Lulus UN dan yakin dengan pilihan menentukan tempat dan jurusan kuliah nanti.
Sudah kurang lebih 4 hari berlalu. Jum'at 24 Mei 2013- suka cita siswa menerima hasil kelulusan UN, dan seperti biasa ajang coret baju tetap jadi tradisi, dihimbau jangan melakukan seperti itu, disiasatinya dengan melakukannya ditempat lain (diluar sekolah).
SMAN 5 Balikpapan untuk kelulusannya adalah 100%.
Dan secara Nasional persentasenya adalah diatas 99%, suatu angka yang cukup dikatakan lumayan sukses, mengingat carut marut pelaksanaannya kemarin.
Dan perjalanan pendidikan tidak berhenti sampai disini, dengan siswa dinyatakan lulus maka jenjang berikutnya menanti...kuliah.
Tahun ini, berbagai jalur telah disediakan, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, sampai jalur mandiri yang disediakan oleh masing-masing universitas untuk memenuhi kuota mahasiswa. Semua bisa dimanfaatkan untuk menjadi jalan memuluskan tercapainya cita-cita untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Terlepas dalam semua jalur yang telah disediakan tersebut, ada perkara lain yang juga tak kalah penting untuk dibicarakan, memilih jurusan kuliah.
Dunia kampus jelas merupakan dunia baru bagi siswa lulusan SMA atau yang sederajat. Hal pertama yang harus mereka lakukan untuk memasuki dunia kampus adalah memilih jurusan yang tepat. Kenapa hal ini menjadi penting? Bukan rahasia lagi bahwa pemilihan inilah yang sedikit banyak akan menentukan bagaimana kehidupan di kampus selanjutnya, dengan bahagia dan penuh semangat, atau dengan ogah-ogahan dan malas.
Dan, juga bukan rahasia lagi bahwa sampai saat ini muncul tren yang kurang baik terkait pemilihan kampus atau jurusan kuliah. Banyak calon-calon mahasiswa yang masih belum tahu jurusan apa yang harus diambil, apa saja yang akan mereka pelajari nantinya dalam jurusan tersebut, dan masih banyak lagi.
Pada dasarnya, ada beberapa hal yang harus dihindari dalam pemilihan kampus atau jurusan perkuliahan, yaitu:
1. Mengikuti teman
Ini adalah tren yang banyak terjadi. Seorang anak berangkat kuliah hanya karena mengikuti temannya. Saat temannya memilih kampus A, misalnya, ia pun ikut-ikutan memilih kampus A. saat misalnya si teman memilih jurusan B, ia pun ikut memilih jurusan B. Pemilihan ini terjadi tanpa rasionalisasi dan alasan yang jelas. Imbasnya, saat ternyata ia menemukan kondisi yang jauh dari yang dibayangkannya, ia pun menyesal. Masih untung kalau hanya sekedar menyesal, banyak yang kemudian menjalani kuliah asal membayar kewajiban.
2. Mengikuti tren
Tak sedikit pula yang mengambil jurusan karena mengikuti tren. Saat tren menunjukkan bahwa jurusan A ramai menjadi jurusan yang laris manis, ia pun megambil jurusan tersebut. Sekali lagi, tanpa ada pertimbangan dan alasan yang jelas.
3. Untuk gagah-gagahan
Kondisi ini juga kadang muncul dalam benak calon mahasiswa. Kuliah harus mengambil jurusan yang mentereng agar terlihat keren, tanpa mempelajari lebih dalam apa dan bagaimana proses pembelajaran yang ada dalam jurusan tersebut.
4. Mendaftar tanpa persiapan
Yang dimaksud disini adalah persiapan rencana tempat atau jurusan yang akan kita ambil. Saat misalnya kita melakukan pendaftaran, baik secara online maupun offline, kita sudah harus memiliki rencana yang matang. Kita tidak bisa memutuskan semua secara seketika saat di tempat. Kondisi ini sering membuat kita terjepit dan terdesak sehingga memutuskan dengan emosi dan tanpa pertimbangan.
