Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Substansi da'wah Rasul - Tauhid

Tauhid
Substansi da'wah Rasul itu adalah Tauhid- mengenalkan kembali Tuhan kepada umat manusia. Berbicara sejarah, pada masa mekkah jahiliyyah,umat yang telah melewati generasi para Nabi, sebenarnya sudah dapat penyampaian tentang tauhid.

Seiring waktu berlalu, para Nabi meninggalkan, berlalu pula akhlak moral adab dan tauhid di dada. Hanya sedikit dari mereka yang masih "memakai dan memahami tentang risalah Tauhid" dari Nabi dan Rasul terdahulu.

Sehingga turunlah wahyu-wahyu Tuhan melalui Muhammad-rasulullah shallallahu 'alaihiwassalam, sebagai nabi dan rasul akhir zaman.

Umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT).
Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.

Ajaran Islam periode Mekah, yang didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
a. Keesaan Allah - Tauhid (membangkitkan kesadaran manusia untuk mengesakan diri atau mengembalikan segala sesuatunya hanya kepada Tuhan)
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
---*---

Ayat-ayat Qur'an tentang keesaan Tuhan dengan ciptaanNYA - terutama untuk makhluk yang bernama manusia.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
(Q.S. ar Rum : 30)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)
(Q.S. Al A’raf : 172)

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
(Q.S. Al Hijr : 29)

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
(Q.S. Fushilat : 53)

Mencermati ayat-ayat diatas, jelas sekali bahwa “tidak ada manusia yang tidak ber-Tuhan”. Kehadiran Tuhan merupakan fitrah manusia yang merupakan kebutuhan hidupnya. Kalaupun ada yang mengingkari wujud (ada) tersebut, maka pengingkaran tersebut bersifat sementara. Dalam arti bahwa pada akhirnya – sebelum jiwanya berpisah dengan jasadnya – ia akan mengakui-Nya.

Merujuk kepada Al Qur’an, dapat kita temukan bahwa para Nabi dan Rasul selalu membawa ajaran tauhid.

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
(Q.S. al Anbiyaa: 25).

Demikian, semoga tidak salah dalam memahami, bertanyalah kepada guru yang paham untuk masalah ini.

- Agama itu hendaknya dirawat dihatimu, amalkan syariat dan hakikat jadi padu, menjadi bening laksana kaca hatimu. Jika sudah menjadi apa lagi yang tak terpandang, Tuhan pun akan memandangkan diriNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas