Iman adalah titik pusat lingkaran, dimana hal-hal yang berperan dalam menciptakan kebahagiaan seorang muslim beredar disekitar titik pusat tersebut.
Mengapa demikian? imanlah yang membuat kita eksis secara maknawi. Ia adalah petunjuk kita menuju alam diluar nalar manusia. Ia juga yang menjadi dasar pemahaman kita dalam memaknai peristiwa-peristiwa kehidupan dan mengatur hubungan interaksi keduanya (manusia dan Allah).
Iman bukan sekedar mempercayai dan yakin bahwa Allah Swt itu Esa dan bukan pula pengakuan bahwa ada hak-hak Allah yang wajib kita penuhi.
Tetapi lebih dari itu, ada perasaan mendalam khas kepada Allah Swt, kecenderungan jiwa yang kepadaNya. Merasakan kenyamanan ada rasa bersamaNya, merasa tenang dengan kata berulang bahasa penyambung lidah makhluk denganNya, merasa malu padaNya dan teduh pada asuhan kebesaranNya.
Iman yang khas inilah yang banyak jadi bahan pembelajaran orang-orang sedikit, orang yang ingin mengakrabi Tuhan.
Sehingga rasa kedekatan, kebersamaan dan pengawasan membuat haru rindu dendam, bercampur padu seperti air dengan gula.
Seperti Ibadahmu kepada Allah Swt seolah kamu benar-benar melihatNya, jika kamu tidak betul-betul melihatNya, pastikan Dia melihatmu.
"Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka dimana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari akhir apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Al-Mujadilah 58:7)"
Mengapa demikian? imanlah yang membuat kita eksis secara maknawi. Ia adalah petunjuk kita menuju alam diluar nalar manusia. Ia juga yang menjadi dasar pemahaman kita dalam memaknai peristiwa-peristiwa kehidupan dan mengatur hubungan interaksi keduanya (manusia dan Allah).
Iman bukan sekedar mempercayai dan yakin bahwa Allah Swt itu Esa dan bukan pula pengakuan bahwa ada hak-hak Allah yang wajib kita penuhi.
Tetapi lebih dari itu, ada perasaan mendalam khas kepada Allah Swt, kecenderungan jiwa yang kepadaNya. Merasakan kenyamanan ada rasa bersamaNya, merasa tenang dengan kata berulang bahasa penyambung lidah makhluk denganNya, merasa malu padaNya dan teduh pada asuhan kebesaranNya.
Iman yang khas inilah yang banyak jadi bahan pembelajaran orang-orang sedikit, orang yang ingin mengakrabi Tuhan.
Sehingga rasa kedekatan, kebersamaan dan pengawasan membuat haru rindu dendam, bercampur padu seperti air dengan gula.
Seperti Ibadahmu kepada Allah Swt seolah kamu benar-benar melihatNya, jika kamu tidak betul-betul melihatNya, pastikan Dia melihatmu.
"Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka dimana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari akhir apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(Al-Mujadilah 58:7)"
wallahu a'lam bisshawab..
BalasHapushanya Allah yang menguasai apa yang ada di langit dan apa yang di bumi
karena iman adalah landasan bagi setiap manusia yang mengakui Tuhannya
Semua karena Allah
BalasHapussetuju..
BalasHapusiman adalah landasan dari segala landasan untuk berjalan lebih jauh..
:)
masalahnya banyak orang merasa di internet tidak diawasi oleh Allah, makanya dia berbuat jahat, misalnya blogger yg blognya berisi "lendir dan bajakan"
BalasHapussmoga mereka sadar, krn apapun, dimana pun kita akan selalu berada dalam pengawasan-Nya
semoga masih tersisa iman di hati kita :)
BalasHapusdan menurutku, iman adalah pagarnya antara hati dan jiwa...jika digambarkan di lingkaran itu, dialah yg menjaga tubuh dan pikiran kita..
BalasHapussubhanallah, tampaknya pemilik blog ini jauh lebih muda daripada saya. namun postingannya baik, berguna dan mengisnpirasi. terimakasih yah. saya numpang baca2. jazakallah, semoga dibalas dengan pahala :)
BalasHapusdengan beriman maka allah akan memberikan kebahagiaan pada akhirnya,tapi apakah semudah itu dianggap beriman?semua pasti ada cobaannya,bersabar dan pantang menyerah,ok sob?
BalasHapuskesadaran total.. mind body and soul :)
BalasHapusFLP (Forum Lingkar Pena) Jakarta kini tengah membuka pendaftaran anggota baru untuk Angkatan ke-16, mungkin mas/mbak mau join.. silahkan dan terimakasih :)
Tak ada tempat untuk kita tuk bersembunyi.
BalasHapus"Seperti Ibadahmu kepada Allah Swt seolah kamu benar-benar melihatNya.."
BalasHapussepertinya, aku sering gagal untuk yang satu ini. Ya Allah.. ampuni aku...
Cik Gu, boleh rekues nggak? Latar belakang halamannya diganti putih atau krem aja, dong. Mataku menderita nih... Udah minus 4 ini Cik Gu. Kasihanilah aku...
salam sahabat
BalasHapusbenar sekali bahwa rasa ini menjadi yang utama dan yang terutama rasa juga dari hati
luar biasa postingannya memmbuat kita kembali merenungi iman kita
terima kasih
Iman adalah tiang utama dalam beragama.. makasih udah mengingatkan mas.. slam.
BalasHapuslink anda udah terpasang d blog saya.. mhn backlink ya :D
http://faja12.blogspot.com/p/link-exchange.html
salam