Berperan sebagai tenaga TI disuatu lingkungan kerja( perusahaan, sekolah atau lembaga lainnya ), tentu banyak menghadapi selain alat juga pemakai (user). Khusus untuk menghadapi pemakai yang mengeluhkan kondisi peralatan TI-nya ( mengalami troubleshoot). Yang bisa apa saja jenis masalah atau kerusakan, diperlukan cara tersendiri dengan tujuan dapat menghargai si pemakai /menghargai user.
Pada beberapa kasus ada saja terjadi komunikasi yang tidak pantas, misal : kita mungkin berkata " tentu saja, ya saya tidak keberatan membantu anda mengganti cartridge tone " sementara raut muka, nada, dan bahasa tubuh secara bersamaan menunjukan," anda benar-benar bodoh, apakah anda berpikir saya bekerja disini hanya untuk anda dan untuk masalah sederhana ini ?"...
Tidak perlu menjadi psikolog untuk mengetahui bahwa berseru " Ah, masa ", memutar bola mata, dan tersenyum yang dibuat-buat digabungkan dengan kata-kata yang manis, mengirimkan pesan yang merendahkan dan menghina user. Padahal jika kita sering diminta untuk melakukan pekerjaan sepele seperti mengganti cartridge tone, dapat dijadikan kesempatan untuk mengedukasi user ( ada nilai positifnya).
Kemudian, sadar atau tidak, hanya karena kita tahu semua istilah dan konsep teknis yang sebenarnya bukan berarti harus menggunakan mereka pada waktu berkomunikasi dengan user. Memberi instruksi yang terlalu teknis dan berisi informasi jauh lebih banyak dari yang diperlukan user bukanlah cara yang efektif untuk menyampaikan maksud. Bukannya membuat user terkesan dengan pengetahuan kita yang superior, itu membuat mereka merasa terasing dan diremehkan.
Pengembangan diri yang dilakukan tenaga TI, dalam menghadapi user sama pentingnya dengan pengetahuan dan ketrampilan teknis yang dimiliki.
Belajar menghargai dan memanusiakan/menghargai user, karena sebenarnya bukan peralatan yang menjadi masalah tetapi bagaimana dapat membuka wawasan dan memberikan nilai edukasi pada user yang secara tidak langsung dapat tersampaikan.
Pada beberapa kasus ada saja terjadi komunikasi yang tidak pantas, misal : kita mungkin berkata " tentu saja, ya saya tidak keberatan membantu anda mengganti cartridge tone " sementara raut muka, nada, dan bahasa tubuh secara bersamaan menunjukan," anda benar-benar bodoh, apakah anda berpikir saya bekerja disini hanya untuk anda dan untuk masalah sederhana ini ?"...
Tidak perlu menjadi psikolog untuk mengetahui bahwa berseru " Ah, masa ", memutar bola mata, dan tersenyum yang dibuat-buat digabungkan dengan kata-kata yang manis, mengirimkan pesan yang merendahkan dan menghina user. Padahal jika kita sering diminta untuk melakukan pekerjaan sepele seperti mengganti cartridge tone, dapat dijadikan kesempatan untuk mengedukasi user ( ada nilai positifnya).
Kemudian, sadar atau tidak, hanya karena kita tahu semua istilah dan konsep teknis yang sebenarnya bukan berarti harus menggunakan mereka pada waktu berkomunikasi dengan user. Memberi instruksi yang terlalu teknis dan berisi informasi jauh lebih banyak dari yang diperlukan user bukanlah cara yang efektif untuk menyampaikan maksud. Bukannya membuat user terkesan dengan pengetahuan kita yang superior, itu membuat mereka merasa terasing dan diremehkan.
Pengembangan diri yang dilakukan tenaga TI, dalam menghadapi user sama pentingnya dengan pengetahuan dan ketrampilan teknis yang dimiliki.
Belajar menghargai dan memanusiakan/menghargai user, karena sebenarnya bukan peralatan yang menjadi masalah tetapi bagaimana dapat membuka wawasan dan memberikan nilai edukasi pada user yang secara tidak langsung dapat tersampaikan.
Kalau user salah-salah dikit karena kurang pengalaman ya diajari.. Kalau saling menghargai kan jadi enak
BalasHapussalam sahabat
BalasHapusSETIA YA MAS JADI TOP KOMENG di Blogspotku hehehe
mengenahi postingan ini sebagai user memang diperlukan rasa menghargai user lainnya tak lupa kesadaran dan pengertian user gitu ya mas
dengan niat utk berbagi ilmu dengan user , tentunya hrs dengan ikhlas, gak usah bergaya seolah2 si user ini gak tau apa2, padahal dgn cara dan kata2 yg baik, kita bisa mentransfer ilmu yg insyaallah dpt diterima dgn baik pula, dan bernilai ibadah ya Arya.
BalasHapussalam
kalau kita mau membagikan kepada orang lain apa yang kita ketahui, insya Allah tidak akan sia-sia dan ilmu kita akan bermanfaat...
BalasHapusintinya sob,,, harga-menghargai sesama manusia, agar hidup kita nyama dan tentram,,,,
BalasHapusmenghargai sesama manusai, ga ngeremehin orang lain, dan bersyukur kalo ada yang minta tolong, keknya lebih enak ya mas.
BalasHapuspaling sebel kalo ketemu penjual (apa aja) yang ga care ma pembeli. baik itu usaha jasa atau pedagang. duh... pengen tak pentung aja deh kalo ketemu yang seperti itu.
menghargai user dng baik..krn dng cara demikian, maka userpun akan lebih mudah mengerti apa yg disampaikan oleh instruktur..
BalasHapusada juga user yang bersikap jadi "juragan yang bodoh", karena walaupun dia tahu soal pengoperasian tetap saja dia akan menyuruh atau minta tolong tentang sesuatu yang sangat mudah.dan dia menganggap tenaga TI adalah seorang "pesuruh"
BalasHapus