Melanjutkan pada masalah defrag, jika secara teknis di harddisk komputer, fitur perawatan yaitu defrag sudah terintegrasi dalam OS, dan tool tersebut sudah cukup efektif. Tetapi beberapa pengguna sering melewatkan hal tersebut, lebih suka memakai aplikasi defrag pihak ketiga. Ibarat orang yang hendak membersihkan mulut sehabis makan, di saku ada saputangan tapi malah membeli kertas tissue di warung ( ini sedikit menyinggung gaya hidup hijau ).
Demikian juga pada masalah " mendefrag siswa ". Merapatkan kembali kesenjangan yang terjadi lewat hal-hal yang sudah ada, baik didalam diri siswa maupun guru.
Memanusiakan diri yang sudah manusia, ^_^ sering terlewatkan, mungkin dikarenakan pengaruh hidup dalam lingkungan materi. Jadi semua diukur dari serba materi, tidak bermaksud menyalahi karena itu sudah alamiah. Tetapi tetap ada batasan dengan menampilkan sisi kemanusiaan yang punya martabat berhiaskan adab kesopanan, kejujuran dan norma-norma lainnya.
Guru dan siswa tidak ada bedanya, dalam proses pembelajaran tidak ada yang lebih pandai, tidak ada yang merasa lebih...
Si guru belajar memahami muridnya dan si murid belajar memahami guru, pada akhir keduanya sama belajar memahami diri sendiri.
Dengan saling memahami, muncul saling menghargai, untuk masalah keilmuan bisa berjalan mengikuti.
Fitur yang juga sudah terintegrasi pada diri, sejak dilahirkan. Dengan meng-klik tombol icon hati akan muncul nurani. Kemudian tampil kotak dialog aneka ragam tentang isi nurani tersebut.
Kalau sudah begitu, tidak lagi memandang siswa sebagai obyek, obyek pelecehan, kekerasan, mata pencaharian dan obyek-obyek lainnya.
Melalui berbagai metode pendekatan yang keseluruhannya berdasar pada fitur memanusiakan manusia.
Demikian juga pada masalah " mendefrag siswa ". Merapatkan kembali kesenjangan yang terjadi lewat hal-hal yang sudah ada, baik didalam diri siswa maupun guru.
Memanusiakan diri yang sudah manusia, ^_^ sering terlewatkan, mungkin dikarenakan pengaruh hidup dalam lingkungan materi. Jadi semua diukur dari serba materi, tidak bermaksud menyalahi karena itu sudah alamiah. Tetapi tetap ada batasan dengan menampilkan sisi kemanusiaan yang punya martabat berhiaskan adab kesopanan, kejujuran dan norma-norma lainnya.
Guru dan siswa tidak ada bedanya, dalam proses pembelajaran tidak ada yang lebih pandai, tidak ada yang merasa lebih...
Si guru belajar memahami muridnya dan si murid belajar memahami guru, pada akhir keduanya sama belajar memahami diri sendiri.
Dengan saling memahami, muncul saling menghargai, untuk masalah keilmuan bisa berjalan mengikuti.
Fitur yang juga sudah terintegrasi pada diri, sejak dilahirkan. Dengan meng-klik tombol icon hati akan muncul nurani. Kemudian tampil kotak dialog aneka ragam tentang isi nurani tersebut.
Kalau sudah begitu, tidak lagi memandang siswa sebagai obyek, obyek pelecehan, kekerasan, mata pencaharian dan obyek-obyek lainnya.
Melalui berbagai metode pendekatan yang keseluruhannya berdasar pada fitur memanusiakan manusia.
KAdang banyak yg lupa bahwa siswa itu juga manusia. Belajar enggak selalu soal pelajaran sekolah tapi juga belajar hati nurani.
BalasHapusyup...dng saling memahami akan timbul pula sikap solidaritas yang tinggi dan kuat..peka dengan keadaan sekitar, dan jujur pada diri sendiri..
BalasHapussalam sobat
BalasHapusbenar, memanusiakan manusia kadang terlewatkan karena pengaruh hidup dalam lingkungan materi.
kalo dulu waktu saya masih skul dan ketemu guru seperti mas arya
BalasHapuswah pasti deh jadi guru fav di skul
abisnya mar arya begitu care sama perkembangan jiwa siswanya
jadi ga cuma ngajarin ilmu doank ya mas..
terkadang memang tak bisa dipungkiri perbedaan status selalu menjadi faktor penyebab adanya tindakan yang tak baik, baik didunia pendidikan maupun diluar ini seperti menjadi tradisi dinegeri ini. sudah selayaknya saling menghargai dan memahami bahu membahu untuk kebersamaan dan kemajuan dimasa depan tanpa membedakan apapun adanya
BalasHapusJika dalam teori semua terlihat mudah, terlihat sempurna jika dilakukan. namun pada dasarnya memahami murid itu tidak semudah yang ada ditulisan.
BalasHapusMateri bukanlah hal yang mutlak untuk mendidik anak. sebaiknya peran guru juga sebagai orang tua bagi anak didiknya. sehingga terbentuk kasih sayang yang tulus antara guru dan siswa.
salam kenal Pak guru, dari petani Njojogan
Guru juga manusia, kita sama-sama belajar, betul betul betul?
BalasHapusBelajar dan mengajar dg hati nurani. Siswa ber-etika guru lebih ber-etika dan termotivasi. Interaksi yg benar2 indah dan manusiawi.
BalasHapusSalam sobat :)
Konseling pun musti ditingkatkan..:3
BalasHapussaling memahami..
BalasHapustinggal klik tombolnya.
BalasHapusKesopanan mulai luntur nih dari budaya kita sepertinya...
BalasHapusperlu sinkronisasi antara siswa dan guru untuk bisa seiring dan sejalan satu tujuan dalam sebuah lingkungan institusi pendidikan ^^
BalasHapussalam kenal ..
Selamat mlm pak guru,wah menarik sekali topik nya.Saya sngt setuju jika murid menghormati guru dan begitu sebalik nya.
BalasHapusmengakhiri perjalanan di dunia maya malam ini
BalasHapusmampir dulu ke blog mas arya sebelum sign out.