Orang suka bicara soal life style, gaya atau cara hidup, tetapi sangat jarang membicarakan gaya atau cara belajar, learning style.
Dalam perspektif pembelajaran, karena hidup adalah belajar, maka gaya hidup yang dominan dalam sebuah masyarakat kiranya dapat dipahami sebagai pencerminan gaya belajar masyarakat tersebut.
Masyarakat kita, misalnya. Pragmatisme, materialisme dan konsumerisme yang begitu kasat mata telah membuat sebagian besar anggota masyarakat hanya belajar kalau akan mendapat "hadiah" atau karena "dipaksa" oleh kenyataan hidup.
Belajar untuk dapat "hadiah" adalah gaya belajar "sarimin", si topeng monyet yang mau disuruh menari kesana kemari agar diberi kacang atau pisang; atau gaya belajar lumba-lumba, yang bersedia menyundul bola agar diberi makanan oleh pelatihnya. atau gaya belajar kekanak-kanakan, yang harus dibujuk dengan permen atau mainan supaya mau mengerjakan PR sekolahnya.
Tapi si "aryadevi" akan ngomong " masih mending begitu, masih mau belajar...masalahnya ada yang terhina sekali kalau merasa belajar, sehingga akibatnya melihat orang lain belajar, dengan muka polos, mencemooh dan berteriak (memperolok) seolah belajar adalah perbuatan hina "...ternyata belajar adalah perbuatan yang memalukan.....belajar malu atau malah malu belajar.
entah...dimana itu, mungkin di dunia antah berantah....^_^
Sumber : Andrias H.
Dalam perspektif pembelajaran, karena hidup adalah belajar, maka gaya hidup yang dominan dalam sebuah masyarakat kiranya dapat dipahami sebagai pencerminan gaya belajar masyarakat tersebut.
Masyarakat kita, misalnya. Pragmatisme, materialisme dan konsumerisme yang begitu kasat mata telah membuat sebagian besar anggota masyarakat hanya belajar kalau akan mendapat "hadiah" atau karena "dipaksa" oleh kenyataan hidup.
Belajar untuk dapat "hadiah" adalah gaya belajar "sarimin", si topeng monyet yang mau disuruh menari kesana kemari agar diberi kacang atau pisang; atau gaya belajar lumba-lumba, yang bersedia menyundul bola agar diberi makanan oleh pelatihnya. atau gaya belajar kekanak-kanakan, yang harus dibujuk dengan permen atau mainan supaya mau mengerjakan PR sekolahnya.
Tapi si "aryadevi" akan ngomong " masih mending begitu, masih mau belajar...masalahnya ada yang terhina sekali kalau merasa belajar, sehingga akibatnya melihat orang lain belajar, dengan muka polos, mencemooh dan berteriak (memperolok) seolah belajar adalah perbuatan hina "...ternyata belajar adalah perbuatan yang memalukan.....belajar malu atau malah malu belajar.
entah...dimana itu, mungkin di dunia antah berantah....^_^
Sumber : Andrias H.
Dulu waktu sekolah, belajar supaya nilainya bagus aja..
BalasHapusbukan hanya di dunia antah berantah pak, di ibu pertiwi tercinta pun masih banyak yang seperti itu.... menyedihkan ya pak guru...
BalasHapusmental mental hanya mau bekerja jika ada bonus/hadiah. membuat bangsa tambah terpuruk...mau g mau seseorang harus belajar. melalui apapun...pasti belajar..
BalasHapus"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS : Al Mujaadilah, 11)
BalasHapusBelajar ga da batasan umur kakek saya saja belajar ngaji masih dilakukan rutin tuhh
BalasHapus^_^
BalasHapustetep semangat belajar ...
Belajar memang kewajiban,,,,,,,,,,
BalasHapusbelajar dengan penuh ketulusan dan niat yg kuat untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya...:)
BalasHapusBelajar malu, malu belajar ....
BalasHapuswah harus belajar malu, biar bisa malu kalo ngga pinter .... lho kok ....???
Saya mah ikut setuju dengan komenya mas rubiyanto..
BalasHapushohoho
belajar kok malu ehee
BalasHapusbelajar itu buat pikiran dan wawasan jadi luas
kalo dah ngerasa nikmat belajar
gx akan malu lagi deh hehee
belajar yang dianggap memalukan adalah belajar dari kesalahan , orang cenderung menganggap hina jika telah berbuatkesalahan kemudian memperbaikinya karena ada pameo "terlanjur basah lebih baik mandi sekali"
BalasHapusbelajarlah kawann
BalasHapusBelajar ( menuntut ilmu ) adalah kewajiban setiap muslim, pria wanita, tua muda, sejak lahir hingga akhir hayatnya. setiap kejadian adalah pelajaran, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap orang adalah murid sekaligus guru. berbahagialah orang-orang yang mau mempelajari dan bisa mengambil pelajaran hidup.
BalasHapusmenyambut datangnya bulan suci ramadhan, saya atas nama pribadi dan juga keluara mohon maaf yang setulus ikhlasnya atas segala kesalahan, kekhilafan, kekurangan dalam setiap postingan, komentar ataupun tanggapan. sungguh, tiada maksud untuk melakukan itu, namun sebagai manusia yang lemah, tak luput dari salah, sebagai hamba yang dhoif, tak lepas dari khilaf. Selamat menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya, semoga Ramadhan kali ini bisa kita gunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan amal ibadah baik secara kualitas maupun kuantitas, amin. Dan semoga, gelar muttaqin benar-benar menjadi milik kita,amin.
kalo kata pepatah "belajarlah sampai ke negeri Cina" dan tak lupa kami mengucapakan selamat menjalankan ibadah puasa mohon maaf atas segala salah dan khilaf
BalasHapusJadikan diri kita manusia tangguh melalui belajar.
BalasHapusSalam kenal
salam..
BalasHapushehe tulisannya bagus nih..
sama kayak saya hidup bagi saya juga belajar tiada henti, belajar dari kehidupan..
semoga kita tidak termasuk orang yang merasa tahu segalanya, tapi orang yang selalu mencari tahu hal2 yg bermanfaat, dengan belajar :-)