Beretika terhadap Allah dengan ber-Tauhid Dzukiyah-tauhid rasa. Tidak pada tempatnya lagi jika dalam perjalanan umur hidup, hanya menjejali pikiran dengan masalah dosa-pahala-surga-neraka!
Karena bukan itu tujuan hakiki dari dakwah sesungguhnya. Meneladani dakwah Rasulullah Sallallahu'alaihiWasallam di Mekkah, selama 13 tahun Rasul mengenalkan Tuhan dengan rasa kepada umat.
Bukan memungkiri dan menafikan masalah dosa-pahala-surga dan neraka, karena itu juga adalah suatu kebenaran dan sebagai dasar dari segala pemahaman dalam ber-Islam. tetapi hendaknya dalam perjalanan umur, beranjak dewasa belajar dan pemahaman etika terhadap Tuhan juga semakin meningkat.
Sesungguhnya bertauhid itu mengembalikan segala sesuatu(seluruh penciptaan) hanya kepada Allah yang Qadim, yang tidak berawal dan tidak pula ada akhir bagi pribadiNya.
143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau."
Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku."
Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan.
Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman."
sesama manusia saja kita perlu beretika apalagi sama Allah :-)
BalasHapusKalau tahu etika kepada Allah, setidaknya etika terhadap manusia juga bisa lebih baik
BalasHapus