Kawasan Karst-Sangkulirang Mangkalihat, Karst Sangkulirang Mangkalihat merupakan kawasan karst seluas 1,8 juta hektar yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Kawasan tersebut terdiri dari 9 gunung karst raksasa yang menjulang tinggi, namun yang spesifik dilindungi seluas 430.264,72 hektar.
Terdiri dari 5 gunung karst, yang terletak di Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Sangkulirang (Kabupaten Kutai Timur), serta Kecamatan Kelay, Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Tabalar (Kabupaten Berau).
Kawasan karst tersebut merupakan relung ekologis yang tangguh bagi Bio-diversity. Terdapat gua-gua pemukiman praaksara, yang berdasarkan temuan ekofak dan artefaknya merupakan bukti populasi masa lalu sekitar 4.000 tahun yang lalu berciri fisik Mongoloid, penutur bahasa Austronesia.
Mereka adalah bagian dari proses migrasi berdasarkan teori "Out of Taiwan", yang akhirnya menurunkan populasi bangsa Indonesia saat ini. Bahkan populasi yang ada diberbagai pulau di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Pada kawasan ini ditemukan situs gua-gua praaksara, tidak kurang dari 40 gua yang tersebar secara lateral maupun vertikal.
Penyebaran vertikal situs-situs tersebut menunjukan fungsi: level rendah untuk gua hunian, penguburan dan situs bergambar; sedangkan level yang lebih tinggi untuk ruang ekspresi religi mereka, sekitar 1.975 lukisan cadas praaksara, sebagian besar dalam warna merah.
Gua-gua tersebut merupakan informasi utama dari populasi awal berciri Ras Mongoloid, penutur bahasa Austronesia.
Berikut foto-foto yang berisi gambar cadas (rock art) dari berbagai gua:
Diperuntukan guna pembelajaran siswa dalam menambah wawasan sejarah, dan mengetahui situs-situs purba di daerahnya.
Sumber:
Tulisan dan gambar semua dari booklet kawasan karst Sangkulirang Mangkalihat yang diterbitkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDRAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SAMARINDA, 2014.
Kawasan tersebut terdiri dari 9 gunung karst raksasa yang menjulang tinggi, namun yang spesifik dilindungi seluas 430.264,72 hektar.
Terdiri dari 5 gunung karst, yang terletak di Kecamatan Bengalon dan Kecamatan Sangkulirang (Kabupaten Kutai Timur), serta Kecamatan Kelay, Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Tabalar (Kabupaten Berau).
Kawasan karst tersebut merupakan relung ekologis yang tangguh bagi Bio-diversity. Terdapat gua-gua pemukiman praaksara, yang berdasarkan temuan ekofak dan artefaknya merupakan bukti populasi masa lalu sekitar 4.000 tahun yang lalu berciri fisik Mongoloid, penutur bahasa Austronesia.
Mereka adalah bagian dari proses migrasi berdasarkan teori "Out of Taiwan", yang akhirnya menurunkan populasi bangsa Indonesia saat ini. Bahkan populasi yang ada diberbagai pulau di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Pada kawasan ini ditemukan situs gua-gua praaksara, tidak kurang dari 40 gua yang tersebar secara lateral maupun vertikal.
Penyebaran vertikal situs-situs tersebut menunjukan fungsi: level rendah untuk gua hunian, penguburan dan situs bergambar; sedangkan level yang lebih tinggi untuk ruang ekspresi religi mereka, sekitar 1.975 lukisan cadas praaksara, sebagian besar dalam warna merah.
Gua-gua tersebut merupakan informasi utama dari populasi awal berciri Ras Mongoloid, penutur bahasa Austronesia.
Berikut foto-foto yang berisi gambar cadas (rock art) dari berbagai gua:
Diperuntukan guna pembelajaran siswa dalam menambah wawasan sejarah, dan mengetahui situs-situs purba di daerahnya.
Sumber:
Tulisan dan gambar semua dari booklet kawasan karst Sangkulirang Mangkalihat yang diterbitkan oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDRAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SAMARINDA, 2014.
Keren ya.. Gua Karst itu ternyata pernah dihuni orang purba juga
BalasHapusiya mas nandar....terimakasih....salam blogwalk ^__^
Hapus