Media sosial online membuat kita canggung secara sosial di kehidupan nyata?
Sering kita melihat sekelompok orang duduk, atau berjajar di bangku, tapi tidak ada obrolan, semua diam membisu, terlihat asyik dengan gadget masing-masing.
Hal ini membuat satu pertanyaan: Apakah kita begitu sibuk dengan follow teman baru atau update status dan menghabiskan waktu bersama mereka secara online, sedangkan silaturahim di dunia nyata sudah tidak dipedulikan?
Atau bagaimana kita bersosialisasi secara online sebagai pengisi waktu luang? tetapi tetap pergaulan dunia nyata masih yang utama.
Situs www.schools.com mengulas fenomena ini, yaitu mengenai hubungan sosial manusia sehari-hari, apakah terjadi pergeseran nilai, lebih banyak mana, orang yang bersosialisasi/silaturahim secara nyata atau malah lebih asyik chat, menambah teman, curhat lebay di media sosial online?
Berikut hasil ulasannya:
- 24%orang responden menyatakan mereka tidak bisa menikmati lagi pergaulan di dunia nyata, karena terlalu sibuk dengan update status.
- 10,5 miliar menit setiap harinya habis digunakan untuk mengakses Facebook. Ini belum termasuk yang mengakses melalui perangkat bergerak. Jika dikonversikan ke tahun jumlah sebanyak itu adalah 19.963 tahun .
- Saat bepergian, orang Amerika mengakses Facebook mobile selama 441 menit per bulan, sedangkan via situsnya 391 menit per bulan.
- Negara-negara yang penduduknya paling lama mengakses Facebook:
Singapura:38 menit 46 detik
Selandia Baru:30 menit 31 detik
Australia:26 menit 27 detik
Inggris:26 menit 27 detik
Prancis:21 menit 53 detik
Amerika Serikat:20 menit 46 detik
India:20 menit 21 detik
dan Brasil:18 menit 19 detik
- Dalam rangka menjalin kekerabatan "dunia nyata": 62% orang menggunakan media sosial untuk berbagi berita baik; 16% berbagi jadwal kegiatan (angkanya menjadi 43% pada usia 18 - 24 tahun), dan 84% untuk menjalin kedekatan teman-teman yang jauh.
- Menjawab pertanyaan apakah media sosial menghilangkan kesendirian atau malah membuat kesepian:
39% orang Amerika menghabiskan waktu untuk bersosialisasi secara online daripada bertatap muka, 20% lebih suka komunikasi teks daripada bicara langsung, 33% lebih suka berbicara dengan orang baru secara online daripada secara pribadi.
- Sebuah penelitian yang dilakukan di Hongkong menemukan bahwa dibandingkan pertemanan online, pertemanan offline melibatkan saling ketergantungan, mengerti, dan komitmen. Sedangkan dari sebuah survei, pertemanan online menawarkan dukungan kepercayaan diri (25%), memfasilitasi pertemanan baru (26%), membantu orang pendiam dan kesepian membuat teman baru (83%), serta bagus untuk menemukan kenalan lama (76%).
Simpul akhirnya adalah, jangan terlalu tenggelam dengan pertemanan di jejaring media sosial, walau media sosial turut membantu dalam beberapa hal tetapi kehidupan nyata adalah sebenarnya yang lebih penting dalam pergaulan.
Sumber:http://www.schools.com/visuals/social-media-making-us-socially-awkward.html
Gambar:http://nitasetiawati.blogspot.com
Sering kita melihat sekelompok orang duduk, atau berjajar di bangku, tapi tidak ada obrolan, semua diam membisu, terlihat asyik dengan gadget masing-masing.
Hal ini membuat satu pertanyaan: Apakah kita begitu sibuk dengan follow teman baru atau update status dan menghabiskan waktu bersama mereka secara online, sedangkan silaturahim di dunia nyata sudah tidak dipedulikan?
Atau bagaimana kita bersosialisasi secara online sebagai pengisi waktu luang? tetapi tetap pergaulan dunia nyata masih yang utama.
Situs www.schools.com mengulas fenomena ini, yaitu mengenai hubungan sosial manusia sehari-hari, apakah terjadi pergeseran nilai, lebih banyak mana, orang yang bersosialisasi/silaturahim secara nyata atau malah lebih asyik chat, menambah teman, curhat lebay di media sosial online?
Berikut hasil ulasannya:
- 24%
- 10,5 miliar menit setiap harinya habis digunakan untuk mengakses Facebook. Ini belum termasuk yang mengakses melalui perangkat bergerak. Jika dikonversikan ke tahun jumlah sebanyak itu adalah 19.963 tahun .
- Saat bepergian, orang Amerika mengakses Facebook mobile selama 441 menit per bulan, sedangkan via situsnya 391 menit per bulan.
