Kedua hal tersebut adalah saling mengisi, tidak dapat dipisahkan.
Jika dikatakan " anak diajarkan menulis dengan baik " lebih terasa sebagai pengajaran. Tetapi jika " anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik "
maka lebih cenderung kependidikan.
Dalam pendidikan Agama di sekolah sering dikatakan bahwa banyak sekolah yang kegiatan " pendidikan agamanya " bergeser menjadi " pengajaran agama ".
Maksudnya " pengetahuan tentang agama " lebih ditekankan daripada " penanaman jiwa/sikap keagamaannya " pada siswa.
Akibatnya siswa tahu bahkan mungkin memahami banyak hal mengenai agama, tetapi apa yang dipahami itu tidak menyatu dengan dirinya dan tidak mewarnai perilakunya.
Masalah ini jelas sudah ada dikantong para guru, artinya sudah menjadi pengetahuan yang umum bahwa idealnya begini...begitu...., ya..inipun hanya berbagi dan pengingat
dari keterlenaan kita akan situasi kondisi sekarang.
Keteladan sudah menjadi harga mati untuk memberikan strategi pendidikan yang tepat. Tinggal mencari nuansa-nuansa baru atau katakanlah tips trik yang lebih segar untuk memulai
lagi.
salam...
Jika dikatakan " anak diajarkan menulis dengan baik " lebih terasa sebagai pengajaran. Tetapi jika " anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik "
maka lebih cenderung kependidikan.
Dalam pendidikan Agama di sekolah sering dikatakan bahwa banyak sekolah yang kegiatan " pendidikan agamanya " bergeser menjadi " pengajaran agama ".
Maksudnya " pengetahuan tentang agama " lebih ditekankan daripada " penanaman jiwa/sikap keagamaannya " pada siswa.
Akibatnya siswa tahu bahkan mungkin memahami banyak hal mengenai agama, tetapi apa yang dipahami itu tidak menyatu dengan dirinya dan tidak mewarnai perilakunya.
Masalah ini jelas sudah ada dikantong para guru, artinya sudah menjadi pengetahuan yang umum bahwa idealnya begini...begitu...., ya..inipun hanya berbagi dan pengingat
dari keterlenaan kita akan situasi kondisi sekarang.
Keteladan sudah menjadi harga mati untuk memberikan strategi pendidikan yang tepat. Tinggal mencari nuansa-nuansa baru atau katakanlah tips trik yang lebih segar untuk memulai
lagi.
salam...
guru adalah orang yang digugu / ditiru
BalasHapushave a nice day ^^
binging nih mau coment pah, bukan pengamat kinerja giru aq sob
BalasHapusidem ama yg si atas saya, B vs B...
BalasHapusguru buat aku penting banget. Karena aku tipe kalo gurunya bagus, nilaiku pasti bagus... hehehehhe
BalasHapussetujuuuuu !!!!!! ^___________^
BalasHapusHIDUP GURU!!!
wah bahasanya menarik sekali mas...
BalasHapusmemang dizaman sekarang peran guru itu sangatlah penting untuk memberi pendidikan dan arahan yang benar dengan menggunakan metode2 yang bisa diterima secara terbuka...
informasi yang menarik mas
Sukses Slalu!
Hebat sobat, keteladanan sekarang yg jadi barang langka, selain inovasi pembelajaran yang monoton, sebuah terobosan baru jika ada metode baru di dalam pembelajaran. Mungkin tidak ya jk sistemnya bukan antara guru dan murid, tp mitra belajar?
BalasHapussaya nemu lagi blog milik seorang guru setelah bang setyawan dirgantara dan cerita tugu.....semoga mau menjalin persahabatan dengan saya selaku blogger yang juga anak seorang guru hehehe
BalasHapusSetuju sekali. Guru seharusnya tidak sekedar mengajar, namun juga mendidik beragam hal yang manfaat, termasuk akhlak dan budipekerti.
BalasHapusmungkin pendidikan moral ya yg dimaksud disini. ya, pendidikan reguler semestinya diimbangi dengan moral, sehingga nanti hasilnya bisa lebih maksimal.
BalasHapuspengajaran dan pendidikan memang saling terkait.. maka dari itu...agar sukses... 2 hal itu jangan dipisahkan...
BalasHapuswaduh dapetnya kesebelaxxxxxxxxxxxx....
BalasHapustelat absen pak guru... hadir hadir...
semua memang harus berimbang bang
BalasHapusmasalahnya yg jadi target pendidikan adalah lulus UN dan yg di ujinya pun cuma teori saja akhirnya jadi terfokus kesitu.
BalasHapusIptek tidak akan lebih baik jika tidak di imbangi dengan ImtaQ
BalasHapusAssalamu'alaikum ...
BalasHapus^_^
hmm ...