Lalu, bagaimana cara agar kita bisa mendapatkan tempat kuliah dan jurusan yang tepat?
1. Memahami potensi diri
Dunia kuliah adalah dunia mini untuk mengembangkan potensi diri. Disana, kita akan bertemu dengan banyak aktiftas dan hal-hal baru baik yang langsung kita temukan di dalam atau luar kampus. Akan sangat baik ketika kita memahami potensi diri kita sehingga kita bisa mendapatkan tempat kuliah sekaligus jurusan yang tepat. Hal ini akan sangat penting untuk menjaga semangat kita selama kuliah. Tak ada yang lebih indah dibandingkan saat kita tinggal di tempat yang sesuai dengan diri kita.
2. Berdiskusi dengan orangtua
Orangtua adalah tempat yang sangat tepat untuk menjadi teman diskusi. Tak semua orang bisa memahami dirinya sendiri. Kita sering membutuhkan pihak-pihak di luar diri kita. Disinilah peran orangtua itu ada. Saat misalnya langkah pertama tak berhasil, kita bisa meminta pertimbangan orangtua untuk memutuskan kemana dan dimana kita akan berlabuh untuk melanjutkan jenjang pendidikan kita. Orangtua yang setiap hari bertemu dengan kita terkadang memiliki pandangan yang lebih jernih dan luas guna memahami siapa dan seperti apa diri kita. meski begitu, sebagai tempat berdiskusi, kita juga tidak boleh dengan serta merta untuk menerima usulan atau nasehat orangtua. Ada baiknya, kita juga menanyakan alasan dan pertimbangan mereka, sehingga kita bisa lebih pas dan tidak merasa terpaksa untuk menjalaninya.
3. Berdiskusi bersama teman
Sama halnya dengan orangtua, teman juga adalah tempat yang sangat pas untuk diajak berdiskusi. Seringkali dari diskusi bersama teman inilah kita mendapatkan pencerahan. Hal yang penting juga untuk diingat adalah meskipun kita berdiskusi dengan teman-teman kita, jangan sekali-kali kita mengikuti mereka dengan membabi buta. Kita harus ingat bahwa kita dan teman kita berbeda. Apa yang pas buat mereka belum tentu pas buat kita. Intinya, semua harus kita fikirkan dengan lebih jernih lagi.
4. Membaca brosur dan sumber informasi yang lain
Saat ini, untuk mengakses informasi tempat kuliah tidaklah sulit. Kita bisa menemukannya hanya dengan duduk-duduk di depan komputer atau laptop, tak perlu harus bersusah-susah untuk datang ke tempatnya. Membaca brosur dan berbagai sumber informasi akan bisa menambah wawasan kita guna mengambil keputusan terbaik, karena setidaknya kita tidak buta informasi saat kita memasuki tempat yang kita pilih.
Terakhir,dan terpenting adalah tetap percaya dan yakin dengan keputusan sendiri, tentunya dengan melalui pertimbangan. Kita tak harus ikut-ikutan. Kita harus menjadi diri sendiri karena secara keseluruhan ini bagian dari hidup dan perjalanan hidup itu kita sendirilah yang akan menjalaninya, merasakannya.
Sumber: mutiarabirusamudra.blogdetik.com
Gambar:
ad-tipsdantrik.blogspot.com
balikpapanpos.co.id
Sudah kurang lebih 4 hari berlalu. Jum'at 24 Mei 2013- suka cita siswa menerima hasil kelulusan UN, dan seperti biasa ajang coret baju tetap jadi tradisi, dihimbau jangan melakukan seperti itu, disiasatinya dengan melakukannya ditempat lain (diluar sekolah).
SMAN 5 Balikpapan untuk kelulusannya adalah 100%.
Dan secara Nasional persentasenya adalah diatas 99%, suatu angka yang cukup dikatakan lumayan sukses, mengingat carut marut pelaksanaannya kemarin.
Dan perjalanan pendidikan tidak berhenti sampai disini, dengan siswa dinyatakan lulus maka jenjang berikutnya menanti...kuliah.
