Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un

اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خَاتَمِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِين، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيِن، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ أَجْمَعِين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah, al-Malik Al-Haqq, Al-Mubin, yang memberikan kita iman dan keyakinan. Ya Allah, limpahkan shalawat pada pemimpin kami Muhammad, penutup para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarganya yang baik, kepada para sahabat, dan yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (انا لله وانا اليه راجعون) adalah potongan dari ayat Al-Quran, dari Surah Al-Baqarah, ayat 156. Isi penuh ayat tersebut adalah:
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."

Bacaan tersebut dikenal dengan sebutan bacaan tarji'. Tarji' merupakan frase umat Islam apabila seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima kabar duka cita seseorang. Frasa ini biasanya diterjemahkan "Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada Allah jualah kita kembali."
Umat Islam mempercayai bahwa Allah adalah Esa yang memberikan dan Dia jugalah yang mengambil, Dia menguji umat manusia. Oleh karenanya, umat Islam menyerahkan diri kepada Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang mereka terima. Pada masa yang sama, mereka bersabar dan menyebut ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah.
***
Dan sesungguhnya pada kalimat tarji' tersebut terdapat tanda, pemahaman bahwa kita senantiasa berhubungan dan diliputi Tuhan.
Sebaiknya berperilaku baiklah dan memasang adab (etika) yang terbaik terhadap Tuhan, karena kepada Tuhanlah kita dan alam semesta ini kembali(segala sesuatu ada, adalah karena Tuhan).

Sewajarnya, semakin lama kita hidup, maka bertambah pula keyakinan dan pemahaman, jangan (seumur-umur, sampai rambut memutih, kulit keriput) hanya (tahu/belajar) berada ditataran dosa-pahala, surga-neraka, bukan menafikan itu semua, karena itu memang benar adanya dan sebagai dasar dalam orang beragama pada bahasa-bahasa ganjaran dan hukuman-pendidikan-dasar belajar.

Pahamilah bahwa lebih baik mana, antara berbuat karena Tuhan atau hanya karena mencari pahala yang kemudian dihubungkan dengan ganjaran disurga atau hukuman di neraka karena berdosa?
Muslim itu seindahnya adalah berpedoman: dari Tuhan, karena Tuhan, beserta Tuhan dan kembali pada Tuhan-minallahi, lillahi, billahi dan innalillahi.

4 komentar:

  1. masih banyak yang salah menafsirkan tentang inna lillahi ini ya pak, kadang saya mengucapkan eh ditanya siapa yang meninggal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, minallahi, lillahi, billahi dan innalillahi

      Hapus
  2. salam kenal yah, semoga sukses selalu.

    BalasHapus
  3. Orang-orang beriman tentu harus ingat bahwa segala sesuatu itu adalah kepunyaan Allah SWT.

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas