakasih mba Dhana atas kunjungannya ^_^...sama mba terus menjaga hati dalam kebersihannya...
BalasHapuswaah. . .bner bget. . . Trkadang manusia bhkan lupa dri krna akal n keangkuhannxa. . . Mari kita syukuri ap yg tlah dciptakan oleh allah, dan allah sudah membrikan ilmu untk para hambaya
BalasHapusSekalian mw minta dukungan.
Ne blog.q lagi jadi peserta di school contest, mhon dkungannya dgan komen di artikel saya eah. . Pliss. .trims kalo kwan2 uda brkenan
mungkin ini yang namanya perbedaan Pintar dan Cerdas ya pak...
BalasHapusSeseorang yg dianugerahi kecerdassan sekalipun kalau dia malas dan mencari ilmu, hasil nya juga kalah dengan seseorang yg pintar =)
betapapun pengajaran telah diberikan oleh Alloh kepada manusia, jika manusia itu tidak tergerak hatinya untuk memahami pengajaran itu maka Alloh akan menyesatkan hati manusia itu, bukan begitu pak guru?
BalasHapusmoga selalu mendapat rahmat
Assalamualaikum...
BalasHapusbagus sekali mb renungannya
hay din kana tunto ka ano gusto mo inaway.
BalasHapushati memang luar biasa kekuatannya..
BalasHapusBenar sekali, jika semuanya berawal dari hati dan berpedoman pada islam(buat muslim), tentu segalanya berjalan pada arah yang benar.
BalasHapusPintar tapi tidak memiliki iman di hati sama dengan nol ya mas?
BalasHapusNambah ilmu lg sob
BalasHapushati tu pasti bisa tau.
BalasHapushehehe...
kunjungan perdana mas,,
mksh ya,,,
salam kenal dari dini
hati manusia telah terbuka
BalasHapustapi hati manusia pula yang menutup diri untuk kebenaran dan keilmuan dengan pintu bilah kesombongan, dengan engsel keangkuhan, dengan gembok keserakahan.....