Belajar pada rasa, bukan pada pandangan, karena mata masih terlapisi dunia.
Kebesaran dan keagungan yang bukan dicari, tidak diperoleh dari usaha pencitraan ba' gerakan pentas wayang orang dipanggung, yang tentu sangat mengharapkan sambutan dan sanjungan dari penonton. Bukan pula didapat dari pengakuan sesama manusia. Tetapi kebesaran Rasulullah SAW, dari Allah SWT yang tidak tergugat siapapun.
Dia berjalan bukan dengan kakinya...
dia berjalan bukan dengan tangannya...
dan dia berjalan bukan pula dengan kepala...
tetapi dia berjalan dengan Rakhmat, kasih sayang dan Keagungan Allah SWT.
Belajar pada rasa, sehingga memiliki rasa itu sendiri yang berimplementasi pada manfaat nyata manusia.
Semua Makhluk menyapa memberi salam, berebut kesejahteraan terimbal balik darinya.
Terpikat senyuman nan manis dari dia. Gadis gadis terpesona, karena dia rupawan dan berakhlak mulia.
Apa yang dilewati menjadi tergugu haru, terdiam menangis, merasakan nikmat iman.
Inti sari gula meleleh tak kuasa membendung malu melihat manisnya iman didalam dirinya.
Dia lelaki dari sumber penciptaan. Semua makhluk menuju dan tunduk.
Kerinduan yang mendalam, selalu berkumandang dari seluruh alam.
Belajar merindui Rasulullah,belajar menjadikan panutan yang dihidupkan olehNya, belajar memahami semua sunnahnya dan bukan sekedar penghafal ilmu, pengetahuan, bukan...
tidak menjadikan manfaat tanpa ada tingkatan rasa merasa akan rekontruksi ulang dari semua perilaku Rasulullah....pada diri sendiri dahulu belajar pada rasa.
Sumber Gambar :http://www.bestourism.com/medias/dfp/2484
Kebesaran dan keagungan yang bukan dicari, tidak diperoleh dari usaha pencitraan ba' gerakan pentas wayang orang dipanggung, yang tentu sangat mengharapkan sambutan dan sanjungan dari penonton. Bukan pula didapat dari pengakuan sesama manusia. Tetapi kebesaran Rasulullah SAW, dari Allah SWT yang tidak tergugat siapapun.
Dia berjalan bukan dengan kakinya...
dia berjalan bukan dengan tangannya...
dan dia berjalan bukan pula dengan kepala...
tetapi dia berjalan dengan Rakhmat, kasih sayang dan Keagungan Allah SWT.
Belajar pada rasa, sehingga memiliki rasa itu sendiri yang berimplementasi pada manfaat nyata manusia.
Semua Makhluk menyapa memberi salam, berebut kesejahteraan terimbal balik darinya.
Terpikat senyuman nan manis dari dia. Gadis gadis terpesona, karena dia rupawan dan berakhlak mulia.
Apa yang dilewati menjadi tergugu haru, terdiam menangis, merasakan nikmat iman.
Inti sari gula meleleh tak kuasa membendung malu melihat manisnya iman didalam dirinya.
Dia lelaki dari sumber penciptaan. Semua makhluk menuju dan tunduk.
Kerinduan yang mendalam, selalu berkumandang dari seluruh alam.
Belajar merindui Rasulullah,belajar menjadikan panutan yang dihidupkan olehNya, belajar memahami semua sunnahnya dan bukan sekedar penghafal ilmu, pengetahuan, bukan...
tidak menjadikan manfaat tanpa ada tingkatan rasa merasa akan rekontruksi ulang dari semua perilaku Rasulullah....pada diri sendiri dahulu belajar pada rasa.
Sumber Gambar :http://www.bestourism.com/medias/dfp/2484
sajaknya bagus, serius... :)
BalasHapuskeren banget bisa bikin sajak (sajak ga sih namanya?) sepanjang gini... :)
oiya, knp tiap kali ke sini, pasti ada warning malware dari google chrome aku?
BalasHapusteimakasih infonya mas ferdivolutions ^_^...ya memang sudah diketahui...ada situs link dari blog ini yang menjadi penyebab...(terdekteksi dan dianggap ada malware)..sekarang sy coba buang.
BalasHapus