Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Guru jujur, juga siswanya

jujur
Guru jujur, juga siswanya, siapa lagi yang berfungsi sebagai "motor" mesin penggerak untuk pengkondisian-habituasi moral- di sekolah, kalau bukan gulu guru.
Proses belajar mengajar disekolah atau proses pembelajaran dikelas, dari kalimat tersebut sudah mengisyaratkan bahwa semua elemen akan belajar, akan mengajar dan saling belajar (pembelajaran untuk diri sendiri, teman, dan lingkungan).
***
Permasalahan jujur-kejujuran-menjadi barang langka dinegeri ini. Dilihat dari perilaku orang-orang dewasa (dimulai-sebagai teladan yang buruk) apalagi para pelaku kewenangan. Katakanlah para pemimpin yang cerdas nan pintar-cerdas dalam menyiasati aturan dan pintar dalam menelikung/mengkhianati prosedur.

honesty
Menjadi langkah berat bagai berjalan dilumpur hisap. Contoh-contoh dari keteladanan menjadi semboyan atau slogan semata (kaki).
Tetapi, walau begitu kondisinya, aturan tetap ada aturan yang masih jernih (pengaburannya hanya terletak pada perilaku-implementasi), di dalam sumber hukum Islam sendiri tertera jelas untuk masalah kejujuran ini.

Rasulullah sallallahu'alahiwasallam berkata:
حدثنا عثمان بن أبي شيبه حدثنا جريرعن منصور عن أبي وائل عن عبدالله رضي الله عنه عن النبي صلعم. قال: ان الصدق يهدي الى البر وان البر يهدي الى الجنة وان الرجل يهدي ليصدق حتى يكون صديقا. ان الكذب يهدي الى الفجور وان الفجور يهدي الى النار وان الرجل يهدي ليكذب حتى يكتب عندالله كذابا .(صحيح يخاري,صحيفه:65/4)
Artinya: “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga, sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang tersebut dicatat sebagai orang yang paling jujur. Sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka dan orang yang dusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta” (Shahih Bukhari, hal: 65 juz: 4)

"Jujur adalah sikap yang sesuai antar perkataan dan perbuatan dengan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sesungguhnya yang diinginkan untuk diperbuat"

Hadist diatas menjelaskan keharusan berlaku jujur dan dampaknya yaitu kejujuran akan membawa seseorang untuk selalu berbuat baik dan sudah barang tentu kebaikan adalah jalan untuk masuk surga.
Dan menjelaskan keharusan untuk meninggalkan perbuatan dusta dan menjelaskan pula dampaknya.

Yaitu perbuatana dusta akan selalu membawa kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka.
Kejujuran dan kedustaan, kedua-duanya dapat diusahakan oleh seseorang. Bila seseorang selalu berbuat jujur dan berusaha untuk jujur maka akan dicatat disisi Allah sebagai orang yang paling jujur.
Bila seseorang selalu berbuat dusta dan selalu berkeinginan untuk dusta maka akan dicatat oleh Allah sebagai pendusta (Drs. H. Moh. Matsna, MA.Qur’an Hadits. Hal:121).

Hadits itu juga mengisyaratkan betapa besar potensi sikap jujur dalam kehidupan manusia, baik dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dunia karena sikap jujur itu membawa kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga yang merupakan kesempurnaan Nikmat Allah (H.M. Ashaf Shaleh. Taqwa. Hal: 97)

Jujur dan menepati janji memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya yaitu kalau orang suka menepati janji maka akan melahirkan kejujuran. Perbedaannya yaitu kalau orang selalu berprilaku jujur belum tentu bisa dikatakan orang yang menepati janji.

Allah berfirman:
ياأيهاالذين أمنوااتقوالله وكونوامع الصادقين.(التوبه:119)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah bersama-sama orang yang jujur” (At-Taubah:119)
Ayat ini menunjukkan bahwa sikap jujur merupakan sikap orang yang bertakwa.

Allah berfirman:
… والصادقين … (العمران:17)
Artinya: …Orang-orang yang benar …
Moh. Abduh menjelaskan maksud dari potongan ayat tersebut yaitu orang yang benar Perbuatan, Amal dan Sifatnya. Sifat benar itulah sebagai puncak kesempurnaan bagi segala sesuatu
Al-Nasaiburi menjelaskan dari potongan ayat tersebut orang-orang yang benar pekataannya, perbuatannya, dan niatnya (hatinya) dengan melaksanakan azam untuk berbuat baik (H.M.Ashaf Shaleh.Taqwa.hal:96)

Bagian dari materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X kurikulum 2013.

Gambar:
http://goldenadi.wordpress.com
http://fajarokto.blogdetik.com

2 komentar:

  1. Orang yang jujur akan menjaga hatinya dari segala kekotoran.. .

    BalasHapus
  2. guru harus jujur sebagai tenaga pendidik juga sebagai contoh nyata buat murid2nya

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas