Cari Artikel di blog Media Belajar Siswa

Loading
Untuk mencari artikel cukup ketikan kata kunci dan klik tombol CARI dengan mouse -Jangan tekan ENTER.

Anak Kleptomania

pencuri
Anna seorang gadis mungil kelas 2 SMP, bukan anak dari keluarga yang kekurangan, Bapak ibunya bisa dikatakan punya usaha dan karier yang sangat bagus. Dari sisi materi Anna sangat tercukupi bahkan berlebihan. Tetapi mengapa oleh temannya sering mengeluhkan perilaku Anna yang suka mengambil (mencuri) barang-barang teman-temannya.

Yang tidak mengenal Anna, jelas langsung menuduh dia seorang pencuri. Tetapi untuk lingkungan terdekat, sudah memaklumi bahwa Anna mengidap Kleptomania. Beberapa teman dekatnya sudah bisa menyiasati untuk menghadapi perilaku Anna, disamping juga secara perlahan sering mengingatkan dan mengarahkannya.

Apa sebenarnya Kleptomania itu dan bagaimana cara mengatasinya. Kleptomania tidak sama dengan mencuri, Kleptomania merupakan kondisi dalam diri seseorang yang memiliki dorongan kuat untuk mengambil sesuatu. Kadang-kadang sesuatu itu adalah benda-benda kecil dan tidak didasari motif ekonomi.
Kleptomania berbeda dengan mencuri. Bila mencuri itu ada dorongan untuk memiliki, karena tidak mampu membeli. Sedang Kleptomania bukan disebabkan ketidakmampuan membeli, tetapi dorongan kuat mengambil tanpa sebab yang jelas. Misal, anak mencuri sepatu temannya, dikatakan dia mencuri jika dia menginginkan sepatu yang dia tidak mampu membelinya. Atau dia takut meminta sepatu baru kepada orangtuanya. Lain halnya dengan Kleptomania. Anak mengambil sepatu, karena dorongan yang kurang jelas. Bisa jadi anak mengambil sepatu yang beda ukuran dengannya.

Apa penyebabnya?
Kalau dikatakan,"Masih kecil...orangtuanya kaya, kok mencuri? Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya Kleptomania.
Dihubungkan dengan zat kimia dalam otak yang disebut serotonin, zat yang mengatur mood dan emosi seseorang. Ada pula yang mengaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan dalam kehidupan individu yang didominasi repetatif pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan berulang-ulang atau gangguan depresi.Dapat pula Kleptomania disebabkan cedera otak.
Sayangnya, anak-anak Kleptomania kurang menyadari tindakannya. Awalnya, anak Kleptomania merasakan dorongan-dorongan segera mengambil barang orang lain. Namun begitu perbuatannya diketahui orang lain atau orangtuanya, dia tahu bahwa dirinya bersalah.. Sayangnya, mereka sulit mengendalikan dorongan mengambil barang orang lain yang muncul sesaat tersebut.

Gambar:
http://www.google.co.id/imghp?hl=en&tab=wi

10 komentar:

  1. ini alamat blog saya yg baru pak, kalau yg biasa masih diblokir google jd saya vakumkan dulu.. Jangan lupa disimpan ya sob..

    BalasHapus
  2. @Abd.muis: ok pak Muis....akan sy simpan...oya bagaimana kabarnya....

    BalasHapus
  3. cara menyembuhkan klepto gimana ya?

    BalasHapus
  4. @Lidya - Mama Pascal:jika dapat dideteksi secara dini ( orangtua dapat mulai memperhatikan sifat karakter anaknya pada usia 5 tahunan, maka proses pembimbingannya dapat memuaskan, anak dapat sama sekali menghilangkan sifat klepto-nya..., tapi jika sudah berusia dewasa, proses bimbingan lebih sulit)

    BalasHapus
  5. alhamdulillah kabar baik pak..

    BalasHapus
  6. Apkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...

    BalasHapus
  7. Apkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...

    BalasHapus
  8. Apkh mb devi ada pengalaman dg anak klepto? Emang dunia smkn jamak ya...

    BalasHapus

(Terima kasih sudah mau berkunjung ke Blog Arya-Devi sudut kelas media belajar siswa)
Komentar Anda sebagai masukan berharga dan juga sebagai jalinan interaksi antar pengguna internet yang sehat. Dan jika berkenan mohon dukungannya dengan meng-klik tombol G+.

Jika berkenan dengan artikel di Blog ini,Mohon dukungan dengan klik G+ di Aryadevi Sudut Kelas