Tahun ini, berbagai jalur telah disediakan, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, sampai jalur mandiri yang disediakan oleh masing-masing universitas untuk memenuhi kuota mahasiswa. Semua bisa dimanfaatkan untuk menjadi jalan memuluskan tercapainya cita-cita untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Terlepas dalam semua jalur yang telah disediakan tersebut, ada perkara lain yang juga tak kalah penting untuk dibicarakan, memilih jurusan kuliah.
Dunia kampus jelas merupakan dunia baru bagi siswa lulusan SMA atau yang sederajat. Hal pertama yang harus mereka lakukan untuk memasuki dunia kampus adalah memilih jurusan yang tepat. Kenapa hal ini menjadi penting? Bukan rahasia lagi bahwa pemilihan inilah yang sedikit banyak akan menentukan bagaimana kehidupan di kampus selanjutnya, dengan bahagia dan penuh semangat, atau dengan ogah-ogahan dan malas.
Dan, juga bukan rahasia lagi bahwa sampai saat ini muncul tren yang kurang baik terkait pemilihan kampus atau jurusan kuliah. Banyak calon-calon mahasiswa yang masih belum tahu jurusan apa yang harus diambil, apa saja yang akan mereka pelajari nantinya dalam jurusan tersebut, dan masih banyak lagi.
Pada dasarnya, ada beberapa hal yang harus dihindari dalam pemilihan kampus atau jurusan perkuliahan, yaitu:
1. Mengikuti teman
Ini adalah tren yang banyak terjadi. Seorang anak berangkat kuliah hanya karena mengikuti temannya. Saat temannya memilih kampus A, misalnya, ia pun ikut-ikutan memilih kampus A. saat misalnya si teman memilih jurusan B, ia pun ikut memilih jurusan B. Pemilihan ini terjadi tanpa rasionalisasi dan alasan yang jelas. Imbasnya, saat ternyata ia menemukan kondisi yang jauh dari yang dibayangkannya, ia pun menyesal. Masih untung kalau hanya sekedar menyesal, banyak yang kemudian menjalani kuliah asal membayar kewajiban.
2. Mengikuti tren
Tak sedikit pula yang mengambil jurusan karena mengikuti tren. Saat tren menunjukkan bahwa jurusan A ramai menjadi jurusan yang laris manis, ia pun megambil jurusan tersebut. Sekali lagi, tanpa ada pertimbangan dan alasan yang jelas.
3. Untuk gagah-gagahan
Kondisi ini juga kadang muncul dalam benak calon mahasiswa. Kuliah harus mengambil jurusan yang mentereng agar terlihat keren, tanpa mempelajari lebih dalam apa dan bagaimana proses pembelajaran yang ada dalam jurusan tersebut.
4. Mendaftar tanpa persiapan
Yang dimaksud disini adalah persiapan rencana tempat atau jurusan yang akan kita ambil. Saat misalnya kita melakukan pendaftaran, baik secara online maupun offline, kita sudah harus memiliki rencana yang matang. Kita tidak bisa memutuskan semua secara seketika saat di tempat. Kondisi ini sering membuat kita terjepit dan terdesak sehingga memutuskan dengan emosi dan tanpa pertimbangan.
Lalu, bagaimana cara agar kita bisa mendapatkan tempat kuliah dan jurusan yang tepat?
1. Memahami potensi diri
Dunia kuliah adalah dunia mini untuk mengembangkan potensi diri. Disana, kita akan bertemu dengan banyak aktiftas dan hal-hal baru baik yang langsung kita temukan di dalam atau luar kampus. Akan sangat baik ketika kita memahami potensi diri kita sehingga kita bisa mendapatkan tempat kuliah sekaligus jurusan yang tepat. Hal ini akan sangat penting untuk menjaga semangat kita selama kuliah. Tak ada yang lebih indah dibandingkan saat kita tinggal di tempat yang sesuai dengan diri kita.
