Memakai topeng dan selalu berganti. Termasuk yang bisa berpengaruh secara jelek terhadap kebahagiaan seseorang, riya dan ingin menyenangkan hati orang lain, ingin dipuji takut dihina, terlalu menghiraukan perasaan dan tanggapan orang lain.
Pada dasarnya kita perlu menghindarkan diri dari anggapan yang tidak-tidak dan bersikap yang tidak mengundang kritikan dari orang lain, prinsip ini bisa diterima.
Namun masalahnya terletak pada keinginan yang terlalu berlebihan untuk membahagiakan orang lain, rasa terlalu ingin dipuji dan dihargai orang lain - lebih kepada selalu ingin mengikuti mode jaman.
Diantara kita, banyak orang yang suka berganti "pakaian" untuk situasi yang berbeda. Satu orang punya lebih dari satu topeng. Anda bisa melihat orang ini bersusah payah membentuk citra yang bagus di mata orang lain selama hidupnya. Sekarang ia harus berusaha keras lagi menjaga citra itu untuk tidak ternoda - tak jadi masalah walaupun harus sedikit berwajah munafik, riya, berbohong, menyanjung-nyanjung tak mengatakan yang sebenarnya.
Ingin selalu tampil layak secara sosial dan tidak menghiraukan bagaimana sebenarnya pandangan Allah SubhanahuwaTa'ala.
Dari golongan ini pula, terlalu dikuasai penilaian orang lain. Bagaimana melakukan berbagai kegiatan sosial agar bisa tampil di posisi sosial yang tinggi.
Dan orang yang demikian sebenarnya menderita gangguan jiwa yang sukar dipahami karena tersembunyi. Hilangnya keharmonisan antara akal dan jiwa mereka dari satu sisi dengan perilaku sosial disisi lainnya.
Gangguan jiwa ini terkadang juga disebabkan pandangan terhadap diri sendiri terlalu rendah, dimana pada kedalaman jiwa, tidak ada kejujuran, merasa bukan apa-siapa, tidak berada pada jalan yang benar dan tidak merasa kuat.
Dari kebiasaan memakai topeng ini, perlu segera dipahami bahwa kerugian yang mereka derita, jauh lebih besar daripada semua keuntungan yang akan mereka dapatkan dari sudut manapun.
Beban hidup dan tugas yang diemban untuk melaksanakan perintah Allah sudah sangat membuat sibuk.Disamping terdapat pula nilai yang lebih besar yang tidak mungkin dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh dengan memakai ataupun menanggalkan topeng.
Tidak diragulan lagi, peradaban dalam arti yang dikandungnya berarti semakin merasakan kehadiran orang lain, tapi ia juga berarti kebebasan individu dan sensitivitas menuju keagungan jiwa dan melaksanakan apa yang membuat kita puas. Dan yang selalu menjadi tugas kita adalah terus berjalan di rel yang benar dalam mencapai semua itu.
Gambar:http://www.facebook.com/note.php?note_id=247922960261
Pada dasarnya kita perlu menghindarkan diri dari anggapan yang tidak-tidak dan bersikap yang tidak mengundang kritikan dari orang lain, prinsip ini bisa diterima.
Namun masalahnya terletak pada keinginan yang terlalu berlebihan untuk membahagiakan orang lain, rasa terlalu ingin dipuji dan dihargai orang lain - lebih kepada selalu ingin mengikuti mode jaman.
Diantara kita, banyak orang yang suka berganti "pakaian" untuk situasi yang berbeda. Satu orang punya lebih dari satu topeng. Anda bisa melihat orang ini bersusah payah membentuk citra yang bagus di mata orang lain selama hidupnya. Sekarang ia harus berusaha keras lagi menjaga citra itu untuk tidak ternoda - tak jadi masalah walaupun harus sedikit berwajah munafik, riya, berbohong, menyanjung-nyanjung tak mengatakan yang sebenarnya.
Ingin selalu tampil layak secara sosial dan tidak menghiraukan bagaimana sebenarnya pandangan Allah SubhanahuwaTa'ala.
Dari golongan ini pula, terlalu dikuasai penilaian orang lain. Bagaimana melakukan berbagai kegiatan sosial agar bisa tampil di posisi sosial yang tinggi.
Dan orang yang demikian sebenarnya menderita gangguan jiwa yang sukar dipahami karena tersembunyi. Hilangnya keharmonisan antara akal dan jiwa mereka dari satu sisi dengan perilaku sosial disisi lainnya.
Gangguan jiwa ini terkadang juga disebabkan pandangan terhadap diri sendiri terlalu rendah, dimana pada kedalaman jiwa, tidak ada kejujuran, merasa bukan apa-siapa, tidak berada pada jalan yang benar dan tidak merasa kuat.
Dari kebiasaan memakai topeng ini, perlu segera dipahami bahwa kerugian yang mereka derita, jauh lebih besar daripada semua keuntungan yang akan mereka dapatkan dari sudut manapun.
Beban hidup dan tugas yang diemban untuk melaksanakan perintah Allah sudah sangat membuat sibuk.Disamping terdapat pula nilai yang lebih besar yang tidak mungkin dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh dengan memakai ataupun menanggalkan topeng.
Tidak diragulan lagi, peradaban dalam arti yang dikandungnya berarti semakin merasakan kehadiran orang lain, tapi ia juga berarti kebebasan individu dan sensitivitas menuju keagungan jiwa dan melaksanakan apa yang membuat kita puas. Dan yang selalu menjadi tugas kita adalah terus berjalan di rel yang benar dalam mencapai semua itu.
Gambar:http://www.facebook.com/note.php?note_id=247922960261
sebenarnya semua topeng2 itu gak ada gunanya sama sekali ya Arya ...
BalasHapushanya membuat repot diri sendiri saja ...
yang paling penting dan menyenangkan adalah menjadi diri sendiri, dan terus meng up grade diri agar menjadi lebih baik dan baik lagi ...
salam
Mau mengaca dulu, Mbak. Apakah di muka ini masih menempel topeng atau enggak?
BalasHapus