Kehendak Allah SWT diekspresikanNya kedalam tiga ayat yang berbeda tapi merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
Sumber ajaran Islam utamanya berupa ayat-ayat Qur'aniyah dan Hadits Shahih. Sumber kedua berupa ayat-ayat Kauniyah yang tergambar di jagad raya. Sumber ajaran Islam ketiga adalah ayat-ayat Insaniyah dimana kehendakNYa dapat dieskpresikan melalui tatanan kemanusiaan.
Ayat Qur'aniyah meliputi tentang tauhid, moralitas dan hukum kepasangan. disini aqidah merupakan kunci ketika menyebrang dari kesejahteraan dunia menuju kesejahteraan akhirat. Ayat kauniyah mencakupi yang terpenting adalah hukum kepasangan yang dititipkanNya melalui setiap benda alam sebagai pemegang kunci menuju keselamatan dunia.
Islam pada bagian tatanan ini adalah upaya maksimal menyeimbangkan potensi positif dan negatif setiap benda alamiah dalam konteks kehidupan manusia di dunia. Hukum ini berlaku untuk siapa saja, tanpa dibatasi tembok pemisah ras, agama dan status sosial.
Logika sederhana, alam mengaku tunduk kepada kehendakNya dan menyatakan diri sebagai "muslim". Artinya siapapun yang melanggar hukum keseimbangan ini pasti tidak akan "sejahtera" atau dihukum Tuhan dan sebaliknya siapapun yang tunduk dan patuh, pasti diberi nilai yaitu keselamatan duniawi.
Ayat Insaniyah,lagi yang terpenting adalah hukum kepasangan dengan menyeimbangkan potensi positif dan negatif. Keadilan sosial, merupakan keseimbangan dari nilai nilai positif dan nilai negatif dari perilaku kemanusiaan.
Manakala potensi nilai-nilai negatif yang mendominasi maka akan tercipta kezaliman sosial, seperti eksploitasi manusia atas manusia lain yang semestinya tidak boleh terjadi, mengingat Islam adalah agama pembebas yang sangat peka terhadap problem kemanusiaan. Maka kesalahan sosialpun harus diselesaikan terlebih dahulu antara pihak-pihak yang bersengketa sebelum ampunan dari Tuhan.
Sumber : Habib
Sumber ajaran Islam utamanya berupa ayat-ayat Qur'aniyah dan Hadits Shahih. Sumber kedua berupa ayat-ayat Kauniyah yang tergambar di jagad raya. Sumber ajaran Islam ketiga adalah ayat-ayat Insaniyah dimana kehendakNYa dapat dieskpresikan melalui tatanan kemanusiaan.
Ayat Qur'aniyah meliputi tentang tauhid, moralitas dan hukum kepasangan. disini aqidah merupakan kunci ketika menyebrang dari kesejahteraan dunia menuju kesejahteraan akhirat. Ayat kauniyah mencakupi yang terpenting adalah hukum kepasangan yang dititipkanNya melalui setiap benda alam sebagai pemegang kunci menuju keselamatan dunia.
Islam pada bagian tatanan ini adalah upaya maksimal menyeimbangkan potensi positif dan negatif setiap benda alamiah dalam konteks kehidupan manusia di dunia. Hukum ini berlaku untuk siapa saja, tanpa dibatasi tembok pemisah ras, agama dan status sosial.
Logika sederhana, alam mengaku tunduk kepada kehendakNya dan menyatakan diri sebagai "muslim". Artinya siapapun yang melanggar hukum keseimbangan ini pasti tidak akan "sejahtera" atau dihukum Tuhan dan sebaliknya siapapun yang tunduk dan patuh, pasti diberi nilai yaitu keselamatan duniawi.
Ayat Insaniyah,lagi yang terpenting adalah hukum kepasangan dengan menyeimbangkan potensi positif dan negatif. Keadilan sosial, merupakan keseimbangan dari nilai nilai positif dan nilai negatif dari perilaku kemanusiaan.
Manakala potensi nilai-nilai negatif yang mendominasi maka akan tercipta kezaliman sosial, seperti eksploitasi manusia atas manusia lain yang semestinya tidak boleh terjadi, mengingat Islam adalah agama pembebas yang sangat peka terhadap problem kemanusiaan. Maka kesalahan sosialpun harus diselesaikan terlebih dahulu antara pihak-pihak yang bersengketa sebelum ampunan dari Tuhan.
Sumber : Habib
Kalo ajaran ISlam dijalankan dengan benar negara bisa makmur sentosa
BalasHapussetuju sangat ,Arya .
BalasHapus'ayat2' NYA memang ada dimana2 di seluruh muka bumi ini .
semuanya kembali pd kita , maukah kita 'mendengar' kan 'ayat2' tsb
salam
siapapun yang melanggar hukum keseimbangan ini pasti tidak akan "sejahtera"
BalasHapusmungkin karena alam sudah lagi tidak seimbang maka jadi timbul banyak bencana, Alloh marah karena manusia merusak keseimbangan alam.