Anna seorang gadis mungil kelas 2 SMP, bukan anak dari keluarga yang kekurangan, Bapak ibunya bisa dikatakan punya usaha dan karier yang sangat bagus. Dari sisi materi Anna sangat tercukupi bahkan berlebihan. Tetapi mengapa oleh temannya sering mengeluhkan perilaku Anna yang suka mengambil (mencuri) barang-barang teman-temannya.
Yang tidak mengenal Anna, jelas langsung menuduh dia seorang pencuri. Tetapi untuk lingkungan terdekat, sudah memaklumi bahwa Anna mengidap Kleptomania. Beberapa teman dekatnya sudah bisa menyiasati untuk menghadapi perilaku Anna, disamping juga secara perlahan sering mengingatkan dan mengarahkannya.
Apa sebenarnya Kleptomania itu dan bagaimana cara mengatasinya. Kleptomania tidak sama dengan mencuri, Kleptomania merupakan kondisi dalam diri seseorang yang memiliki dorongan kuat untuk mengambil sesuatu. Kadang-kadang sesuatu itu adalah benda-benda kecil dan tidak didasari motif ekonomi.
Kleptomania berbeda dengan mencuri. Bila mencuri itu ada dorongan untuk memiliki, karena tidak mampu membeli. Sedang Kleptomania bukan disebabkan ketidakmampuan membeli, tetapi dorongan kuat mengambil tanpa sebab yang jelas. Misal, anak mencuri sepatu temannya, dikatakan dia mencuri jika dia menginginkan sepatu yang dia tidak mampu membelinya. Atau dia takut meminta sepatu baru kepada orangtuanya. Lain halnya dengan Kleptomania. Anak mengambil sepatu, karena dorongan yang kurang jelas. Bisa jadi anak mengambil sepatu yang beda ukuran dengannya.
Apa penyebabnya?
Kalau dikatakan,"Masih kecil...orangtuanya kaya, kok mencuri? Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya Kleptomania.
Dihubungkan dengan zat kimia dalam otak yang disebut serotonin, zat yang mengatur mood dan emosi seseorang. Ada pula yang mengaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan dalam kehidupan individu yang didominasi repetatif pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan berulang-ulang atau gangguan depresi.Dapat pula Kleptomania disebabkan cedera otak.
Sayangnya, anak-anak Kleptomania kurang menyadari tindakannya. Awalnya, anak Kleptomania merasakan dorongan-dorongan segera mengambil barang orang lain. Namun begitu perbuatannya diketahui orang lain atau orangtuanya, dia tahu bahwa dirinya bersalah.. Sayangnya, mereka sulit mengendalikan dorongan mengambil barang orang lain yang muncul sesaat tersebut.
Gambar:
http://www.google.co.id/imghp?hl=en&tab=wi
Yang tidak mengenal Anna, jelas langsung menuduh dia seorang pencuri. Tetapi untuk lingkungan terdekat, sudah memaklumi bahwa Anna mengidap Kleptomania. Beberapa teman dekatnya sudah bisa menyiasati untuk menghadapi perilaku Anna, disamping juga secara perlahan sering mengingatkan dan mengarahkannya.
Apa sebenarnya Kleptomania itu dan bagaimana cara mengatasinya. Kleptomania tidak sama dengan mencuri, Kleptomania merupakan kondisi dalam diri seseorang yang memiliki dorongan kuat untuk mengambil sesuatu. Kadang-kadang sesuatu itu adalah benda-benda kecil dan tidak didasari motif ekonomi.
Kleptomania berbeda dengan mencuri. Bila mencuri itu ada dorongan untuk memiliki, karena tidak mampu membeli. Sedang Kleptomania bukan disebabkan ketidakmampuan membeli, tetapi dorongan kuat mengambil tanpa sebab yang jelas. Misal, anak mencuri sepatu temannya, dikatakan dia mencuri jika dia menginginkan sepatu yang dia tidak mampu membelinya. Atau dia takut meminta sepatu baru kepada orangtuanya. Lain halnya dengan Kleptomania. Anak mengambil sepatu, karena dorongan yang kurang jelas. Bisa jadi anak mengambil sepatu yang beda ukuran dengannya.
Apa penyebabnya?
Kalau dikatakan,"Masih kecil...orangtuanya kaya, kok mencuri? Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya Kleptomania.
Dihubungkan dengan zat kimia dalam otak yang disebut serotonin, zat yang mengatur mood dan emosi seseorang. Ada pula yang mengaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan dalam kehidupan individu yang didominasi repetatif pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan berulang-ulang atau gangguan depresi.Dapat pula Kleptomania disebabkan cedera otak.
Sayangnya, anak-anak Kleptomania kurang menyadari tindakannya. Awalnya, anak Kleptomania merasakan dorongan-dorongan segera mengambil barang orang lain. Namun begitu perbuatannya diketahui orang lain atau orangtuanya, dia tahu bahwa dirinya bersalah.. Sayangnya, mereka sulit mengendalikan dorongan mengambil barang orang lain yang muncul sesaat tersebut.
Gambar:
http://www.google.co.id/imghp?hl=en&tab=wi
Hihihi aneh yaaa. :)
BalasHapusini alamat blog saya yg baru pak, kalau yg biasa masih diblokir google jd saya vakumkan dulu.. Jangan lupa disimpan ya sob..
BalasHapus@Sitti Rasuna Wibawa: :D thanks Una...
BalasHapus@Abd.muis: ok pak Muis....akan sy simpan...oya bagaimana kabarnya....
BalasHapuscara menyembuhkan klepto gimana ya?
BalasHapus@Lidya - Mama Pascal:jika dapat dideteksi secara dini ( orangtua dapat mulai memperhatikan sifat karakter anaknya pada usia 5 tahunan, maka proses pembimbingannya dapat memuaskan, anak dapat sama sekali menghilangkan sifat klepto-nya..., tapi jika sudah berusia dewasa, proses bimbingan lebih sulit)
BalasHapusalhamdulillah kabar baik pak..
BalasHapusApkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...
BalasHapusApkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...
BalasHapusApkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...
BalasHapus