Bedakan ganjaran dan suap; Ganjaran bila diterapkan dalam pendidikan tentunya akan memiliki kesan positif, yaitu sebagai motivasi bagi anak didik, untuk itu perlu dibedakan antara ganjaran dan suap.
Dengan adanya ganjaran anak didik akan terus melakukan pekerjaannya dengan baik dan tentunya ingin melakukan yang terbaik lagi.
Karena dengan memberikan dorongan dan menyayangi anak adalah sangat penting. Dalam hal ini, harus diperhatikan keseimbangan antara dorongan yang berbentuk materi dengan dorongan yang spirituil, sebab tidaklah benar jika pemberian dorongan tersebut hanya terbatas pada hadiah-hadiah yang sifatnya materi saja.
Hal ini dimaksudkan agar si anak tidak menjadi orang yang selalu meminta balasan atas perbuatannya.
Sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan ganjaran berupa benda yaitu :
1. Hadiah tersebut harus benar-benar berhubungan dengan prestasi yang dicapai.
2. Hadiah tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang menerima.
3. Hadiah tersebut sebaiknya tidak perlu terlalu mahal.
Adapun tujuan diberikannya ganjaran telah dijelaskan dalam al-Qur’an, yaitu tentang ganjaran yang diberikan untuk membalas orang beriman dan beramal shaleh agar mereka mempertinggi keimanan dan ketaqwaannya.
Sebagaimana firman Allah SubhanahuWaTa'ala :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
(Q.S. al Bayyinah-7)
Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadapNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
(Q.S. al Bayyinah-8)
Dengan adanya ganjaran anak didik akan terus melakukan pekerjaannya dengan baik dan tentunya ingin melakukan yang terbaik lagi.
Karena dengan memberikan dorongan dan menyayangi anak adalah sangat penting. Dalam hal ini, harus diperhatikan keseimbangan antara dorongan yang berbentuk materi dengan dorongan yang spirituil, sebab tidaklah benar jika pemberian dorongan tersebut hanya terbatas pada hadiah-hadiah yang sifatnya materi saja.
Hal ini dimaksudkan agar si anak tidak menjadi orang yang selalu meminta balasan atas perbuatannya.
Sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan ganjaran berupa benda yaitu :
1. Hadiah tersebut harus benar-benar berhubungan dengan prestasi yang dicapai.
2. Hadiah tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang menerima.
3. Hadiah tersebut sebaiknya tidak perlu terlalu mahal.
Adapun tujuan diberikannya ganjaran telah dijelaskan dalam al-Qur’an, yaitu tentang ganjaran yang diberikan untuk membalas orang beriman dan beramal shaleh agar mereka mempertinggi keimanan dan ketaqwaannya.
Sebagaimana firman Allah SubhanahuWaTa'ala :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
(Q.S. al Bayyinah-7)
Balasan mereka disisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadapNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
(Q.S. al Bayyinah-8)
Kita semua berharap mendpat ganjaran surga kelak ya.. Itu ganjaran yang paling baik yang ingin kita dapatkan.
BalasHapusberharap kepada pemiliknya kalau bisa...
Hapusmantap pak, jadi guru agama jg ya pak barhan? lama tak bersua ini apa kabarnya pak?
BalasHapusbaik aja pa Muis, iya lama ga sua....iya menyesuaikan dengan ijasah
Hapusdi sekolahnya paal kadang-kadang diberikan hadiah bila bisa menjawab soal pak, apalagi untuk murid2 baru kelas 1 mungkin tujuannya supaya semangat belajar ya. itu masuk ke ganjaran kah?
BalasHapus