- Negara-negara yang penduduknya paling lama mengakses Facebook:
Singapura:38 menit 46 detik
Selandia Baru:30 menit 31 detik
Australia:26 menit 27 detik
Inggris:26 menit 27 detik
Prancis:21 menit 53 detik
Amerika Serikat:20 menit 46 detik
India:20 menit 21 detik
dan Brasil:18 menit 19 detik
- Dalam rangka menjalin kekerabatan "dunia nyata": 62% orang menggunakan media sosial untuk berbagi berita baik; 16% berbagi jadwal kegiatan (angkanya menjadi 43% pada usia 18 - 24 tahun), dan 84% untuk menjalin kedekatan teman-teman yang jauh.
- Menjawab pertanyaan apakah media sosial menghilangkan kesendirian atau malah membuat kesepian:
39% orang Amerika menghabiskan waktu untuk bersosialisasi secara online daripada bertatap muka, 20% lebih suka komunikasi teks daripada bicara langsung, 33% lebih suka berbicara dengan orang baru secara online daripada secara pribadi.
- Sebuah penelitian yang dilakukan di Hongkong menemukan bahwa dibandingkan pertemanan online, pertemanan offline melibatkan saling ketergantungan, mengerti, dan komitmen. Sedangkan dari sebuah survei, pertemanan online menawarkan dukungan kepercayaan diri (25%), memfasilitasi pertemanan baru (26%), membantu orang pendiam dan kesepian membuat teman baru (83%), serta bagus untuk menemukan kenalan lama (76%).
Simpul akhirnya adalah, jangan terlalu tenggelam dengan pertemanan di jejaring media sosial, walau media sosial turut membantu dalam beberapa hal tetapi kehidupan nyata adalah sebenarnya yang lebih penting dalam pergaulan.
Sumber:http://www.schools.com/visuals/social-media-making-us-socially-awkward.html
Gambar:http://nitasetiawati.blogspot.com
setuju... pergaulan di dunia nyata lebih penting untuk dijalin...
BalasHapusterimakasih mas atas dukungannya, mohon transfer ke rek. xxxx028xxxx765821.....
Hapusagak bete juga kalau kita duduk bersebelahan dengan teman tapi dia asyik nunduk dengan gadgetnya
BalasHapusbiasanya....langsung ditinggal...begitu ngeliat teman asyik online via gadget...apalagi pas lagi ngobrol.
Hapuskalo aku di luar, pasti akan meninggalkan gadget *kalo punya*, dan akan menikmati sekitar aja..
BalasHapusOnlen mah cukup di rumah sajah..
lebih asyik dirumah bisa sambil tiduran, makan....
Hapussetujuh dengan paragrap terakhir....^_^
BalasHapusnice share sob..^_^
ijin follow blog nya #255, di tunggu follback nya sob..^_^
thanks sob..udah follow balik..
HapusDidumay bisa paling narsis dan cerewet bisa jadi didunia nyata sangat pendiam ya sob hehehee...
BalasHapussalah satu gunanya yaaa itu.....di media online bisa bebas berekspresi....beda dengan nyatanya...mungkin kikuk, malu dll..
HapusKalau saya pribadi jujur saja sekarang malah jarang buka jejaring sosial. Tapi dulu memang sering banget. Saking seringnya HP saya seperti tak pernah lepas dari tangan, he heee...
BalasHapusTapi yang jelas sekarang sudah tidak lagi.
sama pa....sebagai tempat naruh link post aja
Hapusterutama anak2 muda nyang sok gawul ituh, sering Oyen liatin sambil nunggu bis mencet hp, sambil makan mencet2 hp, di angkot pencet2 lagi, sambil jalan begetu juga... hededehhhhh :(
BalasHapusyang keterlaluan naik sepeda motor....tangan satunya asyik pencet2 Gadget.. satunya pegang stang.....di Indonesia saja yang begitu kaya nya ya?
Hapusmungkin sosmed ada hikmahnya juga, bicara di dunia nyata yg perlu aja, kalau ga penting ga usah diomongin, nanti jadi ghibah/fitnah atau lainnya
BalasHapus*tapi fitnahnya jgn pindah ke sosmed yah :D
iya memang sudah pindah tempat sepertinya mas, bahkan lebih lebay....berkeluh kesah di media sosial.....cari sensasi...update status yang memancing pikiran kotor...
HapusGimana ya... ada yang tidak imbang, cerewet di twitter tapi aslinya pendiam. Ada yang aslinya rame di twitter males ngetik. Ada yang dua-duanya rame. Yang penting ramenya membawa manfaat sajalah...
BalasHapusiya mba..membawa manfaat.....jangan malah membuat SARA saru
Hapussalam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
Yang benar aja mas.. 24% orang atau 24% responden survey yang dilakukan www.schools.com? Beda lho artinya..
BalasHapus:D iya pak benar tu...kelewat waktu edit.....ngepostingnya lagi ngantuk....terimakasih banyak...jarang-jarang ditegur seperti ini....terimakasih sekali lagi
Hapus