Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Gaya belajar sarimin

gaya belajar sarimin
Gaya belajar sarimin atau gaya belajar "kepepet" lebih merupakan dramatisasi dari kenyataan yang menunjukan bahwa masyarakat didominasi oleh orang-orang yang susah belajar (kalau tidak mau dikatakan anti belajar).
Seperti orang yang masih dalam taraf susah hidup tidak sempat memikirkan gaya hidup, maka demikianlah orang yang susah belajar tidak sempat memikirkan soal gaya belajarnya.
Belajar saja susah, apalagi memikirkan soal gaya ? :)

Umumnya dapat dikatakan bahwa orang yang tidak tahu gaya belajarnya adalah mereka yang masih sangat bergantung kepada orang lain dalam soal belajar. Mereka menanti di cekoki, diberi tahu, dilatih, entah oleh orangtua, atasan, pengajar atau pelatihnya. Tidak ada pengetahuan diri yang cukup memadai dan kurang sekali inisiatif untuk belajar secara mandiri, tanpa disuruh-suruh, tanpa ditunggui, tanpa diawasi, tanpa diiming-imingi hadiah. Kalau orang yang belum mampu belajar secara mandiri ini menjadi pejabat/manajer, maka ia akan menjadi pejabat yang selalu menunggu petunjuk dari atasan, atau yang sekedar Asal Bapak Senang (ABS). Ini banyak ditemui, tidak saja dimasa Orde Baru, tetapi juga hingga Orde Ndak Tentu sekarang ini.

Gaya belajar "sarimin", cenderung menimbulkan ide akal-akalan dari yang senang praktis dalam mencari untung.
Apalagi jika memegang wewenang untuk suatu keputusan, bisa menjadi lebih sarimin lagi.

Sumber tulisan: Andrias Harefa dalam Mengasah Paradigma Pembelajar
Sumber gambar: http://mafahimcenter.wordpress.com

13 komentar:

  1. waduuuuuuuh jadi tebuang ne mi mas, coz mi masih suka belajar kepepet :mj

    thx loh mas udah diingetin biar terhindar jadi temennya sarimin :f

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum,
    tentu perlu 'belajar' untuk menemukan bentuk belajar dan kekhasan yang dimiliki setiap indiividu dan dari pengamatan kaca mata saya, biasanya yang mudah melakukan seperti itu pelajar cewek. Kalo yag cowok banyak yang seperti Kang Sarimin, termasuk saya

    BalasHapus
  3. sarimin pergi ke pasar ....:) jadi ingat topeng monyet

    BalasHapus
  4. team@freemacedonia.com26 Juli 2011 pukul 11.38

    Hi bro/sis,

    Saya Setiawan, dari sebuah online shop ingin beriklan di website Anda.
    Kami ingin membeli ad space berupa link ads / product review di website Anda.
    Untuk keterangan lebih lanjut, kontak kami via email yg tercantum saat saya comment di blog Anda.

    Thanks.

    BalasHapus
  5. salam sahabat
    kalau begitu lebih terkesan pada dedikasi dirinya ya mas Arya?
    terima kasih kajiannya hehehe semoga sukses

    BalasHapus
  6. Jangan mau kalah sama sarimin.., hehe... :D

    Follow Blog ya : http://sharinginf0.blogspot.com/
    Go Smala

    BalasHapus
  7. @Mimi sikembar: sebenarnya, kita sama aja mba Mimi, saya pun sekarang masih berupa setengah manusia....:h

    BalasHapus
  8. @Djangan Pakies:wa'alaikum salam pa Ies...iya sebenrnya sayajuga.
    tetapi tetap berusaha membuang sifat "binatang"kita.

    BalasHapus
  9. @Lidya
    ; ya bu....kita banyak berkaca dengan kondisi sekitar untuk mawas diri....

    BalasHapus
  10. @Dhana/戴安娜:sama meng-kaji, dan sama sukses pula tuk anda ....salam :) :h

    BalasHapus
  11. jangankan mikirin gaya belajar, belajar gaya kagak ngerti, yang lebih ruwet lagi ada orang yang kagak tahu harus belajar apa, tambah mumet dech he he he...

    BalasHapus
  12. aku dulu juga malas belajar, tapi sejak dapat akses internet aku jadi haus ilmu

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas