Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Bagaimana jika paham ini terpakai pada Islam?
Paham Islam Liberal?
Kata kuncinya pada kata kebebasan, orang yang tidak mau terikat dengan aturan-aturan dengan kecenderungan membatasi perilaku yang bermakna luas.
Kalaupun terdapat aturan, tentu isi kebijakan tersebut mesti menyokong pemahaman mereka (kebebasan).
Padahal kebebasan itu sangat tidak terbatas dan tidak ada habisnya. Jika begitu artinya setiap ada pemikiran baru/gejolak perilaku baru, maka dibuatlah aturan-aturan untuk memayunginya, demikian seterusnya.
Atau... bisa juga tidak usah pakai aturan tertulis, karena "bebas ini" :)
Kebanyakan untuk mereka yang terakui atau mengaku cendekiawan Islam, hanya terukur pada pikirannya saja. Sedang kecerdasan hati nuraninya tidak terukur dan memang tidak mungkin mengukurnya (hanya Penguasa Gaib yang berkemampuan).
Jadi mesti ada pikiran untuk tahu diri, bahwa hati adalah tempat yang labil, sering berfluktuasi biarpun seorang itu menyandang Professor Doctor.
Dan jangan lupa, si hawa nafsu juga berdomisili di sana (hati).
Mereka yang sudah kadung kebablasan dalam kebebasanya, pribadi menganggap adalah seperti orang-orang yang tidak mau mengikuti "nilai-nilai lama yang sudah teruji kebenarannya".
Bernafsu membuat nilai-nilai baru dan beresiko untuk mengedepankanya mesti berdarah-darah dulu, itu pun belum tentu benar.
Padahal masih banyak masalah yang mesti diangkat dan diurus oleh mereka "cendekiawan-cendikiawan tersebut", yang bertujuan untuk kesejahteraan umat.
Bagaimana memberantas budaya KKN, kemiskinan, dan lain-lain, menyangkut kepentingan orang banyak.
Atau ada ambisi untuk terekam dalam sejarah :) bahwa mereka adalah para tokoh pejuang kebebasan dalam agama Islam?
hehehehehhehehehehehehehehehehehe....iyo bisa jadi begitu.....nanti mereka dikenang seperti tokoh sejarah Hitler, Kaisar Nero atau si musailamah (nabi palsu).
Gambar:http://anotherbrickinwall.blogspot.com
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Bagaimana jika paham ini terpakai pada Islam?
Paham Islam Liberal?
Kata kuncinya pada kata kebebasan, orang yang tidak mau terikat dengan aturan-aturan dengan kecenderungan membatasi perilaku yang bermakna luas.
Kalaupun terdapat aturan, tentu isi kebijakan tersebut mesti menyokong pemahaman mereka (kebebasan).
Padahal kebebasan itu sangat tidak terbatas dan tidak ada habisnya. Jika begitu artinya setiap ada pemikiran baru/gejolak perilaku baru, maka dibuatlah aturan-aturan untuk memayunginya, demikian seterusnya.
Atau... bisa juga tidak usah pakai aturan tertulis, karena "bebas ini" :)
Kebanyakan untuk mereka yang terakui atau mengaku cendekiawan Islam, hanya terukur pada pikirannya saja. Sedang kecerdasan hati nuraninya tidak terukur dan memang tidak mungkin mengukurnya (hanya Penguasa Gaib yang berkemampuan).
Jadi mesti ada pikiran untuk tahu diri, bahwa hati adalah tempat yang labil, sering berfluktuasi biarpun seorang itu menyandang Professor Doctor.
Dan jangan lupa, si hawa nafsu juga berdomisili di sana (hati).
Mereka yang sudah kadung kebablasan dalam kebebasanya, pribadi menganggap adalah seperti orang-orang yang tidak mau mengikuti "nilai-nilai lama yang sudah teruji kebenarannya".
Bernafsu membuat nilai-nilai baru dan beresiko untuk mengedepankanya mesti berdarah-darah dulu, itu pun belum tentu benar.
Padahal masih banyak masalah yang mesti diangkat dan diurus oleh mereka "cendekiawan-cendikiawan tersebut", yang bertujuan untuk kesejahteraan umat.
Bagaimana memberantas budaya KKN, kemiskinan, dan lain-lain, menyangkut kepentingan orang banyak.
Atau ada ambisi untuk terekam dalam sejarah :) bahwa mereka adalah para tokoh pejuang kebebasan dalam agama Islam?
hehehehehhehehehehehehehehehehehe....iyo bisa jadi begitu.....nanti mereka dikenang seperti tokoh sejarah Hitler, Kaisar Nero atau si musailamah (nabi palsu).
Gambar:http://anotherbrickinwall.blogspot.com
Kalau sdh bahas liberalisme gini...ilmunya perlu di tambahin lagi neh...hehee
BalasHapusBebas yg kebablasan tanpa menghargai hak2 orang lain.
BalasHapusaku tak suka JIL krn merusak akidah islam
BalasHapusSalam sahabat
BalasHapusNah kalo udah masuk pada jajaran seperti ini membuat sebuah argumentasi yang biasanya beda cara menyikapinya
Bukankah gitu mas?
Salam sobat,setiap orang memang punya pemikiran sendiri-sendiri ya sob,beda kepala-beda isinya juga...
BalasHapusada unsur uangnya di situ... dari Asia Fondation. Kan LSM dapat kucuran dana, kalo gak gitu mereka gak akan ngotot.
BalasHapusBetul memang, mereka ini ingin supaya manusia menyayangi kaum marjinal kayak homo, lesbian, waria.
Caranya sebetulnya bukan didukung tapi disadarkan tentu saja. Tulisan-tulisan muter-muter dengan tafsir Al Qur'an untuk membenarkan homo seksual, lesbian dan seks bebas.
barangkali Islam yang meresahkan adalah kawin mut'ah versi Syiah
ngomong-ngomong liberal ... pemikiran kebanyakan penganutnya adalah berorientasi pada hawa nafsu belaka ...
BalasHapusISlam yang baik adalah yang dicontohkan oleh Nabi kita, Nabi Muhammad SAW..Beliau yang harus dicontoh bukan yang lain.
BalasHapusBerarti jika di indonesia masih menganut demokratis, liberal akan tetap ada. Terlahir dengan sendirinya, karena ada rasa kebebasan di atas nama HAM.
BalasHapusIndonesia perlu pemimpin baru dan yang sanggup menjalankan Syariat Islam yang benar.