Indonesia Pancen Houye, begitu optimis dari kalimat disamping atau Indonesia tetap oke. Terkait dengan hubungan Indonesia-China dalam kupasan/ulasan perbandingan, Bahwa Bangsa Indonesia pun tidak kalah dengan bangsa China,..dalam hal apa ?...
Secara kultur budaya dan wawasan, sangat jauh berbeda...walau kalau mau ditilik sejarah datangnya nenek moyang bangsa ini dan leluhur orang-orang Tionghoa-Indonesia, dari daerah sana dan sangat panjang serta jauh sebelum Republik ini berdiri( kisaran secara kasar populasi suku Indonesia-Tionghoa di RI saat ini mencapai 4%-5% dari jumlah populasi RI).
Kontribusi mereka (warga keturunan)cukup banyak dan sangat berarti bagi Indonesia, tapi itupun tidak cukup untuk ikut mempengaruhi kultur budaya yang baik, yang memenuhi etos kerja, disiplin, ketegasan hukum dan keidealan lainnya.
Negara China antara tahun 1940-1990 adalah yang paling banyak bekerja sama dengan negara lain terutama dalam bidang ilmu pengetahuan/pendidikan. Yang kemudian ilmu pengetahuan tersebut digunakan untuk kemandirian negaranya. Dari pengalaman bekerjasama tersebut dijadikan media belajar untuk menuju keberhasilan yang terbukti. Padahal jika dilihat China termasuk negara miskin tetapi sekarang dengan ilmu pengetahuan, sudah menjelma menjadi negara Industri Maju.
Apa yang mendasari dari kemajuan China tersebut ?
Mental ! yang jika ditelusuri tersambung kembali pada masalah kultur budaya.
Menyimak suatu kata bijak dari filosofi China:
"Tidak penting apakah warna kucing putih atau hitam. yang jelas dia harus bisa menangkap tikus". ( ini berkaitan dengan kemajuan Industri Teknologi di China )
Jika dijelaskan bisa berbagai penafisiran didapat dari kata bijak diatas, tetapi sederhananya saja bisa dikatakan tidak penting apakah merknya Nokia, Siemens, LG dan sebagainya, tetapi yang jelas sama memiliki Teknologi yang terbaru dan lebih canggih.
Pemimpin China Deng Xiaoping (1904-1997)," Sediakan 100 peti mati, 99 untuk koruptor dan satu untuk saya, bila saya korupsi."
Ketegasan, semangat yang digelorakan pemimpin China tersebut yang mempengaruhi lapisan dibawahnya.
Indonesia, berpotensi sama (sebenarnya), terlepas dari birokrasi dan kepemimpinan negara. Dan juga membuang jauh-jauh budaya bangsa kita yang pembaca sudah pahami.
Keoptimisan tetap harus ada, biar datangnya dari kondisi yang terjepit, ibarat seorang pemburu terkepung seribu serigala dipinggir jurang.
Ada hal-hal sepele yang dapat dikembangkan sendiri, tidak perlu menunggu kebijakan dari pemerintah. Dengan berkarya secara pribadi, belajar dari semua itu dan melakukan pengembangan yang baik dan konsisten, diharapkan dan diyakini dapat mempengaruhi sekitar.
Indonesia juga cukup banyak menorehkan prestasi dimata dunia, baik segi sains, olah raga, seni dan sebagainya. Dan itu sangat cukup untuk membangun semangat berkreasi, belajar dan kepercayaan diri sebagai bangsa.
Indonesia Pancen Houye ... biar bagaimanapun, sadar sebagai manusia yang dilahirkan sebagai Bangsa yang bernama Indonesia. Siapa lagi yang memuji dan membangun rumah ini kalau tidak penghuni yang dibesarkan dan dilahirkan didalamnya. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung...Indonesia pancen houye !
Artikel di atas merupakan artikel dalam mendukung kontes SEO Gebyar Lunar Berbagi Dolar yang diselenggarakan mbak Dhana/戴安娜 selaku pencetus dan pemilik website(DhanaArsega.blog,DhanaOnline.com dan CafeBlogging.com)
Secara kultur budaya dan wawasan, sangat jauh berbeda...walau kalau mau ditilik sejarah datangnya nenek moyang bangsa ini dan leluhur orang-orang Tionghoa-Indonesia, dari daerah sana dan sangat panjang serta jauh sebelum Republik ini berdiri( kisaran secara kasar populasi suku Indonesia-Tionghoa di RI saat ini mencapai 4%-5% dari jumlah populasi RI).
