Ali bin Fudhail menuturkan bahwa ayahnya, Fudhail membuat kesepakatan dengan Ibnu al-Mubarak untuk bertemu di depan pintu "Bani Syaibah"(salah satu pintu yang ada di masjidil Haram).
Lantas, setelah bertemu, Ibnu al-Mubarak mengajak Fudhail untuk masuk kedalam masjid, hingga mereka bisa memulai untuk sama-sama belajar.
Namun, Fudhail berkata,"Bukankah kalau kita masuk, engkau ingin menyampaikan kepadaku pengetahuan yang tidak aku ketahui dan aku pun akan menyampaikan kepadamu pengetahuan yang tidak engkau ketahui?"
Ibnu al-Mubarak menjawab,"Benar, memang demikian." Maka, keduanya pun pergi, dan tidak jadi masuk masjid.
Abu Sulaiman al-Khithabi berkata,"Al-Fudhail berkata demikian, karena ia tidak suka dengan perbuatan tersebut dan takut riya."Hal ini, seperti kata-kata Fudhail sendiri,"Bagi seorang Alim, bertemu dengan setan lebih baik baginya, dari pada bertemu dengan orang Alim yang seperti dirinya."
(Mendengarkan kisah atau membacanya memang sebuah aktivitas yang menarik, bukan hanya bagi anak kecil tetapi juga bagi orang dewasa, termasuk kita semua.
Kisah diatas bukan kisah biasa, tetapi diambil dari kisah orang-orang mulia dan utama. Orang-orang yang mampu menorehkan tinta emasnya dalam sejarah kehidupan umat manusia.
Juga tidak mesti kisah serius yang bisa diambil hikmah, kisah lucu, jenaka pun dapat menjadi suri tauladan. Sebagai pelajaran dan wawasan mencerdaskan)
Sumber: Hani Al-Haj
Gambar: http://ummufarras.wordpress.com/
Lantas, setelah bertemu, Ibnu al-Mubarak mengajak Fudhail untuk masuk kedalam masjid, hingga mereka bisa memulai untuk sama-sama belajar.
Namun, Fudhail berkata,"Bukankah kalau kita masuk, engkau ingin menyampaikan kepadaku pengetahuan yang tidak aku ketahui dan aku pun akan menyampaikan kepadamu pengetahuan yang tidak engkau ketahui?"
Ibnu al-Mubarak menjawab,"Benar, memang demikian." Maka, keduanya pun pergi, dan tidak jadi masuk masjid.
Abu Sulaiman al-Khithabi berkata,"Al-Fudhail berkata demikian, karena ia tidak suka dengan perbuatan tersebut dan takut riya."Hal ini, seperti kata-kata Fudhail sendiri,"Bagi seorang Alim, bertemu dengan setan lebih baik baginya, dari pada bertemu dengan orang Alim yang seperti dirinya."
(Mendengarkan kisah atau membacanya memang sebuah aktivitas yang menarik, bukan hanya bagi anak kecil tetapi juga bagi orang dewasa, termasuk kita semua.
Kisah diatas bukan kisah biasa, tetapi diambil dari kisah orang-orang mulia dan utama. Orang-orang yang mampu menorehkan tinta emasnya dalam sejarah kehidupan umat manusia.
Juga tidak mesti kisah serius yang bisa diambil hikmah, kisah lucu, jenaka pun dapat menjadi suri tauladan. Sebagai pelajaran dan wawasan mencerdaskan)
Sumber: Hani Al-Haj
Gambar: http://ummufarras.wordpress.com/
Artikel yang bagus dan bisa memberi siraman rohani bagi pembacanya, salam dari kami keluarga besar Pesantren Darunnajah 14 http://www.nurul-ilmi.com
BalasHapusMakasih sob sharenya, met pagi n met beraktifitas aja ya :)
BalasHapus@pesantren nurul ilmi darunnajah 14: terimakasi atas kunjungannya teman :)
BalasHapus@Anak Rantau: terimakasih juga atas kunjungannya....salam :)
Gak paham saya..
BalasHapus