Emosi itu kunci energi

Emosi adalah sistem umpan balik internal yang memberitahukan respons dari organ-organ tubuh atas getaran energi di sekujur tubuh kita.
Emosi itu komponen penting dalam Hukum Tarik Menarik (HTM).

Perasaan kita adalah bagian dari sistem penuntun internal. Jadi emosi itu kunci energi. Pikiran itu penting, tetapi emosi adalah lebih penting.

Manakala kita sedang gembira dan bahagia, itu artinya sedang berada di jalur emosi yang benar. Sebaliknya manakala merasa marah, sedih, depresi dan putus asa, itu artinya kita sedang keluar dari jalur emosi yang benar.
Untuk itu, bagi yang bersangkutan harus segera menggeser posisi emosi negatif ke emosi positif yang bisa mendatangkan perasaan senang, gembira dan bersemangat.

Karena itu, kita wajib memelihara emosi sepositif mungkin. Pertahankanlah emosi di kisaran positif seperti gembira, cinta, bahagia, bersemangat, puas, lega, bangga, rileks, aman dan damai. Ketika diri secara sadar menciptakan keadaan emosi positif, itu artinya kita telah menciptakan medan energi yang akan menarik apa saja yang diinginkan dari alam semesta.

Diri manusia memiliki dan selalu menerima umpan balik eksternal berupa sinyal-sinyal dari semesta secara samar. Sinyal tersebut bisa berproses lewat orang lain, situasi, dan peristiwa di dalam hidup. Sehingga dalam kondisi tertentu bisa dan sering terjadi, tiba-tiba diri merasa cocok dan lancar.
Sebaliknya, saat diri merasa menghadapi berbagai hambatan hidup, sinyal-sinyal semesta semacam ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi dan memberitahu kita bahwa sudah keluar jalur dari energi positif.

Manusia memiliki emosi positif dan emosi negatif, di satu sisi emosi positif membuat diri merasa nyaman, damai dan tentram. Di sisi lain emosi negatif adalah seperti kebencian, kemarahan, kecemburuan, dendam dan ketakutan.
Emosi negatif melumpuhkan getaran energi, sehingga manusia akan merasa cemas, tegang, gelisah, stress, depresi, dan tidak bisa tidur nyenyak. Dan berakibat menumbuhkan berbagai penyakit dan ketidakbugaran fisik, emosi negatif bagai tembok batu yang menutup emosi positif (kegembiraan).
Jika sekarang, anda sedang menyimpan dendam kesumat, maka lepaskanlah dengan memaafkan baik langsung maupun tidak lewat do'a dan zikir.

Melalui do'a pengampunan, energi akan terkirim kepada seseorang atau masa lalu yang anda dendami. Dengan demikian energi emosi akan terisi dengan kedamaian, kegembiraan dan akan menguraikan kembali syaraf-syaraf yang kusut.
Dengan mengakui masa lalu dan mengubahnya menjadi positif, otomatis akan melepas energi negatif dan membuat masa depan menjadi dipenuhi dengan energi positif. Dalam kondisi ini, maka tersedialah ruang bagi emosi spiritual yang lebih indah dan kreatif dalam kehidupan.
Mengisi kehausan emosi spiritual dengan doa-doa positif adalah jalan menuju kelimpahan anugerah hidup.

Sumber: Y Lahajir, Direktur CERD di Kubar (KalTim Post)
Gambar: http://rugayahmohdnoor.blogspot.com