Kontribusi mereka (warga keturunan)cukup banyak dan sangat berarti bagi Indonesia, tapi itupun tidak cukup untuk ikut mempengaruhi kultur budaya yang baik, yang memenuhi etos kerja, disiplin, ketegasan hukum dan keidealan lainnya.
Negara China antara tahun 1940-1990 adalah yang paling banyak bekerja sama dengan negara lain terutama dalam bidang ilmu pengetahuan/pendidikan. Yang kemudian ilmu pengetahuan tersebut digunakan untuk kemandirian negaranya. Dari pengalaman bekerjasama tersebut dijadikan media belajar untuk menuju keberhasilan yang terbukti. Padahal jika dilihat China termasuk negara miskin tetapi sekarang dengan ilmu pengetahuan, sudah menjelma menjadi negara Industri Maju.
Apa yang mendasari dari kemajuan China tersebut ?
Mental ! yang jika ditelusuri tersambung kembali pada masalah kultur budaya.
Menyimak suatu kata bijak dari filosofi China:
"Tidak penting apakah warna kucing putih atau hitam. yang jelas dia harus bisa menangkap tikus". ( ini berkaitan dengan kemajuan Industri Teknologi di China )
Jika dijelaskan bisa berbagai penafisiran didapat dari kata bijak diatas, tetapi sederhananya saja bisa dikatakan tidak penting apakah merknya Nokia, Siemens, LG dan sebagainya, tetapi yang jelas sama memiliki Teknologi yang terbaru dan lebih canggih.
Pemimpin China Deng Xiaoping (1904-1997)," Sediakan 100 peti mati, 99 untuk koruptor dan satu untuk saya, bila saya korupsi."
Ketegasan, semangat yang digelorakan pemimpin China tersebut yang mempengaruhi lapisan dibawahnya.
Indonesia, berpotensi sama (sebenarnya), terlepas dari birokrasi dan kepemimpinan negara. Dan juga membuang jauh-jauh budaya bangsa kita yang pembaca sudah pahami.
Keoptimisan tetap harus ada, biar datangnya dari kondisi yang terjepit, ibarat seorang pemburu terkepung seribu serigala dipinggir jurang.
Ada hal-hal sepele yang dapat dikembangkan sendiri, tidak perlu menunggu kebijakan dari pemerintah. Dengan berkarya secara pribadi, belajar dari semua itu dan melakukan pengembangan yang baik dan konsisten, diharapkan dan diyakini dapat mempengaruhi sekitar.
Indonesia juga cukup banyak menorehkan prestasi dimata dunia, baik segi sains, olah raga, seni dan sebagainya. Dan itu sangat cukup untuk membangun semangat berkreasi, belajar dan kepercayaan diri sebagai bangsa.
Indonesia Pancen Houye ... biar bagaimanapun, sadar sebagai manusia yang dilahirkan sebagai Bangsa yang bernama Indonesia. Siapa lagi yang memuji dan membangun rumah ini kalau tidak penghuni yang dibesarkan dan dilahirkan didalamnya. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung...Indonesia pancen houye !
Artikel di atas merupakan artikel dalam mendukung kontes SEO Gebyar Lunar Berbagi Dolar yang diselenggarakan mbak Dhana/戴安娜 selaku pencetus dan pemilik website(DhanaArsega.blog,DhanaOnline.com dan CafeBlogging.com)
Salam sahabat
BalasHapusselamat berekpresi mas semoga berhasil dan mendapatkan hadiahnya yach
Indonesia Pancen Oye...!!!!!
BalasHapusWow.. keren artikelnya, pengen ikutan tp g bs bwt artikelnya (yg berbau resmi), jadinya cuman penyebar berita ttg kontes ini aja...
BalasHapusSalam kenal dan semoga sukses dengan Indonesia Pancen Houye nya
salam kenal mas, semoga kontesnya menang. Ditunggu komen baliknya di blog sederhana saya
BalasHapusGood luck ya :) Saya juga ikut lho kontes ini,
BalasHapusSalam kenal ya ditunggu kunjungan baliknya ya..hehehehee
BalasHapuswah . , makin rame aja kontesnya . ,
BalasHapusgood luck !!
Selamat berjuang dan semoga menang.
BalasHapusterimakasih untuk semua ...dengan kata semangatnya...Indonesia pancen houye !!!!! ^_^
BalasHapusselamat berjuang gan
BalasHapusindonesia pancen oyek