Sebenarnya, tidak ada satu kejadian dan keadaan di dunia ini yang ditujukan untuk membuat manusia menderita. Allah itu Maha Pengasih, Maha Penyayang, jadi secara logis, Allah tidaklah tega membuat manusia jadi "menderita" (dalam tanda kutip; karena kata menderita sendiri sangat relatif jika ditinjau dari berbagai sudut pandang setiap manusia/orang) dalam menjalani hidupnya.
Adanya ketidakberdayaan, kemunduran, kesengsaraan, kerusakan dan kegagalan di muka bumi ini... itu semua disebabkan oleh ulah manusianya sendiri.
Begitu juga sebaliknya, jika ada hal yang menyenangkan, ada keberhasilan, kemakmuran, kemajuan, kebahagiaan dan kesuksesan...itu juga karena usaha perbuatan manusia.
Jadi apa peran Allah yang Maha Besar ini?
Didalam Al-Qur'an, Surat Al-Isra', ayat 7, "Dan jika kamu berbuat kebaikan, maka kamu berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kamu sendiri yang akan menderita".
Perkataan Tuhan ini dengan jelas menunjukan bahwa kebaikan atau keburukan yang diterima oleh manusia pasti semua itu akibat dari perbuatan manusia sendiri...buah dari apa yang ditanamkan.
Tuhan sudah memberikan hak otonomi kepada manusia untuk mengelola diri dan lingkungannya, Dia dengan segala Kebesarannya sudah lebih dalam memberikan petunjuk, lewat agama, kitab suci Al-Qur'an dan hadits serta tanda-tanda di alam.
Tuhan sebagai sang Maha Supervisi sebagai pengawas, memberi teguran dan jika yang ditegur masih tidak memahami...maka silahkan menikmati senang atau susahnya. Maha benar Allah dalam segala perkataannya.
Adanya ketidakberdayaan, kemunduran, kesengsaraan, kerusakan dan kegagalan di muka bumi ini... itu semua disebabkan oleh ulah manusianya sendiri.
Begitu juga sebaliknya, jika ada hal yang menyenangkan, ada keberhasilan, kemakmuran, kemajuan, kebahagiaan dan kesuksesan...itu juga karena usaha perbuatan manusia.
Jadi apa peran Allah yang Maha Besar ini?
Didalam Al-Qur'an, Surat Al-Isra', ayat 7, "Dan jika kamu berbuat kebaikan, maka kamu berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kamu sendiri yang akan menderita".
Perkataan Tuhan ini dengan jelas menunjukan bahwa kebaikan atau keburukan yang diterima oleh manusia pasti semua itu akibat dari perbuatan manusia sendiri...buah dari apa yang ditanamkan.
Tuhan sudah memberikan hak otonomi kepada manusia untuk mengelola diri dan lingkungannya, Dia dengan segala Kebesarannya sudah lebih dalam memberikan petunjuk, lewat agama, kitab suci Al-Qur'an dan hadits serta tanda-tanda di alam.
Tuhan sebagai sang Maha Supervisi sebagai pengawas, memberi teguran dan jika yang ditegur masih tidak memahami...maka silahkan menikmati senang atau susahnya. Maha benar Allah dalam segala perkataannya.
Allah menentukan takdir (Qada dan Qodar) namun manusia pun mempunyai kewajiban untuk berusaha dan berikhtiar dalam hidupnya
BalasHapusBetul sekali, Pak. Tak ada satupun perbuatan ( meski hanya sebesar biji sawi ) yang tidak dibalas, karenanya pastikan bahwa yang dilakukan adalah kebaikan dan perbaikan. Semoga kita bisa berlaku yang demikian. Amin.
HapusPenderitaan manusia di dunia akan tidak terasa nanti kalau Allah menghadiahkan kepada yang lulus dari ujian itu dengan surga yang kekal. Dunia hanya sementara.
BalasHapusManusia yang sudah diberi peringatan, lalu pura2 lupa bahwa setiap perbuatannya akan dihisab nantinya...
BalasHapuskita yang memilih dan menentukan , kita juga yang bertanggung jawab ya pak
BalasHapusthanx infonya ya...sukses slalu
BalasHapus