Betapa mudahnya menurunkan anak-anak biologis.
Anak yang secara biologis dilahirkan dari rahim seorang Wanodya (ibu). Anak biologis akan mewarisi banyak hal yang berkaitan dengan "materi".
Materi -gen, sifat, tubuh hingga harta- untuk hal terakhir (harta), kerap menjadi konflik berkepanjangan antara anak-anak biologis, setelah orangtua mereka meninggalkan dunia.
Anak yang dilahirkan dari rahim ibu adalah memang mutlak anak biologis (siapa pun setuju), tetapi tidak serta merta dalam tumbuh kembangnya akan menjadi anak religius.
Tidak semudah melahirkan anak biologis, ketika para orangtua membangun kepercayaan Tuhan (lewat media agama manusia mengenal Tuhan)dengan amanah yang diberikan berupa anak-anak yang dilahirkan.
Untuk beberapa hal, membentuk anak menjadi religius sebenarnya tidak mengeluarkan banyak energi. Orangtua cukup menunjukan contoh, orangtua tinggal membentuk diri, membangun, menata kesalihan pribadi. Niscaya, ridho Allah dan atas IzinNya, secara alamiah akan diikuti (menurun) kepada anak yang berada disekitar kita.
Tetapi berbeda jika orangtua tidak mengindahkan masalah ini (membangun kesalihan diri).
Mendirikan rumah tangga sebenarnya adalah seperti menanam pohon ilmu, dimana buah dari pohon tersebut adalah anak-anak. Sedang ilmu, akan terlihat jika pohon itu subur, dapat menaungi sekitar dan manis pula buah-buahnya.
Gambar: http://searchdiscovered.com/
Anak yang secara biologis dilahirkan dari rahim seorang Wanodya (ibu). Anak biologis akan mewarisi banyak hal yang berkaitan dengan "materi".
Materi -gen, sifat, tubuh hingga harta- untuk hal terakhir (harta), kerap menjadi konflik berkepanjangan antara anak-anak biologis, setelah orangtua mereka meninggalkan dunia.
Anak yang dilahirkan dari rahim ibu adalah memang mutlak anak biologis (siapa pun setuju), tetapi tidak serta merta dalam tumbuh kembangnya akan menjadi anak religius.
Tidak semudah melahirkan anak biologis, ketika para orangtua membangun kepercayaan Tuhan (lewat media agama manusia mengenal Tuhan)dengan amanah yang diberikan berupa anak-anak yang dilahirkan.
Untuk beberapa hal, membentuk anak menjadi religius sebenarnya tidak mengeluarkan banyak energi. Orangtua cukup menunjukan contoh, orangtua tinggal membentuk diri, membangun, menata kesalihan pribadi. Niscaya, ridho Allah dan atas IzinNya, secara alamiah akan diikuti (menurun) kepada anak yang berada disekitar kita.
Tetapi berbeda jika orangtua tidak mengindahkan masalah ini (membangun kesalihan diri).
Mendirikan rumah tangga sebenarnya adalah seperti menanam pohon ilmu, dimana buah dari pohon tersebut adalah anak-anak. Sedang ilmu, akan terlihat jika pohon itu subur, dapat menaungi sekitar dan manis pula buah-buahnya.
Gambar: http://searchdiscovered.com/
mungkin ada juga anak ruhaniah....
BalasHapus:P
Ilmu yang tak diamalkan seperti pohon yang tak berbuah, mandul!
BalasHapusanak suka mencontoh kebiasaan orang tuanya, jadi ortu harus memberi contoh yg baik
BalasHapusanak biologis walau terpisah jauh dari orang tuanya tetap punya ikatan kuat ya.. Tetapi disamping gen tentunya pendidikan dan lingkungan bisa mempengaruhi jiwa si anak.
BalasHapusboleh kok copas kisah kakak/adik dengan sang ibu :)
BalasHapusanak adalah amanah dari Allah SWT harus kita jaga dan kita didik sebaik-baiknya
BalasHapus