21 April diperingati sebagai Hari Ibu Kartini. Dulu sewaktu masih SD, sering dirayakan dengan mewajibkan anak perempuan untuk berpakaian kebaya / tradisional.
Ada saja kelucuan yang terjadi melihat cara berdandan anak-anak itu.
Rias wajah ketebalan...^_^, gaya berjalan seperti robot...^__^ atau baju yang kebesaran dan lain lain. Adalah sudah jamak melihat pernak pernik perayaan dalam menghargai jasa beliau, dari sisi anak SD.
Sedang yang dewasa tentu dengan mengedepankan esensinya. Dengan pengertian bahwa baik lelaki atau perempuan dapat saling menghargai, menghormati sebagai sesama makhluk Allah ..yaitu manusia.
Dan berbicara manusia, berarti adalah setara dalam harkat, martabat.
R.A Kartini sebagai satu dari sekian banyak pelaku sejarah, yang mempunyai kepentingan dan tujuan mewakili situasi kondisi saat itu. Dan terlepas dari pelaku sejarah populer atau tidak, tentu sama pantas dihargai.
Termasuk pribadi sebagai pelaku sejarah, lingkungan, orang orang disekitar yang juga adalah bagian dari sejarah.
Bagaimana peran kedua orang tua (ibu bapak), saudara, teman dan lain lainnya. Sehingga membentuk kondisi saat ini, pada diri, pada karakter dan kemapanan.
Selanjutnya tinggal kreasi dari apresiasi bentuk penghargaan sejarah tersebut.
Ada saja kelucuan yang terjadi melihat cara berdandan anak-anak itu.
Rias wajah ketebalan...^_^, gaya berjalan seperti robot...^__^ atau baju yang kebesaran dan lain lain. Adalah sudah jamak melihat pernak pernik perayaan dalam menghargai jasa beliau, dari sisi anak SD.
Sedang yang dewasa tentu dengan mengedepankan esensinya. Dengan pengertian bahwa baik lelaki atau perempuan dapat saling menghargai, menghormati sebagai sesama makhluk Allah ..yaitu manusia.
Dan berbicara manusia, berarti adalah setara dalam harkat, martabat.
R.A Kartini sebagai satu dari sekian banyak pelaku sejarah, yang mempunyai kepentingan dan tujuan mewakili situasi kondisi saat itu. Dan terlepas dari pelaku sejarah populer atau tidak, tentu sama pantas dihargai.
Termasuk pribadi sebagai pelaku sejarah, lingkungan, orang orang disekitar yang juga adalah bagian dari sejarah.
Bagaimana peran kedua orang tua (ibu bapak), saudara, teman dan lain lainnya. Sehingga membentuk kondisi saat ini, pada diri, pada karakter dan kemapanan.
Selanjutnya tinggal kreasi dari apresiasi bentuk penghargaan sejarah tersebut.
Selamat Hari Emansipasi Wanita
* Jas Merah : Jangan sekali-kali Melupakan Sejarah ( dari Bung Karno )
Salam
yup semaju apapun suatu bangsa / kelompok / seseorang jangan sampai melupakan sejarah ^^
BalasHapusmet pagi gan ! kunjungan pertama nih,,blogger balikpapan juga ya ? salam kenal ya gan,saya blogger baru. Oh ya,blognya saya follow,gak nolak kalau mau di follow balik.Hahahaha. .
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBener tuh Pak. Sejarah adalah masa lalu yang berguna di masa datang.
BalasHapusSelamat hari kartini ..
SELAMAT HARI KARTINI....!
BalasHapus^___^
kangen arak-arakan naek becak yg dihiasi pita warna warni sambil pake kebaya....
Wanita terus berprestai,,,,,
BalasHapusselamat hari kartini....
BalasHapusphoto di sidebarnya kereeeeeeeeen.. ^__________^ hehheeheee..... pak guru seneng motoin murindyaaaaaa
BalasHapushehehe pas di smp aku para ceweknya masih harus make bju kebaya pas kartinian jadi gak ad yg keluar kelas..maluuuu... hahaha
BalasHapusniLai sejarah adaLah histori bukan his_store, wajib dihormati dan dihargai keberadaan bukan hanya sekedar diperingati tanpa arah pengapLikaian yg jLs.
BalasHapusbener juga ya mas, jangan sekali-kali melupakan sejarah
BalasHapusyang penting emansipasinya g kelewatan kodrat seorang wanita....
BalasHapussemoga seperti adanya pejuang seperti ibu kartini ini tidak menjadikan alasan utk para wanita itu menuntut penyamaan gender..
BalasHapuskarna ibu kartini adalah salah satu pejuang...jika kita bandingkan dengan para wanita jaman Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- maka jauh sekali perjuangannya..karena mereka benar2 turun kemedan peperangan..dan mereka berani berhadapan dengan para musuh laki2...walaupun mereka mati...
jasa mereka begitu besar..tapi mereka sama sekali tidak pernah menuntut utk disamakan gender mereka..
memang terkadang prinsip the present is the key to the past sekarang adalah kunci masa lalu..itu yang di ungkapkan geologi ada benarnya jangan melupakan sejarah seperti contoh kartini di indonesia...semoga wanita indonesia mencontohnya
BalasHapusbangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejaranya. jika suatu bangsa sudah melupakan essensi berdirinya suatu negara maka dia sudah berdiri di pinggir jurang kehancuran bangsa
BalasHapussejarah yang mana ini yang tidak boleh dilupakan?
BalasHapussejarah versi siapa?
tapi, bagaimanapun, saya sepakat....ingatlah sejarah!
ok ... serius y k arya ...
BalasHapusane tunggu partisipasinya, boleh kirim lebih dari satu foto 'n surat ...
kalo bisa, tolong disebarkan ke yang lain ...
^_^
tanpa sejarah kita bukan apa2 lho. hehehe bener ga sih
BalasHapushahhaha ah beliau..
BalasHapusbaru baca judulnya aja lansung tertuju ke Mbah Karno....presiden nomer wahid
BalasHapusselmat hari kartini yah mas arya
BalasHapushohoh
peyan temannya pak mursyid itu yah
hohohoho
nice nice
salam dari blogger abnormal
melihat judulnya "jas merah" saya kira mengungkap almamater eh ternyata Ibu kita Kartini.....
BalasHapusjadi ingat deh anak-anak yang berpakaian kebaya dan bermake up sampai-sampai gak mau makan karna takut make upnya luntur hehehe.....
makasih telah mengingatkan!