2. Berdiskusi dengan orangtua
Orangtua adalah tempat yang sangat tepat untuk menjadi teman diskusi. Tak semua orang bisa memahami dirinya sendiri. Kita sering membutuhkan pihak-pihak di luar diri kita. Disinilah peran orangtua itu ada. Saat misalnya langkah pertama tak berhasil, kita bisa meminta pertimbangan orangtua untuk memutuskan kemana dan dimana kita akan berlabuh untuk melanjutkan jenjang pendidikan kita. Orangtua yang setiap hari bertemu dengan kita terkadang memiliki pandangan yang lebih jernih dan luas guna memahami siapa dan seperti apa diri kita. meski begitu, sebagai tempat berdiskusi, kita juga tidak boleh dengan serta merta untuk menerima usulan atau nasehat orangtua. Ada baiknya, kita juga menanyakan alasan dan pertimbangan mereka, sehingga kita bisa lebih pas dan tidak merasa terpaksa untuk menjalaninya.
3. Berdiskusi bersama teman
Sama halnya dengan orangtua, teman juga adalah tempat yang sangat pas untuk diajak berdiskusi. Seringkali dari diskusi bersama teman inilah kita mendapatkan pencerahan. Hal yang penting juga untuk diingat adalah meskipun kita berdiskusi dengan teman-teman kita, jangan sekali-kali kita mengikuti mereka dengan membabi buta. Kita harus ingat bahwa kita dan teman kita berbeda. Apa yang pas buat mereka belum tentu pas buat kita. Intinya, semua harus kita fikirkan dengan lebih jernih lagi.
4. Membaca brosur dan sumber informasi yang lain
Saat ini, untuk mengakses informasi tempat kuliah tidaklah sulit. Kita bisa menemukannya hanya dengan duduk-duduk di depan komputer atau laptop, tak perlu harus bersusah-susah untuk datang ke tempatnya. Membaca brosur dan berbagai sumber informasi akan bisa menambah wawasan kita guna mengambil keputusan terbaik, karena setidaknya kita tidak buta informasi saat kita memasuki tempat yang kita pilih.
Terakhir,dan terpenting adalah tetap percaya dan yakin dengan keputusan sendiri, tentunya dengan melalui pertimbangan. Kita tak harus ikut-ikutan. Kita harus menjadi diri sendiri karena secara keseluruhan ini bagian dari hidup dan perjalanan hidup itu kita sendirilah yang akan menjalaninya, merasakannya.
Sumber: mutiarabirusamudra.blogdetik.com
Gambar:
ad-tipsdantrik.blogspot.com
balikpapanpos.co.id
Semoga murid-muridnya pada sukses... Pilihan kuliah nantinya berperan besar buat masa depan jadi upayakan pilih sesuai kemampuan dan bakat.
BalasHapusiya mas, sesuaikan dengan minat dan bakat... salam
HapusJangan asal kuliah ya pak, harus dioikirkan dengan matang
BalasHapusterimakasih bu Lidya.....untuk memberi bimbingan untuk siswa, euforia lulus, senang gembira cuma sejenak..didepan masih terbentang banyak masalah yg mesti dihadapi.
HapusSelamat bagi adik2 Ÿ̲̣̣̣̥
BalasHapusA̶̲̥̅̊
п̥̥̲̣̥
Ǧ̩̥
lulus UN, dan semoga langkah berikutnya makin sukses.
terimakasih mas
Hapusseharusnya yang corat-coret dibatalkan kelulusannya :D
BalasHapushaha....iya bener biar kapok...
Hapuswahh corat coret kan biar melampiaskan perasaan senang pak :D
HapusSelamat buat siswa/i SMAN 5 Balikpapan untuk kelulusan 100%, tentu itu buah dari kerja keras para siswa dan para guru. Jadi ketakutan akan UN sepertinya tidak terbukti ya pak Guru kalo dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan matang. Selamat ya pak guru Arya, Semoga ke depan lebih sukses...
BalasHapusTuh tipsnya sudah mantab dan mudah-mudahan banyak siswa yang membaca agar kelak ketika kuliah merasa pas dan mantab menjalankannya. Karena masih sering terdengar mahasiswa yang merasa malas meneruskan perkuliahannya karena gara-gara salah ngambil jurusan dan seterusnya.
BalasHapusIngat dalam tahap ini pilihlah pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat
BalasHapus