Bahasa gaul remaja

Bahasa gaul remaja dalam gaya berkomunikasi sehari-hari, siswa remaja terutama dengan sesama sebayanya seringkali menggunakan bahasa khusus yang kita kenal dengan bahasa "gaul". Selain bukan merupakan bahasa yang baku, kata-kata dan istilah dari bahasa gaul itu terkadang hanya dimengerti oleh para siswa remaja atau mereka yang menggunakannya dalam "bahasa gaul remaja".
Pada usia remaja, mereka memasuki tahap pengembangan kognitif yang disebut tahap formal operasional.
Pada tahapan ini merupakan tahapan tertinggi perkembangan kognitif manusia. Yaitu individu mulai mengembangkan kapasitas abstraksinya.
Sejalan dengan pengembangan kognitifnya, perkembangan bahasa remaja mengalami peningkatan pesat. Kosa kata remaja terus mengalami pengembangan seiring dengan bertambahnya referensi bacaan dengan topik-topik yang lebih kompleks.
Remaja mulai peka dengan kata-kata yang memiliki makna ganda. Mereka menyukai penggunaan metaphor, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat (kebebasan).
Sering dikalangan remaja dan kelompoknya menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Sebagai bahasa komunikasi ekslusive antar anggota/kelompok;"geng".
Menjaga kerahasiaan informasi,walau lebih kepada gengsi dan rasa senang jika orang lain yang bukan kelompoknya, bingung mendengar percakapan mereka.
Bahasa seperti inilah yang kemudian banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul.
Disamping merupakan bagian dari proses pengembangan kognitif, munculnya penggunaan bahasa gaul juga merupakan ciri dari pengembangan psikososial remaja.
Remaja memasuki tahapan psikososial yang disebut sebagai identify versus role confusion. Hal yang demikian terjadi pada tahapan ini adalah pencarian dan pembentukan identitas. Remaja ingin diakui sebagai individu unik yang memiliki identitas sendiri yang terlepas dari dunia anak-anak maupun dewasa.
Penggunaan bahasa gaul ini merupakan proses pengembangan sebagai identitas kebebasan ( independensi ) dari dunia orang dewasa dan anak-anak.

Sumber : disarikan dari berbagai pendapat ahli
Sumber gambar : sdmuhcc-yogya.sch.id