Sejarah itu berasaskan "menghargai proses", sebab tidak ada sesuatu pun yang mati maupun hidup yang bisa lepas dari proses.
Bermula dari rasa mengkritisi, untuk apa belajar SNI (Sejarah Nasional Indonesia), toh tidak akan dipakai juga saat melamar kerja atau tes-tes lainnya.
Kemudian saling beragumen tentang kelebihan mata pelajaran lain, membanding-bandingkan dengan masalah ke-pentingannya dalam kenyataan dilapangan (kehidupan sehari-hari).
Pelajaran Sejarah memang tidak ada dalam materi ujian masuk kerja saat melamar kerja atau tes keterampilan lainnya, tetapi pelajaran Sejarah menjadi penting karena didalamnya (essensi) terdapat muatan untuk menumbuhkan/pengembangan akan penghargaaan kepada diri sendiri, keluarga, lingkungan dan tanah air, bangsa.
Diawali dengan mengajak siswa untuk melihat kebelakang, perjalanan hidup mereka, dari dikandung ibu, dilahirkan, dibesarkan ditengah keluarga dengan turunan kasih sayang Tuhan kepada mereka dengan perantara ayah ibu.
Bahwa diri pribadi siswa sendiri memiliki sejarah perjalanan hidup, dengan berbagai masalah didalamnya, yang perlu dihargai bahwa semua memerlukan proses. Dan selama proses tersebut tidak lepas dari campur tangan orangtua, keluarga, lingkungan dan Tuhan yang utama.
Jadi?
Kenikmatan yang mana lagi yang hendak disanggah, jika sudah merasakan rasa menghargai, penghargaan kepada proses penciptaan dan kasih sayang Tuhan lewat orangtua.
Jadi?
Jangan mengabaikan sejarah, jangan melupakannya, karena seperti kacang lupa kulit jika melupakan sejarah.
Gambar:http://farezma-9799.blogspot.com
Bermula dari rasa mengkritisi, untuk apa belajar SNI (Sejarah Nasional Indonesia), toh tidak akan dipakai juga saat melamar kerja atau tes-tes lainnya.
Kemudian saling beragumen tentang kelebihan mata pelajaran lain, membanding-bandingkan dengan masalah ke-pentingannya dalam kenyataan dilapangan (kehidupan sehari-hari).
Pelajaran Sejarah memang tidak ada dalam materi ujian masuk kerja saat melamar kerja atau tes keterampilan lainnya, tetapi pelajaran Sejarah menjadi penting karena didalamnya (essensi) terdapat muatan untuk menumbuhkan/pengembangan akan penghargaaan kepada diri sendiri, keluarga, lingkungan dan tanah air, bangsa.
Diawali dengan mengajak siswa untuk melihat kebelakang, perjalanan hidup mereka, dari dikandung ibu, dilahirkan, dibesarkan ditengah keluarga dengan turunan kasih sayang Tuhan kepada mereka dengan perantara ayah ibu.
Bahwa diri pribadi siswa sendiri memiliki sejarah perjalanan hidup, dengan berbagai masalah didalamnya, yang perlu dihargai bahwa semua memerlukan proses. Dan selama proses tersebut tidak lepas dari campur tangan orangtua, keluarga, lingkungan dan Tuhan yang utama.
Jadi?
Kenikmatan yang mana lagi yang hendak disanggah, jika sudah merasakan rasa menghargai, penghargaan kepada proses penciptaan dan kasih sayang Tuhan lewat orangtua.
Jadi?
Jangan mengabaikan sejarah, jangan melupakannya, karena seperti kacang lupa kulit jika melupakan sejarah.
Gambar:http://farezma-9799.blogspot.com
Melupakan sejarah bisa menghilangkan jati diri kita sebagai bangsa
BalasHapusmemberi motivasi kepada yang sedang belajar sejarah......siswa...
HapusKita ada karena adanya sejarah ya pak
BalasHapussejarah sebagai kata untuk menggambarkan adanya proses dalam hidup kita, sehingga bisa menumbuhkan rasa menghargainya.
Hapus